Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia teknologi kembali dihebohkan dengan kabar terbaru dari raksasa e-commerce global, Amazon. Perusahaan yang dikenal dengan dominasi di berbagai sektor ini baru saja mengumumkan akuisisi terhadap Bee, sebuah perusahaan rintisan (startup) inovatif yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat. Akuisisi ini menandai langkah penting Amazon dalam memperkuat posisinya di pasar wearable AI yang terus berkembang pesat.
Amazon selangkah lebih maju dalam inovasi wearable AI dengan mengakuisisi Bee, perusahaan teknologi asal San Francisco yang berfokus pada pengembangan perangkat pintar.
Apa sebenarnya yang membuat Amazon akuisisi Bee perusahaan wearable asal San Francisco ini begitu menarik? Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana langkah ini bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi di masa depan.
Mengenal Lebih Dekat Bee: Gelang Pintar dengan Asisten AI Pribadi
Bee, yang didirikan oleh Maria de Lourdes Zollo dan Ethan Sutin, dikenal berkat produk unggulannya: Pioneer Band. Ini adalah sebuah gelang pintar AI yang dirancang sebagai asisten pribadi yang sangat personal. Bayangkan memiliki perangkat di pergelangan tangan Anda yang bisa merekam, mentranskrip, dan bahkan memberikan ringkasan dari percakapan Anda!
Gelang ini juga mampu secara otomatis membuat jadwal atau daftar tugas berdasarkan interaksi suara Anda. Dengan dukungan lebih dari 50 bahasa dan daya tahan baterai hingga tujuh hari, Pioneer Band bukan sekadar gadget, melainkan sebuah perangkat AI yang cerdas dan intuitif. Produk ini dihargai sekitar US$ 49,99 atau sekitar Rp 812 ribu per unit. Visi Bee adalah menciptakan “cloud phone” yang bisa menjadi cermin dari smartphone Anda, memberikan akses ke notifikasi dan akun pengguna secara lebih mudah.
Mengapa Amazon Tertarik pada Bee? Visi AI yang Personal
Ketertarikan Amazon pada Bee bukan tanpa alasan. Maria de Lourdes Zollo, CEO Bee, mengungkapkan dalam unggahan LinkedIn-nya bahwa tim dan komunitas Bee kini telah bergabung dengan Amazon. “Ketika kami memulai Bee, kami membayangkan dunia di mana AI benar-benar personal, di mana hidup Anda dipahami dan ditingkatkan oleh teknologi yang belajar bersama Anda,” tulis Zollo. Visi ini sangat selaras dengan ambisi Amazon untuk menghadirkan kecerdasan buatan generatif yang lebih mendalam dan pribadi kepada penggunanya.
Akuisisi perusahaan wearable AI Bee ini merupakan bagian dari strategi besar Amazon untuk mendominasi ranah AI. Amazon telah meluncurkan berbagai produk AI, termasuk model Nova, chip Trainium, chatbot belanja, dan marketplace Bedrock untuk model pihak ketiga. Bahkan, asisten suara Alexa yang populer pun telah dirombak dengan kemampuan AI yang lebih canggih, menunjukkan keseriusan Amazon untuk bersaing dengan pemain besar seperti OpenAI (ChatGPT), Anthropic (Claude), dan Google (Gemini).
Amazon dan Pasar Wearable: Kembali Setelah Halo
Bagi Amazon, akuisisi Bee ini adalah sebuah “comeback” ke pasar perangkat wearable. Sebelumnya, Amazon pernah mencoba peruntungannya dengan produk kesehatan dan kebugaran bernama Halo, yang diluncurkan pada tahun 2020. Namun, Halo dihentikan pada tahun 2023 sebagai bagian dari tinjauan pemotongan biaya yang lebih luas. Melissa Cha, VP smart home dan kesehatan Amazon, menjelaskan bahwa Halo menghadapi hambatan signifikan, termasuk segmen yang semakin ramai dan lingkungan ekonomi yang tidak pasti.
Dengan Bee, Amazon kini berfokus pada pendekatan yang berbeda: asisten pribadi berbasis AI yang lebih terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari melalui interaksi suara. Ini menunjukkan pergeseran fokus dari pelacakan kesehatan tradisional ke pengalaman AI yang lebih adaptif dan kontekstual. Amazon sendiri masih memiliki lini wearable lain seperti Echo Frames, kacamata pintar yang dilengkapi Alexa.
Tren Raksasa Teknologi di Ranah AI Wearable
Langkah Amazon akuisisi Bee ini juga mencerminkan tren yang lebih besar di kalangan raksasa teknologi. Banyak perusahaan terkemuka kini berinvestasi besar-besaran dalam perangkat keras yang didukung AI. OpenAI, misalnya, telah mengakuisisi startup perangkat AI Jony Ive, io, dengan rencana untuk mengembangkan perangkat tanpa layar. Meta juga sukses dengan kacamata pintar Ray-Ban mereka. Produk lain seperti Rabbit R1 dan Humane AI Pin juga mencoba peruntungan di pasar ini, meskipun dengan hasil yang bervariasi.
Ini menunjukkan bahwa masa depan interaksi kita dengan teknologi mungkin tidak lagi hanya melalui layar smartphone, tetapi juga melalui perangkat yang lebih terintegrasi dan responsif terhadap lingkungan sekitar kita. Inovasi teknologi di bidang wearable AI ini berpotensi mengubah cara kita bekerja, belajar, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Akuisisi Bee oleh Amazon, perusahaan wearable AI asal San Francisco, adalah langkah signifikan yang menunjukkan komitmen kuat Amazon terhadap kecerdasan buatan dan masa depan perangkat pribadi. Dengan teknologi inovatif Bee yang berfokus pada AI personal, Amazon berpotensi menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih mulus dan cerdas. Ini bukan hanya tentang gelang pintar, melainkan tentang bagaimana AI bisa menjadi asisten yang memahami dan meningkatkan kehidupan kita sehari-hari, membuka babak baru dalam evolusi teknologi wearable. Mari kita nantikan bersama bagaimana gelang pintar AI ini akan merevolusi interaksi kita dengan dunia digital!
FAQ
Tanya: Mengapa Amazon mengakuisisi perusahaan wearable AI bernama Bee?
Jawab: Amazon mengakuisisi Bee untuk memperkuat posisinya di pasar wearable AI yang berkembang pesat dan mengintegrasikan teknologi asisten pribadi inovatif Bee ke dalam ekosistemnya.
Tanya: Apa produk utama dari perusahaan Bee yang diakuisisi Amazon?
Jawab: Produk utama Bee adalah Pioneer Band, sebuah gelang pintar AI yang dapat merekam, mentranskrip, dan meringkas percakapan, serta membuat jadwal atau daftar tugas secara otomatis.
Tanya: Apa saja fitur unggulan dari Pioneer Band yang dikembangkan oleh Bee?
Jawab: Pioneer Band mendukung lebih dari 50 bahasa, memiliki daya tahan baterai hingga tujuh hari, dan berfungsi sebagai asisten pribadi yang cerdas dan intuitif.