Lini Serang AC Milan Kehilangan Daya Ledak Laga: Ujian Berat Allegri Tanpa Leao di Awal Musim 2025/2026

Dipublikasikan 28 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Awal musim 2025/2026 sepertinya belum berpihak pada AC Milan. Setelah menelan kekalahan mengejutkan di pekan perdana Serie A, kini Rossoneri dihadapkan pada masalah serius: lini serang AC Milan kehilangan daya ledak laga mereka. Absennya bintang utama, Rafael Leao, membuat pelatih Massimiliano Allegri harus memutar otak lebih keras lagi.

Lini Serang AC Milan Kehilangan Daya Ledak Laga: Ujian Berat Allegri Tanpa Leao di Awal Musim 2025/2026

AC Milan hadapi ujian berat di awal musim 2025/2026 setelah kehilangan daya ledak lini serang akibat cedera Rafael Leao, memaksa Allegri mencari solusi taktis sebelum laga krusial kontra Lecce.

Situasi ini tentu membuat para Milanisti bertanya-tanya, mampukah tim kesayangan mereka bangkit dari keterpurukan awal ini? Mari kita selami lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi di balik layar Rossoneri dan bagaimana mereka akan menghadapi ujian berat di pekan kedua Serie A melawan Lecce.

Pukulan Telak: Absennya Rafael Leao Jadi Sorotan Utama

Bukan rahasia lagi, Rafael Leao adalah motor utama di sektor serang AC Milan. Kecepatan, dribel, dan insting golnya seringkali menjadi pembeda dalam pertandingan-pertandingan krusial. Sayangnya, kabar buruk datang dari pemain asal Portugal ini.

Leao mengalami cedera saat tampil apik di laga Coppa Italia melawan Bari, di mana ia sempat menjadi pembuka skor dalam kemenangan 2-0 sebelum akhirnya ditarik keluar. Harapan untuk melihatnya kembali berlaga di pekan kedua Serie A melawan Lecce pupus sudah. Laporan medis terbaru memutuskan bahwa Leao tidak akan diturunkan, dan kini fokus Milan adalah memastikan sang bintang bisa kembali fit setelah jeda internasional, tepatnya saat menghadapi Bologna di pekan ketiga.

Ketiadaan Leao ini tentu menjadi pukulan telak. Bayangkan, sebuah mobil balap kehilangan salah satu roda penggerak utamanya. Efeknya langsung terasa, terutama setelah kekalahan 1-2 dari tim promosi Cremonese di San Siro pada pekan perdana. Daya gedor Milan tampak tumpul dan kreativitas serangan berkurang drastis.

Opsi Terbatas dan Dilema Taktik Massimiliano Allegri

Absennya Leao membuat Massimiliano Allegri menghadapi dilema besar dalam meramu skema serangan tim. Opsi di lini depan AC Milan kini terasa sangat terbatas. Allegri hanya bisa mengandalkan beberapa nama seperti Santiago Gimenez, Christian Pulisic, dan Samuel Chukwueze, dengan Alexis Saelemaekers sebagai opsi tambahan dari bangku cadangan.

Kondisi ini membuat variasi serangan Rossoneri jelas berkurang. Ditambah lagi, situasi bisa makin pelik jika rumor transfer Chukwueze ke Fulham benar-benar terealisasi. Kehilangan satu lagi pemain menyerang tentu akan memperparah masalah kedalaman skuad.

Namun, ada sedikit angin segar dengan kedatangan Victor Boniface. Striker asal Nigeria ini resmi bergabung dengan status pinjaman berbayar dari Bayer Leverkusen, dengan opsi pembelian permanen hingga 2030. Meskipun Boniface adalah rekrutan menjanjikan yang diharapkan menambah daya ledak lini depan di masa depan, ia mungkin masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi penuh dengan gaya permainan dan ritme Serie A.

Secara taktik, Allegri dikenal dengan formasi 3-5-2 yang menekankan keseimbangan. Namun, tanpa sosok Leao yang bisa menciptakan keajaiban individu, formasi ini berpotensi kesulitan dalam menciptakan peluang bersih di sepertiga akhir lapangan.

Awal Musim yang Penuh Tantangan bagi Rossoneri

Milan jelas tidak mengawali musim 2025/2026 dengan ideal. Kekalahan dari Cremonese, tim yang baru promosi, di pekan perdana memberikan sinyal peringatan keras bagi Allegri dan anak asuhnya. Kini, mereka harus bertandang ke markas Lecce dengan kondisi pincang di lini depan.

Lecce sendiri memulai musim dengan cukup solid, berhasil menahan imbang Genoa 0-0 di laga tandang. Bermain di kandang sendiri dengan dukungan penuh suporter, Lecce bisa menjadi lawan yang sangat “tricky”. Mereka akan mencoba memanfaatkan kelemahan Milan yang tengah krisis di sektor depan.

Pertandingan ini bukan hanya sekadar perebutan tiga poin, tetapi juga ujian mental dan teknis bagi Rossoneri. Jika kembali gagal mencetak banyak peluang dan meraih hasil positif, tekanan dari publik dan media akan meningkat tajam di awal musim ini. Allegri dituntut untuk membuktikan bahwa Milan tetap bisa kompetitif dan menemukan solusi kreatif meski tanpa bintang utamanya.

Target Liga Champions dan Kebutuhan Mendesak Daya Gedor

Massimiliano Allegri telah menegaskan target ambisius AC Milan musim ini: harus kembali ke Liga Champions. Untuk mencapai tujuan tersebut, konsistensi dan kemampuan mencetak gol adalah kunci. Namun, dengan situasi lini serang yang ada saat ini, target tersebut terasa semakin berat.

Kekalahan dari Cremonese dan tumpulnya serangan Milan menyoroti kebutuhan mendesak akan penyerang top yang bisa diandalkan, sebuah poin yang juga disoroti oleh media-media Italia. Tanpa Leao, beban untuk menciptakan peluang dan mencetak gol akan banyak bertumpu pada Pulisic, Gimenez, dan dukungan dari lini tengah. Allegri harus menemukan cara untuk mengoptimalkan potensi pemain yang ada dan membangun strategi Allegri yang lebih efektif dalam menembus pertahanan lawan.

Kesimpulan: Adaptasi Adalah Kunci

Lini serang AC Milan kehilangan daya ledak laga di awal musim 2025/2026 adalah kenyataan pahit yang harus dihadapi. Absennya Rafael Leao menjadi tantangan besar bagi Massimiliano Allegri dan skuad Rossoneri. Namun, sepak bola adalah tentang adaptasi dan menemukan solusi.

Pertandingan melawan Lecce akan menjadi barometer penting. Ini adalah kesempatan bagi Milan untuk menunjukkan karakter, menemukan kembali ketajaman di depan gawang, dan membuktikan bahwa mereka bisa mengatasi krisis ini sebagai sebuah tim. Dengan semangat juang dan adaptasi taktik yang tepat, AC Milan masih punya peluang untuk kembali ke jalur kemenangan dan mengejar ambisi besar mereka di musim ini. Semoga Rossoneri bisa menemukan kembali sentuhan magisnya!