Yogyakarta, zekriansyah.com – Stroke, sebuah kondisi yang mengerikan, telah menjadi momok kesehatan bagi banyak orang. Bayangkan, tiba-tiba otak Anda tidak mendapat cukup aliran darah, sel-selnya mulai mati, dan dampaknya bisa permanen: kecacatan atau bahkan kematian. Data menunjukkan, angka penderita stroke terus meningkat. Tapi jangan khawatir berlebihan! Ada kabar baiknya, sekitar 84% kasus stroke ternyata berkaitan erat dengan gaya hidup yang bisa kita ubah.
Nah, salah satu area yang sering terlewat adalah kebiasaan kita setelah jam 5 sore. Siapa sangka, apa yang Anda lakukan atau tidak lakukan di waktu senja hingga malam hari bisa berdampak besar pada risiko stroke Anda? Artikel ini akan mengupas tuntas 4 kebiasaan penting yang sebaiknya Anda hindari untuk cegah stroke dihindari jam sore, demi kesehatan otak dan jantung Anda yang optimal. Yuk, kita simak!
1. Makan Larut Malam: Mengganggu Ritme Tubuh dan Meningkatkan Risiko
Pernah merasa lapar di malam hari dan langsung menyantap makanan berat? Hati-hati, kebiasaan makan larut malam ini bisa jadi pemicu masalah serius. Michelle Routhenstein, seorang ahli gizi spesialis kesehatan kardiovaskular, menjelaskan bahwa makan di waktu yang tidak semestinya dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh.
“Makan larut malam dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh dan berdampak negatif pada tekanan darah dan metabolisme,” ujarnya.
Seiring waktu, gangguan ini bisa meningkatkan risiko masalah kardiovaskular, termasuk stroke. Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa makan malam setelah pukul 21.00 dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi dibandingkan dengan makan malam lebih awal. Jadi, membiasakan diri untuk makan lebih awal, baik sarapan maupun makan malam, bisa jadi cara sederhana namun efektif untuk melindungi diri dari stroke.
2. Minum Alkohol Menjelang Tidur: Picu Peradangan dan Kerusakan Sel
Bagi sebagian orang, segelas minuman beralkohol menjelang tidur mungkin terasa seperti cara relaksasi yang sempurna. Namun, di balik kenyamanan sesaat itu, ada bahaya tersembunyi. Dr. Troy Alexander-El, seorang ahli penyakit dalam, menegaskan bahwa alkohol dapat memicu peradangan dan merusak sel-sel tubuh.
“Alkohol dapat meningkatkan peradangan dan merusak sel,” kata Dr. Troy Alexander-El.
Salah satu studi internasional terbesar tentang risiko stroke menemukan bahwa konsumsi alkohol, baik dalam jumlah sedang maupun tinggi, berhubungan dengan risiko stroke yang lebih besar. Mengingat bukti-bukti yang ada, mengganti minuman beralkohol di malam hari dengan teh herbal yang menenangkan atau mocktail bisa menjadi langkah bijak untuk mencegah stroke.
3. Bermalas-malasan: Kurangnya Gerak di Malam Hari Berdampak Buruk
Setelah seharian beraktivitas, duduk santai di sofa memang menggoda. Tapi, terlalu banyak bermalas-malasan di malam hari, apalagi jika Anda sudah banyak duduk di siang hari, bisa meningkatkan risiko stroke. Sebuah studi besar menunjukkan bahwa orang di bawah 60 tahun yang menghabiskan lebih dari 8 jam sehari untuk aktivitas sedentary seperti menonton TV atau menggunakan komputer, memiliki kemungkinan stroke 3,5 kali lebih tinggi.
Kabar baiknya, Anda tidak perlu langsung berolahraga berat. Cukup dengan aktivitas fisik ringan setelah makan malam. Dr. Simran Malhotra, seorang dokter dan pakar gaya hidup sehat, menyarankan:
“Berjalan kaki selama 20 menit setelah makan malam dapat membantu pencernaan sekaligus mengoptimalkan kontrol gula darah.”
Ini tidak hanya membantu pencernaan, tapi juga mengurangi risiko pradiabetes, diabetes, tekanan darah tinggi, dan pada akhirnya penyakit jantung serta stroke. Bahkan, meningkatkan kecepatan jalan kaki Anda sedikit saja bisa memberikan manfaat lebih besar untuk menurunkan risiko stroke.
4. Begadang atau Tidur Berlebihan: Kualitas Tidur yang Tidak Ideal
Tidur adalah pilar dasar kesehatan, namun seringkali diremehkan. Penelitian menunjukkan bahwa terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur sama-sama dapat meningkatkan risiko stroke. Dr. Simran Malhotra menekankan pentingnya kualitas dan durasi tidur:
“Tidur adalah pilar dasar umur panjang dan kebiasaan gaya hidup yang paling diremehkan.”
Satu meta-analisis menemukan bahwa orang yang tidur 5 jam atau kurang per malam memiliki kemungkinan 33% lebih besar mengalami stroke. Namun, yang mengejutkan, peluang ini bisa meningkat menjadi 71% pada orang yang tidur lebih dari 8 jam setiap malam!
Untuk cegah stroke, menjaga waktu tidur dan bangun yang konsisten adalah kunci. Usahakan untuk selalu mendapatkan sekitar 7-8 jam tidur setiap hari, bahkan di akhir pekan. Kualitas tidur yang baik akan sangat mendukung kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan.
Kesimpulan
Stroke memang penyakit serius, namun sebagian besar faktor risikonya bisa kita kendalikan melalui perubahan gaya hidup sehat. Empat kebiasaan di atas—makan larut malam, minum alkohol menjelang tidur, bermalas-malasan, dan pola tidur yang tidak sehat—seringkali terabaikan namun memiliki dampak signifikan.
Dengan mulai menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk ini setelah jam 5 sore, Anda sudah mengambil langkah besar untuk mencegah stroke dan menjaga kesehatan jantung serta otak Anda. Ingat, perubahan kecil yang konsisten bisa membawa dampak besar bagi masa depan kesehatan Anda. Mari jaga diri, mulai dari malam ini!
FAQ
Tanya: Mengapa kebiasaan setelah jam 5 sore bisa meningkatkan risiko stroke?
Jawab: Kebiasaan setelah jam 5 sore dapat mengganggu ritme tubuh, memengaruhi tekanan darah dan metabolisme, yang pada akhirnya meningkatkan risiko masalah kardiovaskular termasuk stroke.
Tanya: Apa dampak negatif makan larut malam bagi kesehatan?
Jawab: Makan larut malam dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang berdampak negatif pada tekanan darah dan metabolisme, serta meningkatkan risiko masalah kardiovaskular.
Tanya: Apakah ada cara lain untuk mencegah stroke selain menghindari kebiasaan buruk setelah jam 5 sore?
Jawab: Ya, stroke sebagian besar berkaitan dengan gaya hidup, jadi mengadopsi gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan seimbang dan aktivitas fisik teratur, juga sangat penting untuk pencegahan.