BMKG DIY Ingatkan Waspada: Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Masih Mengancam, Cek Kesiapsiagaan Anda!

Dipublikasikan 7 Juli 2025 oleh admin
Berita Indonesia

Yogyakarta, zekriansyah.com – Belakangan ini, warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sering merasakan hujan deras yang datang tiba-tiba, kadang disertai angin kencang dan petir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY pun berulang kali mengingatkan kita untuk tetap waspada. Artikel ini akan menjelaskan kenapa cuaca ekstrem seperti hujan disertai angin kencang ini sering terjadi, wilayah mana saja yang perlu lebih hati-hati, dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri dan keluarga dari dampaknya. Dengan membaca artikel ini, Anda akan lebih siap menghadapi perubahan cuaca di DIY.

BMKG DIY Ingatkan Waspada: Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Masih Mengancam, Cek Kesiapsiagaan Anda!

Ilustrasi: Langit kelabu Yogyakarta diselimuti awan tebal, mengisyaratkan potensi hujan lebat dan angin kencang yang mengancam.

Prakiraan Cuaca Terkini DIY: Hujan Lebat dan Angin Kencang Masih Berlanjut

BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta terus memantau dan memperbarui prakiraan cuaca untuk wilayah DIY. Umumnya, pada pagi hari cuaca diprediksi cerah berawan atau berawan. Namun, memasuki siang hingga sore hari, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang sangat tinggi. Malam hingga dini hari, cuaca cenderung berawan atau berpotensi hujan ringan di beberapa wilayah.

Menurut BMKG, kondisi cuaca ekstrem ini diprediksi masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan, bahkan hingga sepekan. Suhu udara di DIY berkisar antara 21 hingga 32 derajat Celsius, dengan kelembaban udara yang cukup tinggi, yaitu antara 60 hingga 95 persen. Angin umumnya berhembus dari arah timur hingga selatan, atau barat hingga barat laut, dengan kecepatan maksimum yang bisa mencapai 30 kilometer per jam.

Bagi Anda yang beraktivitas di sekitar pantai selatan DIY, BMKG juga mengingatkan untuk mewaspadai tinggi gelombang laut. Prakiraan tinggi gelombang berkisar antara 1,25 hingga 2,5 meter (kategori sedang), namun kadang bisa mencapai 2,5 hingga 4 meter (kategori tinggi), yang tentu saja berbahaya.

Mengapa Cuaca Ekstrem Sering Terjadi di DIY? Ini Penjelasan BMKG

Fenomena hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang sering melanda DIY bukan tanpa sebab. BMKG menjelaskan bahwa ada beberapa faktor dinamika atmosfer yang berkontribusi pada kondisi ini:

  • Aktivitas Awan Konvektif: Ini adalah awan-awan yang tumbuh pesat secara vertikal, seperti awan Cumulonimbus, yang seringkali membawa hujan lebat, petir, dan angin kencang.
  • Pola Siklonik di Selatan Pulau Jawa: Adanya pola tekanan rendah atau pusaran angin di selatan Jawa bisa memicu pembentukan awan hujan.
  • Pola Belokan dan Pertemuan Angin (Shearline & Konvergensi): Ketika ada pertemuan atau belokan arah angin, massa udara basah akan berkumpul dan terangkat, membentuk awan hujan yang intens.
  • Kelembaban Udara Vertikal yang Basah: Kondisi kelembaban udara yang sangat tinggi (70-95%) dari lapisan bawah hingga menengah atmosfer sangat mendukung pertumbuhan awan hujan.
  • Pengaruh Musim dan Gelombang Atmosfer: Monsun Asia Musim Dingin, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), dan gelombang Rossby juga berkontribusi pada peningkatan pasokan uap air di wilayah Indonesia, termasuk DIY.

“Kondisi tersebut diperkuat dengan profil kelembaban udara vertikal yang basah pada lapisan 925mb hingga 500mb. Faktor ini menyebabkan hujan berintensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada siang hingga sore hari di wilayah D.I Yogyakarta,” jelas Kepala Stasiun Meteorologi BMKG DIY, Warjono.

