Blunder Penjualan Pemain: Kisah Menyesal Klub yang Melepas Bintang, Termasuk Sang Mega Bintang Cristiano Ronaldo!

Dipublikasikan 26 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dalam dunia sepak bola yang serba cepat, keputusan di bursa transfer bisa jadi penentu nasib sebuah klub. Kadang, sebuah pembelian pemain bisa mendatangkan kejayaan, tapi tak jarang juga sebuah penjualan justru berujung pada penyesalan mendalam. Bayangkan sebuah klub melepas pemainnya dengan harga murah, lalu si pemain malah menjelma jadi bintang di klub lain, bahkan meraih banyak trofi. Inilah yang disebut blunder penjualan pemain, sebuah kesalahan yang kerap menghantui manajemen klub.

Blunder Penjualan Pemain: Kisah Menyesal Klub yang Melepas Bintang, Termasuk Sang Mega Bintang Cristiano Ronaldo!

Manchester United alami penyesalan mendalam setelah lepas Cristiano Ronaldo, salah satu blunder penjualan pemain terbesar dalam sejarah sepak bola.

Tak hanya klub-klub kecil, tim raksasa sekelas Manchester United pun punya sejarah panjang dalam membuat keputusan transfer yang keliru. Mereka pernah merasakan pahitnya melihat mantan pemainnya bersinar terang di tempat lain, dan yang paling ikonik tentu saja kasus Cristiano Ronaldo. Artikel ini akan membahas beberapa blunder penjualan pemain paling menyesakkan dalam sejarah sepak bola, terutama yang melibatkan Setan Merah, dan mengapa keputusan itu bikin klub gigit jari. Siap-siap terkejut dengan nama-nama di daftar ini!

Cristiano Ronaldo: Blunder Paling Menggemparkan Manchester United

Membicarakan blunder penjualan pemain tanpa menyebut nama Cristiano Ronaldo rasanya kurang lengkap. Pada tahun 2009, keputusan Manchester United untuk melepas megabintang Portugal ini ke Real Madrid dengan memecahkan rekor transfer saat itu, memang mendatangkan dana melimpah. Namun, di sisi lain, ini menjadi salah satu penyesalan terbesar bagi Setan Merah.

Mengapa? Karena setelah kepergian Ronaldo, performa dan prestasi MU sempat merosot. Ronaldo sendiri justru makin menggila di Real Madrid, memenangkan empat gelar Liga Champions dan empat Ballon d’Or. Ia menjadi ikon global, sementara MU berjuang mencari identitas. Meski Ronaldo sempat kembali ke Old Trafford pada 2021, kepergiannya yang kedua kali di akhir 2022 setelah wawancara kontroversial juga menandai akhir era yang penuh gejolak. Namun, dampak dari penjualan pertamanya itu masih sering disebut sebagai titik balik krusial.

Pemain Lain yang Penjualannya Jadi Penyesalan MU

Selain Cristiano Ronaldo, ada beberapa nama lain yang seharusnya tidak pernah dilepas oleh Manchester United. Keputusan ini seringkali berujung pada kerugian besar, karena para pemain ini justru tampil luar biasa di klub baru mereka.

1. Ander Herrera: Gelandang Ulet yang Dilepas Begitu Saja

Ander Herrera direkrut MU pada 2014 dan dikenal sebagai gelandang box-to-box yang ulet, punya fisik prima, serta umpan akurat. Setelah lima musim berseragam Setan Merah, klub enggan memperpanjang kontraknya. Herrera pun hijrah ke Paris Saint-Germain (PSG) dan langsung menjadi andalan, membantu PSG merajai Liga Prancis dan kompetisi domestik lainnya. Penjualan Ander Herrera ini tentu jadi salah satu blunder yang disesali, mengingat kontribusi dan kualitasnya yang tak tergantikan di lini tengah.

2. Memphis Depay: Penerus Nomor 7 yang Justru Bersinar di Tempat Lain

Ketika Memphis Depay didatangkan ke Old Trafford dan diberi nomor punggung 7, ekspektasi publik sangat tinggi, berharap ia bisa menjadi suksesor Cristiano Ronaldo. Sayangnya, Depay belum mampu menunjukkan performa impresif di MU. Ia kemudian dijual ke Lyon, dan di sanalah ia menemukan kembali sentuhan magisnya. Depay menjelma menjadi pemain kunci, hingga akhirnya direkrut Barcelona dan Atletico Madrid. Kisah Depay adalah contoh bagaimana terkadang seorang pemain butuh lingkungan yang tepat untuk bersinar, dan penjualan dirinya dari MU menjadi blunder karena potensi besarnya baru terlihat setelah pergi.

