Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar gembira datang dari Bengkulu! Setelah sempat terhenti berbulan-bulan karena masalah pendangkalan, kini layanan kapal feri yang menghubungkan Bengkulu dengan Pulau Enggano sudah bisa beroperasi lagi. Ini bukan cuma soal transportasi biasa, tapi juga napas kehidupan bagi ribuan warga Pulau Enggano. Artikel ini akan membahas tuntas bagaimana kapal feri KMP Pulo Tello bisa kembali berlayar, upaya siapa saja di baliknya, dan apa dampaknya bagi masyarakat.
Ilustrasi: Kapal Feri KMP Pulo Tello bersiap mengarungi alur pelabuhan yang telah dikeruk tuntas, menandai kembalinya layanan optimal Bengkulu-Enggano.
Lika-Liku Pelayaran ke Enggano yang Sempat Terhenti
Pulau Enggano, sebagai salah satu wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Samudra Hindia, sangat bergantung pada transportasi laut untuk kebutuhan sehari-hari dan logistik. Namun, sejak Januari 2025, warga di sana harus menahan napas. Alur Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, mengalami pendangkalan parah. Akibatnya, kapal feri KMP Pulo Tello dan KM MH. Thamrin yang biasa melayani rute Bengkulu-Enggano tak bisa berlabuh.
Situasi ini membuat ribuan warga Pulau Enggano terisolasi. Pasokan bahan pokok dan BBM terhambat, sementara hasil bumi mereka seperti pisang, jengkol, dan ikan menumpuk tak bisa dipasarkan. Ekonomi masyarakat pun mandek, bahkan ada warga yang terlantar di Bengkulu karena tak bisa pulang ke Enggano. Kondisi ini begitu mendesak hingga Presiden Prabowo Subianto meneken Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025 untuk mempercepat penanganan masalah di Pulau Enggano.
Upaya Bersama Membuka Kembali Jalur Logistik
Beruntung, berbagai pihak segera bergerak cepat. PT Pelindo, sebagai pengelola pelabuhan, mengerahkan segala sumber daya untuk mengeruk alur Pelabuhan Pulau Baai.
“Alhamdulillah jalur dermaga berhasil dilalui kembali, dan kami juga mengapresiasi upaya Pelindo yang menyiagakan satu kapal keruk dalam jangka panjang untuk menjaga kelancaran arus kapal dan mencegah hambatan operasional,” ujar Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin.
Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan:
- Pengerukan Intensif: PT Pelindo menggunakan 3 unit ekskavator, 1 loader, dan 3 dump truck untuk mengeruk alur pelabuhan. Pengerukan ini akan terus dilanjutkan karena cuaca ekstrem sering menyebabkan pasir kembali menumpuk.
- Revitalisasi Pelabuhan: Pengerukan ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai yang lebih luas, dengan anggaran dari pemerintah pusat mencapai Rp 1 triliun.
- Sinergi Lintas Lembaga: Sebelum alur dapat diakses penuh, PT ASDP Indonesia Ferry bekerja sama dengan Basarnas, Lanal Bengkulu, KPLP KSOP, Polair, dan bahkan nelayan setempat. Mereka melakukan “rede transport” atau proses naik turun penumpang dan logistik menggunakan kapal pendukung yang lebih kecil.
- Komitmen Pemerintah: Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menegaskan bahwa kehadiran layanan penyeberangan di kawasan 3T seperti Pulau Enggano adalah bagian dari strategi negara untuk membangun keadilan akses dan pemerataan ekonomi.
> "ASDP hadir untuk memastikan bahwa masyarakat di wilayah terluar tetap terhubung dengan pusat ekonomi dan pelayanan publik," kata Heru.
Berkat kerja keras ini, KMP Pulo Tello berhasil sandar kembali di Dermaga Pelabuhan Pulau Baai pada Senin (7/7/2025) dini hari, menandai beroperasinya kembali layanan vital ini.
Manfaat Beroperasinya Kembali Kapal Feri Bagi Warga Enggano
Kembalinya operasional kapal feri Bengkulu-Enggano membawa angin segar bagi masyarakat setempat.
- Distribusi Logistik Lancar: Pasokan bahan pokok, obat-obatan, dan BBM kini dapat kembali masuk ke Pulau Enggano. Diharapkan dengan masuknya BBM, listrik di Pulau Enggano bisa beroperasi 24 jam.
- Mobilitas Penduduk Normal: Warga bisa kembali bepergian, baik untuk urusan keluarga, pendidikan, maupun akses layanan kesehatan di Bengkulu.
- Ekonomi Lokal Bergerak: Para petani dan nelayan di Enggano bisa kembali memasarkan hasil bumi dan laut mereka ke luar pulau, setelah berbulan-bulan mengalami kerugian.
- Dukungan Spesial dari ASDP:
- Diskon hingga 50% diberikan untuk kendaraan logistik, termasuk pengangkut hewan kurban dan hasil pertanian.
- Tiket gratis difasilitasi untuk penumpang sakit yang dirujuk ke rumah sakit, termasuk tenaga medis dan pendamping dari Dinas Kesehatan.
- Tiket Gratis dari Pemprov Bengkulu: Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, bahkan menggratiskan seluruh biaya tiket penyeberangan dari dan ke Pulau Enggano untuk sementara waktu, sebagai bentuk kepedulian terhadap dampak yang dialami masyarakat.
KMP Pulo Tello: Jantung Konektivitas Pulau Terluar
KMP Pulo Tello adalah urat nadi penting bagi Pulau Enggano. Kapal ini memiliki kapasitas 229 penumpang dan 22 kendaraan. Rute Bengkulu-Enggano berjarak sekitar 106 mil laut atau sekitar 196 kilometer, dengan waktu tempuh normal sekitar 12 jam.
Selama periode Januari hingga Juni 2025, meskipun sempat terhambat, KMP Pulo Tello telah mengangkut 3.695 penumpang dan 574 unit kendaraan. Angka ini menunjukkan betapa vitalnya peran kapal ini dalam menunjang pergerakan logistik dan aktivitas masyarakat di Pulau Enggano.
Meskipun layanan sudah kembali normal, jadwal penyeberangan masih bersifat tentatif dan akan menyesuaikan kondisi cuaca serta pelabuhan. Penumpang diimbau untuk datang minimal satu jam sebelum keberangkatan dengan membawa identitas diri.
Kesimpulan
Beroperasinya kembali jalur pelayaran Bengkulu-Enggano adalah bukti nyata komitmen pemerintah dan berbagai pihak dalam memastikan konektivitas wilayah 3T. Ini bukan hanya tentang kapal yang berlayar, tetapi tentang menghidupkan kembali harapan, ekonomi, dan akses bagi saudara-saudara kita di Pulau Enggano. Semoga dengan alur pelabuhan yang terus terjaga dan layanan yang optimal, kesejahteraan masyarakat Pulau Enggano semakin meningkat. Tetap pantau informasi terbaru dari ASDP dan BPTD untuk jadwal keberangkatan yang pasti!