Yogyakarta, zekriansyah.com – Batu saluran kemih, atau yang sering kita kenal dengan batu ginjal, masih menjadi kekhawatiran banyak orang. Penyakit ini sering datang tanpa permisi, menimbulkan rasa sakit yang luar biasa dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kabar baiknya, menurut dr. Fakhri Surahmad, M.Kes., Sp.U, seorang ahli urologi RSUD Jombang, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah! Beliau bahkan memaparkan berbagai pilihan penanganan modern yang jauh lebih nyaman bagi pasien.
Yuk, kita kupas tuntas informasi penting dari ahli urologi RSUD Jombang ini, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara pencegahan dan penanganan terkini agar kita lebih waspada dan peduli pada kesehatan ginjal kita.
Apa Itu Batu Saluran Kemih dan Mengapa Berbahaya?
Mungkin Anda bertanya-tanya, sebenarnya apa sih batu saluran kemih itu? Dr. Fakhri Surahmad menjelaskan bahwa batu ini terbentuk dari endapan mineral dan garam dalam urine yang kemudian mengeras menjadi kristal. Kristal-kristal ini bisa menyumbat di sepanjang saluran kemih, mulai dari ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, hingga uretra (saluran pembuangan urine).
Awalnya, batu ginjal seringkali tidak menimbulkan gejala. Namun, ketika ukurannya membesar, bergeser, dan mulai menyumbat, di situlah masalahnya muncul.
“Masalahnya, batu ginjal sering tidak menimbulkan gejala di awal. Namun ketika batu sudah membesar kemudian bergeser lalu menyumbat, maka akan muncul gejala antara lain, rasa sakit hebat di pinggang, mual, muntah, demam, hingga kesulitan buang air kecil,” terang dr. Fakhri dalam sebuah dialog kesehatan di RSUD Jombang.
Rasa nyeri yang timbul bisa sangat hebat, menjalar hingga ke perut bawah, bahkan ke buah zakar pada pria. Jika sudah ada infeksi, demam dan menggigil juga bisa menyertai. Jangan tunda untuk segera memeriksakan diri jika Anda merasakan gejala-gejala ini, ya!
Kenali Pemicu Utama Batu Saluran Kemih: Gaya Hidup dan Lainnya
Menurut ahli urologi RSUD Jombang ini, gaya hidup modern menjadi salah satu faktor risiko penyebab batu ginjal yang paling dominan. Mengapa demikian?
- Kurang Minum Air Putih: Ini adalah pemicu utama. Ketika tubuh kekurangan cairan, urine akan menjadi lebih pekat, sehingga mineral dan garam lebih mudah mengendap dan membentuk kristal. Idealnya, kita butuh minum air 2-3 liter per hari.
- Pola Makan yang Buruk:
- Tinggi Garam: Makanan tinggi garam dapat meningkatkan ekskresi kalsium dalam urine, memicu pembentukan batu.
- Tinggi Protein Hewani: Konsumsi berlebihan daging merah dan protein hewani lainnya dapat meningkatkan kadar asam urat.
- Minuman dengan Zat Aditif: Beberapa minuman manis atau bersoda bisa memperbesar risiko.
- Makanan Tinggi Asam Urat dan Oksalat:
> “Terutama makanan yang mengandung asam urat, oksalat tinggi seperti jeroan, sarden, ayam, bebek goreng, burung puyuh/dara, kepiting, emping, dan tape,” jelas dr. Fakhri.
- Faktor Lainnya:
- Genetik/Keturunan: Jika ada riwayat keluarga dengan batu ginjal, risiko Anda lebih tinggi.
- Obesitas: Berat badan berlebih juga berkontribusi pada risiko ini.
- Penyakit Metabolik: Kondisi seperti diabetes juga dapat memengaruhi.
- Faktor Geografis: Kandungan mineral dominan dalam air yang dikonsumsi di suatu daerah juga bisa menjadi pemicu.
- Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang minim gerak juga bisa memperlambat metabolisme tubuh.
Terkini! Penanganan Batu Saluran Kemih di RSUD Jombang Tanpa Pembedahan Besar
Untungnya, bagi Anda yang berada di Jombang dan sekitarnya, RSUD Jombang telah menjadi rujukan regional dengan peralatan canggih dan metode penanganan batu saluran kemih yang modern. Poli Urologi RSUD Jombang dilengkapi dengan dua dokter spesialis, yaitu dr. Fakhri Surahmad, M.Kes., Sp.U dan dr. Yohan Afandi, M.Ked.Klin., Sp.U, yang siap memberikan pelayanan terbaik.
