Banjir Parah Landa Bekasi, Air Bah dari Bogor Rendam Ratusan Mobil hingga Ternak Warga

Dipublikasikan 9 Juli 2025 oleh admin
Berita Indonesia

Yogyakarta, zekriansyah.com – Warga Bekasi kembali dilanda kekhawatiran. Bagaimana tidak, hujan deras yang mengguyur wilayah hulu di Bogor menyebabkan air bah mengalir deras ke hilir, merendam banyak kawasan di Kota Bekasi. Peristiwa ini, yang terjadi pada awal Juli 2025, membuat ratusan mobil dan bahkan ternak warga ikut terendam.

Banjir Parah Landa Bekasi, Air Bah dari Bogor Rendam Ratusan Mobil hingga Ternak Warga

Ilustrasi: Air bah dari Bogor merendam ratusan mobil dan ternak warga di Bekasi dalam banjir parah.

Artikel ini akan membahas tuntas mengapa banjir ini bisa terjadi, apa saja dampaknya bagi warga Bekasi, serta upaya-upaya yang sedang dan akan dilakukan untuk mengatasi masalah banjir yang seolah tak ada habisnya ini. Mari kita selami lebih dalam agar kita semua lebih memahami dan bisa lebih siap menghadapi tantangan alam ini.

Air Kiriman dari Bogor Jadi Penyebab Utama Banjir Bekasi

Banjir yang melanda berbagai titik di Bekasi pada 8 Juli 2025 lalu bukan hanya disebabkan oleh hujan lokal. Sumber utama air bah ini ternyata berasal dari wilayah Bogor yang berada di dataran lebih tinggi. Air kiriman ini, yang disebut “air bah dari Bogor”, dengan cepat meninggikan debit air di Kali Bekasi dan anak-anak sungainya.

Salah satu wilayah yang paling terdampak parah adalah Kampung Lebak. Di sana, ketinggian air bahkan sempat mencapai atap rumah warga, menenggelamkan banyak harta benda. CNN Indonesia juga melaporkan kawasan Taman Kebalen, Bekasi, ikut terendam banjir.

Dampak Mengerikan: Mobil dan Ternak Terendam, Aktivitas Lumpuh

Dampak banjir kali ini sungguh terasa berat bagi warga. Banyak pemilik kendaraan harus pasrah melihat mobil mereka terendam air, bahkan ada yang sampai hanyut. Tidak hanya itu, ternak warga juga ikut menjadi korban, tak bisa menyelamatkan diri dari derasnya air.

Akibat genangan yang meluas, aktivitas harian masyarakat di Kota Bekasi menjadi lumpuh total. Sekolah-sekolah terpaksa diliburkan, pusat perbelanjaan dan perkantoran tidak bisa beroperasi, dan akses transportasi menjadi sangat terhambat. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, bahkan menyebut bahwa hampir seluruh wilayah Kota Bekasi sempat lumpuh total.

“Relatif sebetulnya sudah surut. Relatif surut semua lah. Karena semua juga saya lihat di laporan PLN hampir 100% sudah menyala semua wilayah Kota Bekasi,” ujar Tri saat dihubungi pada Kamis (6/3/2025), setelah banjir parah pada awal Maret 2025 yang memiliki karakteristik serupa. Pernyataan ini menunjukkan bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu, meskipun kondisi listrik sudah membaik.

Perubahan Lahan Puncak dan Rob Perparah Kondisi

Fenomena banjir di Bekasi ini ternyata bukan hanya masalah curah hujan tinggi, tapi juga diperparah oleh beberapa faktor lain yang sudah lama menjadi sorotan.

  • Hujan “25 Tahunan”: Menurut Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, banjir parah yang terjadi beberapa waktu lalu dipicu oleh siklus hujan deras 25 tahunan, yang curah hujannya dua kali lebih tinggi dibanding banjir besar tahun 2020.
  • Perubahan Tata Guna Lahan di Puncak 2: Tri juga menyoroti perubahan tata guna lahan di kawasan Puncak 2, Bogor, sebagai pemicu banjir. Jika Puncak 1 berdampak ke Jakarta, Puncak 2 berdampak langsung ke Kota dan Kabupaten Bekasi serta sebagian Depok.
    > “Bahwa memang sudah ada mulai terjadi perubahan tata guna lahan yang berada di Puncak 2. Kalau Puncak 1 kan implikasinya ke Jakarta. Kalau Puncak 2 itu implikasinya ke Kota Bekasi dan Kali Bekasi yang terdampak apakah itu di Kabupaten Bekasi maupun ada di Kabupaten Bogor dan juga Kota Depok,” jelas Tri.
    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, juga pernah meminta PTPN untuk menghentikan alih fungsi lahan di Puncak karena dianggap memperburuk kondisi lingkungan dan meningkatkan risiko bencana.
  • Fenomena Rob (Air Pasang Laut): Bersamaan dengan curah hujan tinggi, kondisi air laut yang pasang (rob) turut memperlama air surut dari daratan menuju laut. Hal ini membuat genangan bertahan lebih lama. Presiden Prabowo Subianto sempat menyoroti pentingnya pembangunan tanggul besar di sepanjang laut utara sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi rob.

Upaya Penanganan dan Pemulihan Pasca-Banjir

Setelah banjir mulai surut, fokus utama pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah membantu warga melakukan pemulihan. Beberapa langkah yang diambil antara lain:

  • Pembersihan Lingkungan: Petugas dan warga bahu-membahu membersihkan sisa-sisa lumpur dan sampah yang terbawa banjir.
  • Distribusi Bantuan: Posko-posko bantuan didirikan untuk menyalurkan kebutuhan pokok, makanan siap saji, dan pakaian kepada para korban.
  • Perbaikan Infrastruktur: Meskipun laporan mengenai kerusakan infrastruktur di Bekasi belum seberat Puncak Bogor (yang jembatannya hancur), tim terkait terus memantau dan memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat banjir.

Meskipun tantangan banjir ini begitu besar dan kompleks, koordinasi antara pemerintah daerah, BNPB, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam upaya pemulihan dan mitigasi bencana di masa mendatang.

Banjir di Bekasi, yang dipicu oleh air bah dari Bogor dan diperparah oleh perubahan lahan serta rob, adalah pengingat betapa rentannya kota-kota kita terhadap dampak cuaca ekstrem. Penting bagi kita semua untuk terus meningkatkan kewaspadaan, memahami penyebabnya, dan mendukung setiap upaya mitigasi agar dampak serupa dapat diminimalisir di masa depan.

FAQ

Tanya: Apa penyebab utama banjir yang melanda Bekasi pada 8 Juli 2025?
Jawab: Penyebab utama banjir adalah air kiriman dari wilayah Bogor yang mengguyur wilayah hulu. Air bah ini meningkatkan debit air di Kali Bekasi dan anak-anak sungainya.

Tanya: Wilayah mana saja di Bekasi yang terdampak parah oleh banjir ini?
Jawab: Wilayah yang terdampak parah antara lain Kampung Lebak, di mana ketinggian air sempat mencapai atap rumah warga. CNN Indonesia juga melaporkan kawasan Taman Kebalen, Bekasi, ikut terendam.

Tanya: Apa saja dampak yang paling dirasakan warga akibat banjir ini?
Jawab: Dampak yang dirasakan warga sangat berat, termasuk ratusan mobil yang terendam air dan ternak warga yang ikut terendam. Aktivitas warga juga lumpuh total akibat genangan air.