Yogyakarta, zekriansyah.com – Penyakit campak kini tengah menjadi perhatian serius di Kabupaten Pamekasan. Angka kasus yang terus meningkat dan merenggut korban jiwa membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan tak henti-hentinya mengimbau seluruh orang tua agar segera membawa buah hati mereka untuk imunisasi campak. Ini bukan sekadar anjuran, melainkan langkah krusial untuk melindungi anak-anak kita dari bahaya penyakit menular ini. Mari kita selami lebih dalam mengapa imunisasi campak Pamekasan sangat penting saat ini.
Ilustrasi ini menggambarkan pentingnya imunisasi campak, seiring lonjakan kasus di Pamekasan yang mendorong Dinkes setempat mengimbau orang tua untuk segera melindungi anak dari ancaman serius ini.
Kasus Campak di Pamekasan: Angka Mengkhawatirkan dan Korban Jiwa
Situasi wabah campak di Pamekasan memang cukup mengkhawatirkan. Data per 2 September 2025 menunjukkan ada 376 anak yang masuk kategori suspek campak, dengan 160 di antaranya telah terkonfirmasi positif. Yang lebih menyedihkan, tercatat enam anak meninggal dunia akibat penyakit ini.
Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pamekasan, Avira Sulistyowati, menjelaskan bahwa sebagian besar pasien yang meninggal dunia ini memiliki komplikasi berat, seperti pneumonia, dan mayoritas dari mereka belum pernah mendapatkan imunisasi campak sama sekali. “Lima di antaranya tidak pernah imunisasi sama sekali, sedangkan satu orang hanya mendapat satu dosis,” ungkapnya. Ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya vaksin campak untuk membentuk kekebalan tubuh anak.
Imunisasi Campak: Senjata Ampuh yang Wajib Diberikan
Imunisasi campak adalah perisai terbaik bagi anak-anak. Vaksin ini bekerja dengan melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus campak, sehingga jika suatu saat terpapar, tubuh sudah siap menghadapinya dan mencegah penyakit berkembang menjadi parah.
Jadwal imunisasi campak yang direkomendasikan adalah tiga kali:
- Dosis pertama: Usia 9 bulan
- Dosis kedua: Usia 15-18 bulan
- Dosis ketiga: Usia 5-7 tahun (sebelum masuk sekolah dasar)
Dinkes Pamekasan menegaskan bahwa imunisasi ini harus diberikan secara lengkap. Kepala Dinkes Pamekasan, Saifudin, juga memastikan bahwa vaksin campak halal dan aman untuk diberikan. Isu-isu yang menyebut vaksin haram sudah dikoordinasikan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan dan dinyatakan tidak benar. Efek samping seperti demam ringan setelah imunisasi juga merupakan hal yang wajar dan sementara, tanda bahwa tubuh sedang membentuk kekebalan.
Strategi Dinkes Pamekasan: Imunisasi Massal hingga Jemput Bola
Menyikapi lonjakan kasus campak, Dinkes Pamekasan tidak tinggal diam. Berbagai upaya telah dan sedang dilakukan untuk menekan penyebaran:
- Imunisasi Massal (ORI): Program Outbreak Response Immunization (ORI) telah diluncurkan sejak 20 Agustus 2025, menyasar 5.016 balita di Pamekasan yang tersebar di 13 kecamatan. Imunisasi ini dilakukan di 21 puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.
- Layanan Jemput Bola: Petugas kesehatan aktif melakukan layanan “jemput bola” di beberapa wilayah, seperti Desa Panaguan, untuk mendekatkan akses imunisasi kepada masyarakat, terutama yang masih ragu.
- Imunisasi Kejar: Bagi anak-anak yang belum memperoleh imunisasi secara lengkap, program imunisasi kejar juga digalakkan.
- Suplai Vaksin: Dinkes Pamekasan telah menerima 650 vial vaksin campak dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang cukup untuk sekitar 5.200 dosis.
- Deteksi Dini: Semua fasilitas kesehatan diminta untuk segera melaporkan kasus suspek campak dalam waktu 24 jam agar bisa segera ditindaklanjuti.
Lebih dari Sekadar Vaksin: Peran Orang Tua dan Masyarakat dalam Pencegahan Campak
Selain imunisasi, ada beberapa langkah pencegahan campak lain yang tak kalah penting dan harus menjadi perhatian orang tua serta masyarakat secara keseluruhan:
- Penuhi Gizi Seimbang: Pastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh.
- Jaga Kebersihan: Terapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- Pemberian Vitamin A: Anak-anak yang terjangkit campak disarankan mendapatkan suplementasi vitamin A.
- Isolasi Mandiri: Jika anak menunjukkan gejala campak (demam tinggi, ruam kemerahan), segera konsultasikan ke puskesmas dan lakukan isolasi mandiri di rumah agar tidak menularkan ke orang lain, termasuk tidak pergi ke sekolah.
- Partisipasi Aktif Masyarakat: Masyarakat diimbau untuk berperan aktif melaporkan atau membawa pasien terduga campak ke puskesmas terdekat agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Wabah campak di Pamekasan adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan cepat dari kita semua. Dinkes Pamekasan imbau segera imunisasi anak bukan tanpa alasan, ini adalah cara paling efektif untuk melindungi balita Pamekasan dan memutus rantai penyebaran penyakit yang sangat menular ini. Mari bersama-sama, sebagai orang tua dan anggota masyarakat, bertanggung jawab atas kesehatan anak-anak kita. Jangan tunda lagi, segera bawa anak Anda ke posyandu atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan imunisasi campak lengkap. Kesehatan buah hati adalah investasi terbaik kita di masa depan!
FAQ
Tanya: Mengapa imunisasi campak sangat penting di Pamekasan saat ini?
Jawab: Imunisasi campak sangat penting untuk melindungi anak dari ancaman serius penyakit menular ini, terutama mengingat meningkatnya kasus dan korban jiwa di Pamekasan.
Tanya: Berapa banyak kasus campak yang terkonfirmasi di Pamekasan per 2 September 2025?
Jawab: Per 2 September 2025, terdapat 160 kasus campak yang terkonfirmasi positif di Pamekasan.
Tanya: Apa penyebab utama kematian pada anak-anak yang terinfeksi campak di Pamekasan?
Jawab: Mayoritas anak yang meninggal akibat campak di Pamekasan mengalami komplikasi berat seperti pneumonia dan belum pernah mendapatkan imunisasi campak.