Yogyakarta, zekriansyah.com – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi momok menakutkan, terutama saat musim pancaroba tiba. Di berbagai daerah, termasuk Pekalongan, kasus DBD kerap melonjak, menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Menanggapi ancaman ini, Dewan Pimpinan Daerah Ahlulbait Indonesia (DPD ABI) Pekalongan bergerak cepat. Mereka tidak hanya melakukan fogging atau pengasapan, tetapi juga aktif mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah utama cegah DBD. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang upaya DPD ABI Pekalongan dalam memerangi penyebaran penyakit ini dan bagaimana kolaborasi komunitas menjadi kunci.
DPD ABI Pekalongan gelar fogging massal di dua lokasi padat penduduk sebagai langkah antisipasi dan penanggulangan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
DBD Mengintai, DPD ABI Pekalongan Ambil Langkah Nyata
Situasi Demam Berdarah Dengue di Kota Pekalongan memang memerlukan perhatian serius. Data menunjukkan adanya peningkatan kasus yang signifikan, bahkan sudah ada korban meninggal dunia, menjadi pengingat betapa seriusnya penyakit ini. Kondisi ini membuat berbagai pihak, termasuk DPD ABI Pekalongan, merasa terpanggil untuk bertindak. Mereka memahami bahwa fogging adalah salah satu cara cepat untuk memutus rantai penyebaran nyamuk dewasa Aedes aegypti, yang merupakan biang keladi penularan penyakit mematikan ini.
Dua Lokasi Disasar, Ratusan Rumah Terlindung
Belum lama ini, DPD ABI Pekalongan lakukan fogging cegah DBD di dua area padat penduduk yang berbeda. Pertama, di Jalan Teratai Gang 5 Timur, RT 08/RW 06, Kelurahan Klego, Kecamatan Pekalongan Timur, di mana sekitar 40 rumah berhasil dijangkau. Tak berhenti di situ, aksi serupa juga digelar di Jalan Truntum Gang 2B RT 09 RW 01, menyasar kurang lebih 45 rumah warga.
Tim pelaksana dari DPD ABI Pekalongan yang terdiri dari Ahmad Naqi, Musa Khadim, Hasan Zaky, Syarief Mahdi, dan Abdurrahman, bekerja sama erat dengan para pemuda setempat. Semangat gotong royong begitu terasa, menunjukkan bahwa masalah kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Para relawan dengan sigap menyisir setiap sudut permukiman, memastikan asap fogging mencapai area yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.
Bukan Sekadar Asap, Tapi Edukasi yang Menginspirasi
Wakil Ketua DPD ABI Pekalongan, Muhammad Shofi, menegaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar penyemprotan asap.
“Kami berharap upaya ini menjadi pemicu kesadaran bersama untuk menjaga kesehatan lingkungan,” ujarnya.
Ini sejalan dengan pandangan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan yang selalu menekankan bahwa fogging hanyalah solusi sementara untuk nyamuk dewasa, bukan untuk mencegah kemunculan jentik nyamuk.
Kunci utama pencegahan DBD sebenarnya terletak pada Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara berkelanjutan. Masyarakat diajak untuk menerapkan 3M Plus:
- Menguras bak mandi dan tempat penampungan air secara rutin.
- Menutup rapat tempat penampungan air.
- Mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air.
Ditambah dengan menjaga kebersihan lingkungan secara menyeluruh dan meningkatkan daya tahan tubuh. Edukasi semacam ini diberikan langsung kepada warga saat kegiatan berlangsung, menjadikan aksi sosial ini lebih bermakna.
Antusiasme Warga: Bukti Kolaborasi Berhasil
Sambutan dari masyarakat sangatlah positif. Ketua RT setempat, Bapak Mansur, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas inisiatif DPD ABI Pekalongan. Warga tidak hanya antusias, tetapi juga aktif membantu, memastikan tim fogging dapat menjangkau seluruh area rumah mereka. Mereka merasa lebih aman dari ancaman DBD dan mendapatkan pengetahuan praktis tentang cara mencegahnya.
Ini membuktikan bahwa kolaborasi antara organisasi masyarakat seperti DPD ABI Pekalongan dengan warga lokal adalah resep sukses dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman. Semangat kebersamaan inilah yang akan menjadi benteng terkuat dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan di masa mendatang.
Kesimpulan
Upaya DPD ABI Pekalongan lakukan fogging cegah DBD adalah contoh nyata bagaimana organisasi kemasyarakatan bisa berperan aktif dalam menjaga kesehatan publik. Lebih dari sekadar tindakan sporadis, kegiatan ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang untuk mengedukasi dan memberdayakan masyarakat. Mari bersama-sama melanjutkan semangat gotong royong ini dengan rutin menerapkan 3M Plus di lingkungan kita masing-masing. Karena pencegahan DBD adalah tanggung jawab kita bersama, demi kesehatan bersama yang lebih baik di Pekalongan.