Yogyakarta, zekriansyah.com – Pecinta otomotif, bersiaplah untuk kabar yang bikin deg-degan! Zenvo, pabrikan hypercar eksotis asal Denmark, dikabarkan sedang menyiapkan kejutan besar. Setelah sukses meluncurkan hypercar Zenvo Aurora yang bertenaga gila, kini muncul bisikan bahwa model “junior” mereka berikutnya mungkin akan datang dengan konfigurasi mesin yang cukup unik: V10!
Zenvo dikabarkan tengah menyiapkan hypercar baru yang berpotensi mengusung mesin V10, menentang tren downsizing dan elektrifikasi dalam segmen otomotif mewah.
Ya, Anda tidak salah baca. Di tengah tren elektrifikasi dan “downsizing” mesin, Zenvo justru mungkin akan kembali menghadirkan raungan mesin V10 yang legendaris. Penasaran bagaimana ini bisa terjadi dan apa dampaknya bagi dunia hypercar? Mari kita selami lebih dalam.
Mengapa Zenvo Berpikir V10? Mesin Modular Adalah Kuncinya!
Kabar mengenai potensi mesin V10 ini datang langsung dari Chairman Zenvo, Jens Sverdrup, dalam sebuah wawancara dengan Top Gear. Ini bukan sekadar rumor tanpa dasar. Ternyata, mesin V12 yang saat ini digunakan pada Zenvo Aurora adalah “mesin modular”. Konsep modular inilah yang menjadi kunci.
Artinya, mesin tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diadaptasi ke berbagai konfigurasi silinder, mulai dari delapan, sepuluh, bahkan enam silinder. Ini adalah strategi cerdas dari Zenvo untuk memaksimalkan pengembangan satu platform mesin untuk beberapa model berbeda.
Sverdrup secara eksplisit menyatakan, “Kami sedang mengerjakan versi V10 untuk hypercar junior kami.” Ini tentu menjadi berita yang sangat menarik, terutama di era di mana banyak pabrikan supercar mulai meninggalkan mesin V10 demi mesin yang lebih kecil dengan bantuan hibrida, seperti yang dilakukan Lamborghini pada penerus Huracan.
“Baby Aurora”: Hypercar Junior dengan Harga Lebih Terjangkau?
Selain potensi mesin V10 yang menggiurkan, hypercar Zenvo yang lebih kecil ini juga dikenal dengan sebutan “hypercar junior” atau “Baby Aurora”. Kepala Desain Zenvo, Christian Brandt, menjelaskan bahwa model ini akan memiliki karakteristik Aurora, namun dalam paket yang lebih kecil dan kompak.
Yang menarik, Zenvo berencana menggunakan sasis monocoque serat karbon yang sama dengan Aurora. Sasis inovatif ini, yang dikenal sebagai ‘ZM1’, beratnya kurang dari 120 kg dan memberikan tingkat keamanan struktural setara Formula 1. Dengan berbagi platform ini, Zenvo dapat menghemat biaya pengembangan sekaligus menawarkan performa yang tetap luar biasa.
Brandt juga menambahkan bahwa “Baby Aurora” ini akan memiliki titik harga yang lebih rendah. Jika Aurora dibanderol sekitar $2,8 juta (sekitar Rp43 miliar), versi junior ini mungkin akan dijual di kisaran $1,8 juta hingga $2 juta (sekitar Rp27,5 miliar hingga Rp30,6 miliar). Ini menjadikannya pilihan yang “lebih terjangkau” di segmen hypercar yang super eksklusif.
Zenvo Aurora: Sang Kakak yang Bertenaga Gila
Sebelum kita terlalu larut dalam spekulasi V10, penting untuk mengingat “kakak” dari hypercar junior ini, yaitu Zenvo Aurora. Mobil ini adalah monster sesungguhnya yang siap diluncurkan secara resmi tahun depan.
Aurora dibekali mesin V12 6,6 liter quad-turbocharged yang, dalam konfigurasi hibrida, mampu menyemburkan tenaga hingga 1.850 tenaga kuda! Zenvo berencana memproduksi 50 unit varian Tur (berfokus pada jalan raya) dan 50 unit varian Agil (berfokus pada lintasan balap). Dengan harga mulai dari $2,8 juta, Aurora jelas menargetkan pasar hypercar paling premium.
Spesifikasi Utama Zenvo Aurora:
Fitur | Varian Tur (Grand Touring) | Varian Agil (Track-Focused) |
---|---|---|
Mesin | V12 6.6L Quad-Turbo Hybrid | V12 6.6L Quad-Turbo Hybrid |
Tenaga Total | Hingga 1.850 hp | Hingga 1.850 hp |
Tenaga Mesin Saja | 1.250 hp | 1.250 hp |
Kecepatan Tertinggi | 450 km/jam | 365 km/jam |
Bobot Kering | 1.450 kg | Di bawah 1.300 kg |
Produksi | 50 unit | 50 unit |
Tantangan Emisi dan Masa Depan Hybrid
Meskipun Sverdrup menegaskan bahwa mesin V10 pada hypercar junior ini “tidak harus hibrida”, ia juga mengakui tantangan besar terkait emisi di masa depan. “Mesin ini dirancang sejak hari pertama dengan mempertimbangkan masa depan,” kata Sverdrup. “Saya pikir akan sulit untuk memenuhi serangkaian persyaratan berikutnya tanpa menjalankan sistem hibrida.”
Ini menunjukkan bahwa meskipun Zenvo mungkin ingin mempertahankan pengalaman berkendara murni dengan mesin pembakaran internal, tekanan regulasi global kemungkinan akan mendorong mereka untuk mengadopsi elektrifikasi pada akhirnya. Namun, bagi para purist, gagasan hypercar Zenvo dengan mesin V10 murni adalah mimpi yang mungkin bisa terwujud, setidaknya untuk sementara waktu.
Kesimpulan
Zenvo terus membuktikan diri sebagai pemain serius di kancah hypercar global. Dengan Zenvo Aurora yang siap menggebrak, dan kini rumor menarik tentang hypercar junior berpotensi mesin V10 non-hibrida, masa depan pabrikan Denmark ini terlihat sangat cerah dan penuh kejutan.
Kita semua tentu tidak sabar menantikan perkembangan selanjutnya dari Zenvo dan melihat apakah hypercar masa depan mereka benar-benar akan membawa kembali raungan V10 yang ikonik ke jalanan. Tetap pantau berita otomotif untuk mendapatkan informasi terbaru!