Waspada! Wilayah Ini Berpotensi Terdampak Paling Parah

Meskipun potensi hujan lebat dan angin kencang bisa terjadi di seluruh wilayah DIY, ada beberapa area yang diprediksi memiliki risiko lebih tinggi atau sering menjadi lokasi kejadian:

  • Sleman: Terutama bagian utara, seperti Kapanewon Moyudan, Minggir, Gamping, Godean, Seyegan, Turi, Pakem, Cangkringan, Depok, Mlati, Ngaglik, dan Tempel.
  • Kulon Progo: Khususnya bagian utara dan tengah, meliputi Kapanewon Sentolo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Wates, Panjatan, Galur, Lendah, dan Pengasih.
  • Gunungkidul: Bagian utara, tengah, dan barat, termasuk Kapanewon Nglipar, Karangmojo, Ponjong, Semin, dan Ngawen.
  • Kota Yogyakarta: Hampir seluruh wilayah kota, termasuk Kemantren Jetis, Gondokusuman, Tegalrejo, dan Danurejan.
  • Bantul: Terutama bagian utara dan tengah, seperti Kapanewon Sedayu, Srandakan, Sanden, Kretek, Pandak, Pajangan, Kasihan, Pleret, dan Banguntapan.

Dampak Hujan Angin Kencang: Dari Pohon Tumbang hingga Banjir

Cuaca ekstrem ini dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi yang berpotensi membahayakan. Beberapa dampak yang sering terjadi antara lain:

  • Banjir dan Tanah Longsor: Hujan deras terus-menerus bisa menyebabkan genangan air parah atau bahkan banjir bandang, serta memicu longsor di daerah perbukitan atau tebing yang labil.
  • Pohon Tumbang dan Dahan Patah: Angin kencang seringkali merobohkan pohon-pohon besar atau mematahkan dahan, yang bisa menimpa kendaraan, rumah, atau mengganggu akses jalan. BPBD Kota Yogyakarta mencatat puluhan kejadian pohon tumbang di Sleman, Kota Yogyakarta, dan Bantul dalam satu bulan.
  • Kerusakan Bangunan: Atap rumah atau bangunan bisa rusak, bahkan roboh, akibat terpaan angin kencang.
  • Gangguan Listrik dan Internet: Pohon tumbang atau sambaran petir dapat merusak jaringan listrik dan internet.
  • Puting Beliung dan Sambaran Petir: Angin puting beliung bisa merusak area yang luas dalam waktu singkat, sementara petir dapat menyambar objek tinggi atau EWS (Early Warning System).
  • Jalan Licin dan Jarak Pandang Berkurang: Hujan deras membuat jalan licin dan mengurangi jarak pandang, meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Siapkan Diri! Tips Aman Menghadapi Cuaca Ekstrem di DIY

Melihat potensi dampak yang ada, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan mitigasi mandiri.

“Masyarakat kami himbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang ini dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, maupun sambaran petir, terutama di wilayah rawan bencana. Masyarakat juga diharapkan untuk terus memperbarui informasi cuaca terkini,” terang Darmanto, Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

  • Pantau Informasi Cuaca: Selalu perbarui informasi cuaca terkini dari kanal resmi BMKG (website, media sosial @infoBMKG, aplikasi Info BMKG) dan BPBD setempat.
  • Jauhi Pohon dan Baliho: Hindari berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame/baliho saat hujan deras disertai angin kencang dan petir. Potensi roboh sangat tinggi.
  • Periksa Lingkungan Sekitar: Perhatikan kondisi pohon di sekitar rumah atau jalan yang sering dilalui. Jika ada pohon lapuk atau dahan yang berpotensi patah, segera laporkan ke pihak berwenang untuk penanganan.
  • Bersihkan Saluran Air: Pastikan selokan dan saluran air di lingkungan Anda bersih dari sampah agar tidak terjadi sumbatan yang bisa memicu banjir.
  • Hati-hati Saat Berkendara:
    • Pengendara sepeda motor wajib membawa jas hujan.
    • Kurangi kecepatan saat melintasi jalan licin.
    • Nyalakan lampu kendaraan untuk menjaga jarak pandang, terutama saat hujan lebat.
  • Siapkan Kesiapsiagaan Mandiri: Pastikan atap rumah dalam kondisi baik, periksa instalasi listrik, dan siapkan perlengkapan darurat dasar jika diperlukan.
  • Laporkan Keadaan Darurat: Jika terjadi bencana atau keadaan darurat akibat cuaca ekstrem, segera laporkan ke Pusdalops BPBD Kota Yogyakarta melalui nomor telepon atau WhatsApp di 0811 2828 911, atau melalui frekuensi radio 149.700 MHz.

Tetap Waspada, Utamakan Keselamatan

Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang menjadi tantangan yang terus dihadapi warga DIY. Dengan memahami penyebab dan potensi dampaknya, serta melakukan langkah-langkah pencegahan, kita bisa meminimalkan risiko yang mungkin terjadi. Tetaplah waspada, pantau informasi dari sumber resmi, dan selalu utamakan keselamatan diri serta keluarga Anda. Mari bersama-sama menghadapi perubahan cuaca ini dengan bijak dan siap siaga.