Dr. Fakhri menerangkan bahwa kini telah berkembang metode penanganan tanpa sayatan atau pembedahan terbuka, sehingga nyeri pasca-tindakan minimal, waktu perawatan lebih cepat, dan pasien bisa segera beraktivitas kembali. Pemilihan tindakan disesuaikan dengan ukuran dan lokasi batu:
- Batu Berukuran Kecil (kurang dari 0,5 cm):
Jika tidak ada penyempitan saluran dan keluhan tidak terlalu berat, batu diharapkan bisa keluar sendiri. Penanganan awal melibatkan pemberian obat yang melemaskan saluran kemih serta aktivitas fisik seperti jalan cepat atau meloncat-loncat. - Batu Berukuran Sedang (lebih dari 0,5 cm):
Untuk batu yang lebih besar atau gagal dengan pengobatan awal, tindakan dilakukan dengan memasukkan alat endoskopi Ureterorenoscope (URS) berukuran kecil (<0,5 cm) melalui saluran kemih. Batu kemudian dipecahkan menggunakan alat khusus, salah satunya adalah laser holmium yang sudah dimiliki RSUD Jombang. - Batu Berukuran Hingga 2 cm:
- ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy): Terapi gelombang kejut dari luar tubuh yang menghancurkan batu tanpa sayatan. Ini bisa dilakukan secara poliklinis atau rawat jalan.
- RIRS (Retrograde Intra Renal Surgery): Menggunakan alat flexible URS, memerlukan rawat inap dan pembiusan total.
- Batu Berukuran Lebih dari 2 cm:
Dilakukan tindakan PCNL (Percutaneous Nefrolitholapaxy). Prosedur ini melibatkan sayatan kecil sekitar 1 cm pada pinggang untuk memasukkan alat endoskopi (nefroscope) ke dalam ginjal, lalu batu dipecah dan dikeluarkan. - Batu Cetak Ginjal atau Ukuran Sangat Besar:
Alternatif penanganan adalah operasi terbuka, yang menjadi pilihan terakhir jika metode minimal invasif tidak memungkinkan.
RSUD Jombang tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga berupaya memberikan tatalaksana sesuai prosedur dengan pemeriksaan lengkap mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, tes darah, USG, hingga CT scan untuk mengetahui posisi batu secara akurat.
Tips Jitu dari Ahli Urologi RSUD Jombang untuk Mencegah Batu Ginjal
Pencegahan adalah kunci utama! Dr. Fakhri memberikan beberapa tips sederhana namun sangat penting agar kita semua bisa terhindar dari penyakit batu saluran kemih:
- Perbanyak Minum Air Putih: Minimal 2–3 liter per hari agar ginjal dapat bekerja optimal dan urine tidak terlalu pekat. Ini adalah langkah paling fundamental.
- Kurangi Konsumsi Garam, Daging Merah, dan Makanan Olahan: Batasi asupan yang tinggi pengawet, asam urat, dan oksalat. Pilih makanan segar dan alami.
- Perbanyak Buah dan Sayuran: Utamakan yang kaya serat dan mengandung sitrat, seperti jeruk dan lemon. Sitrat dapat membantu mencegah kristalisasi batu.
- Rajin Bergerak atau Berolahraga: Aktivitas fisik teratur dapat memperlancar metabolisme tubuh dan membantu menjaga kesehatan ginjal.
- Cek Kesehatan Secara Rutin: Terutama bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga dengan batu ginjal. Deteksi dini sangat penting untuk penanganan yang lebih mudah.
“Pencegahan jauh lebih mudah daripada mengobati. Kalaupun sudah terkena, maka tidak perlu khawatir karena dengan berkembangnya teknologi saat ini pasien tidak harus menjalani tindakan medis dengan sayatan atau operasi terbuka,” jelas dr. Fakhri.
Jangan Tunda, Jaga Kesehatan Ginjal Anda!
Mendengar penjelasan dari ahli urologi RSUD Jombang, jelas sekali bahwa batu saluran kemih bukan penyakit yang bisa diremehkan, namun juga bukan sesuatu yang harus ditakuti berlebihan. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, serta pilihan penanganan modern yang tersedia di Poli Urologi RSUD Jombang, kita bisa lebih proaktif dalam menjaga kesehatan.
Dr. Fakhri Surahmad berharap melalui edukasi ini, masyarakat Jombang dan sekitarnya semakin peduli pada kesehatan ginjal. “Banyak pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi sudah parah karena kurang memahami gejala awal. Saya ingin masyarakat lebih waspada, menjaga pola hidup, dan tidak menunda periksa kalau ada keluhan,” pungkasnya. Jadi, mari kita terapkan tips hidup sehat dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis di RSUD Jombang jika ada keluhan terkait saluran kemih. Kesehatan Anda adalah prioritas!
FAQ
Tanya: Apa saja gejala umum batu saluran kemih yang perlu diwaspadai?
Jawab: Gejala umum batu saluran kemih meliputi nyeri hebat di punggung atau samping, nyeri saat buang air kecil, urine berwarna merah muda atau kecoklatan, serta mual dan muntah.
Tanya: Bagaimana cara mencegah terbentuknya batu saluran kemih menurut ahli urologi?
Jawab: Pencegahan batu saluran kemih meliputi minum cukup air, membatasi asupan garam dan protein hewani, serta mengonsumsi makanan kaya serat dan buah-buahan.
Tanya: Apa saja pilihan penanganan modern untuk batu saluran kemih yang lebih nyaman bagi pasien?
Jawab: Penanganan modern yang lebih nyaman antara lain ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) yang memecah batu dengan gelombang kejut, serta URS (Ureteroscopy) yang menggunakan alat endoskopi untuk mengangkat batu.