3. Diego Forlan: Dari Tak Puas di MU Hingga Raja Gol La Liga

Diego Forlan bergabung dengan Manchester United pada 2002 setelah tampil gemilang di Liga Argentina. Namun, selama lebih dari tiga musim di Old Trafford, performanya kurang memuaskan, hanya mencetak 10 gol dalam 64 penampilan. MU kemudian melepasnya ke Villarreal dengan harga murah. Keputusan ini terbukti menjadi blunder besar. Forlan justru menjelma menjadi penyerang mematikan di Liga Spanyol, mencetak 127 gol dalam 240 penampilan selama tujuh musim bersama Villarreal dan Atletico Madrid, bahkan meraih penghargaan Sepatu Emas Eropa.

4. Gerard Pique: Bek Tangguh yang Kalah Saing di Old Trafford

Gerard Pique adalah produk akademi Manchester United yang bergabung pada 2004. Dengan postur tinggi dan fisik kuat, ia memiliki potensi menjadi bek tangguh. Namun, ia kesulitan menembus tim utama karena dominasi duet Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand. Pique hanya bermain 12 kali sebelum akhirnya pindah ke Barcelona pada 2008. Di Barcelona, ia meraih kesuksesan luar biasa, menjadi salah satu bek tengah terbaik dunia dan memenangkan banyak gelar bersama klub dan Timnas Spanyol. Blunder penjualan Pique ini menunjukkan bagaimana MU melewatkan kesempatan memiliki bek legendaris.

5. Jaap Stam: Kekeliruan Prediksi Cedera Sir Alex Ferguson

Jaap Stam adalah bek legendaris Belanda yang dikenal sangat kuat dan cerdas dalam membaca permainan. Sayangnya, puncak performanya di Manchester United terganggu cedera parah pada 2001. Sir Alex Ferguson kemudian melepasnya, khawatir performanya akan menurun drastis pasca-cedera. Namun, prediksi itu salah besar. Stam justru tetap menjadi bek sangar dan sukses besar di klub-klub seperti Lazio, AC Milan, dan Ajax. Keputusan melepas Stam di usia emasnya menjadi salah satu penyesalan terbesar yang pernah diakui Ferguson.

6. Paul Pogba: Dilepas Gratis, Dibeli Mahal Lagi

Salah satu blunder penjualan pemain yang paling unik dan mahal bagi Manchester United adalah Paul Pogba. Pada tahun 2012, Pogba memutuskan meninggalkan Old Trafford secara gratis ke Juventus karena kurangnya kesempatan bermain di bawah Sir Alex Ferguson. Di Juventus, ia berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia, memenangkan banyak gelar dan penghargaan individu. Empat tahun kemudian, MU menyadari kesalahannya dan rela memecahkan rekor transfer dunia untuk memboyongnya kembali ke Old Trafford. Kisah ini adalah ironi klasik dalam dunia transfer, di mana klub harus membayar mahal untuk pemain yang pernah mereka lepaskan cuma-cuma.

Pelajaran dari Blunder Penjualan Pemain

Deretan kisah di atas menunjukkan bahwa dunia sepak bola memang penuh dinamika dan keputusan yang sulit. Blunder penjualan pemain adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan sebuah klub, dan bahkan tim sebesar Manchester United pun tidak luput dari kesalahan. Dari kasus Cristiano Ronaldo hingga Paul Pogba, setiap penjualan yang disesali memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya visi jangka panjang, penilaian potensi pemain, dan manajemen kontrak yang tepat.

Bagi para penggemar, kisah-kisah ini menjadi bukti bahwa di balik gemerlapnya stadion dan sorotan media, ada keputusan-keputusan manusiawi yang bisa berujung pada kebanggaan atau, yang lebih sering, penyesalan mendalam. Siapa tahu, di masa depan, ada lagi cerita blunder penjualan pemain yang tak kalah menarik untuk kita bahas!