Yogyakarta, zekriansyah.com – Penggemar bola voli Tanah Air baru saja disuguhkan pertandingan yang penuh drama dan emosi di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025. Timnas Voli Putri Indonesia U-21 harus menerima kenyataan pahit setelah kalah tipis dari Korea Selatan dalam pertarungan lima set yang mendebarkan. Apalagi, laga ini menjadi sorotan karena kembalinya bintang muda, Junaida Santi, yang tampil gagah berani meski masih dibekap cedera. Mari kita bedah lebih dalam jalannya pertandingan dan dampak dari hasil ini.
Timnas Voli Putri Indonesia U-21 harus mengakui keunggulan Korea Selatan dalam laga sengit lima set di Kejuaraan Dunia FIVB U-21 2025, meski penampilan gemilang Junaida Santi tak mampu membawa kemenangan.
Pertarungan Sengit Lima Set di Jawa Pos Arena
Pada Sabtu, 16 Agustus 2025, suasana di Jawa Pos Arena, Surabaya, begitu panas. Timnas Voli Putri Indonesia U-21, yang dilatih oleh Marcos Sugiyama, berhadapan dengan Korea Selatan dalam laga perebutan peringkat ke-13 hingga ke-16. Pertandingan ini berlangsung sangat ketat dan menguras emosi, berakhir dengan skor 2-3 (25-22, 15-25, 25-17, 18-25, dan 5-15) untuk kemenangan Korea Selatan.
Indonesia memulai set pertama dengan sangat meyakinkan. Junaida Santi dan rekan-rekan bermain solid, membangun keunggulan dan berhasil mengunci set pertama dengan skor 25-22. Namun, Korea Selatan tidak tinggal diam. Mereka bangkit di set kedua dengan tampil lebih agresif dan memanfaatkannya dengan baik, merebut set ini 25-15.
Skuad Merah Putih kembali menemukan ritme di set ketiga, di mana serangan-serangan tajam yang dimotori Santi membuat pertahanan Korea kewalahan. Indonesia pun berhasil mengamankan set ini dengan skor 25-17, membuat kita sempat optimis akan kemenangan. Sayangnya, ketenangan dan solidnya blok dari Korea Selatan di set keempat berhasil membalikkan keadaan, memaksa pertandingan berlanjut ke set penentuan setelah Korea menang 25-18. Di set kelima, momentum sepenuhnya beralih ke Korea Selatan, dan Indonesia harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 5-15.
Junaida Santi: Pahlawan yang Memaksakan Diri di Lapangan
Salah satu cerita paling mengharukan dari pertandingan ini adalah penampilan Junaida Santi. Sebelumnya, ia dikabarkan mengalami cedera meniskus dan bahkan pelatih Marcos Sugiyama sempat menyebut Santi tidak akan diturunkan lagi di sisa pertandingan. Namun, demi membela Merah Putih dan membantu rekan-rekannya, Santi nekat tampil meskipun kondisi lututnya masih pincang.
Kehadiran Santi di lapangan sangat vital. Meski tidak menjadi tumpuan serangan sepenuhnya, ia mampu membuka ruang bagi pemain lain dan membuat bloker lawan harus ekstra waspada. Luar biasanya, Santi berhasil menjadi top skor timnas U-21 Indonesia voli putri dengan torehan 19 poin! Ini menunjukkan betapa besar dedikasi dan kualitasnya, bahkan saat tidak dalam kondisi 100%. Ia sempat diistirahatkan di set keempat namun kembali bermain di set penentuan, menunjukkan semangat juang yang patut diacungi jempol.
Di kubu lawan, Korea Selatan juga tak kalah menarik. Mereka diperkuat oleh tiga pemain muda dari tim Red Sparks, yaitu Jeon Da-bin, Shin Eun-ji, dan Gwak Seon-ok. Kehadiran mereka jelas memberikan warna tersendiri dan menambah tensi pertandingan.
Evaluasi Menuju Laga Penutup
Kekalahan dramatis ini adalah yang kelima bagi Timnas Voli Putri U-21 Indonesia di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025, dan ketiga kalinya mereka kalah dengan skor 2-3 (setelah sebelumnya dari Serbia dan Puerto Riko). Hasil ini membuat Indonesia harus puas berebut peringkat ke-15.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai hasil kejuaraan dunia, kunjungi: hasil kejuaraan dunia.
Selanjutnya, Timnas Voli Putri Indonesia U-21 akan kembali bersua dengan Puerto Riko pada Minggu, 17 Agustus 2025, untuk memperebutkan peringkat ke-15 dan ke-16. Laga ini akan kembali digelar di Jawa Pos Arena, Surabaya. Pelatih Marcos Sugiyama kini dihadapkan pada tantangan berat. Selain kondisi Santi yang belum pulih sepenuhnya, skuad Merah Putih kemungkinan juga akan kehilangan Kadek Diva karena cedera, menyisakan hanya 10 pemain yang fit. Hal ini mungkin akan kembali memaksa Sugiyama untuk memutar otak, seperti memaksakan Chelsa Berliana (middle blocker) menjadi outside hitter atau memainkan dua libero sekaligus.
Kesimpulan
Pertandingan melawan Korea Selatan ini menjadi bukti semangat juang Timnas Voli Putri Indonesia U-21 yang tak kenal menyerah, terutama dengan performa heroik Junaida Santi di tengah cedera. Meskipun hasil akhirnya belum berpihak pada kita, pengalaman berharga di Kejuaraan Dunia Voli U-21 ini tentu akan menjadi bekal penting bagi para Srikandi Muda di masa depan. Mari kita terus berikan dukungan penuh untuk laga terakhir mereka melawan Puerto Riko, semoga mereka bisa menutup turnamen ini dengan kemenangan dan membawa pulang pelajaran berharga.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Hasil Uji Coba Timnas Voli Putri U21 Indonesia vs Jepang: Evaluasi Krusial Jelang Kejuaraan Dunia, kunjungi: Hasil Uji Coba Timnas Voli Putri U21 Indonesia vs Jepang: Evaluasi Krusial Jelang Kejuaraan Dunia.