Situationship: Kenali Hubungan “Teman Rasa Pacar” yang Bikin Bingung, Bukan Siapa-Siapa di Radar Komitmen!

Dipublikasikan 29 Juli 2025 oleh admin
Hiburan dan Lifestyle

Yogyakarta, zekriansyah.com – Pernahkah kamu merasa dekat dengan seseorang, jalan bareng, saling chat setiap malam, bahkan mungkin cemburu, tapi saat ditanya “kita ini apa?”, jawabannya selalu menggantung tanpa kepastian? Selamat datang di dunia situationship! Fenomena hubungan tanpa status ini kini makin akrab di telinga, terutama di kalangan Gen Z. Ini adalah zona abu-abu yang bikin hati deg-degan, tapi juga seringkali bingung dan lelah.

Situationship: Kenali Hubungan

Ilustrasi ini menggambarkan kebingungan yang kerap dialami individu dalam hubungan *situationship*, sebuah dinamika “teman rasa pacar” tanpa label komitmen yang jelas.

Artikel ini akan membongkar tuntas apa itu situationship, mengapa banyak orang terjebak di dalamnya, dan bagaimana cara mengenalinya agar kamu tidak terus-menerus merasa “bukan siapa-siapa di radar” hubungan. Yuk, simak sampai habis!

Apa Itu Situationship? Memahami Zona Abu-Abu dalam Hubungan

Istilah situationship mungkin terdengar baru, tapi situasinya sudah lama ada. Ini adalah gabungan dari kata situational (situasional) dan relationship (hubungan), merujuk pada hubungan romantis yang tidak bisa didefinisikan dengan jelas. Lebih dari sekadar teman, tapi belum sampai di tahap pacaran atau hubungan resmi. Kamus Oxford bahkan menobatkan situationship sebagai salah satu kata tahun 2023, lho!

Banyak yang menyamakan situationship dengan HTS (Hubungan Tanpa Status), tapi sebenarnya ada sedikit perbedaan. Jika HTS seringkali punya semacam “kesepakatan diam-diam” bahwa hubungan ini tanpa label, situationship justru lebih kabur. Kedua belah pihak mungkin tidak pernah benar-benar membicarakan arah hubungan secara serius, membuat salah satu atau keduanya merasa digantung dan kebingungan. Kamu merasa istimewa, tapi tak sepenuhnya diterima sebagai bagian penting hidupnya.

Mengapa Situationship Begitu Populer di Kalangan Gen Z?

Fenomena situationship ini memang banyak dijumpai di kalangan Gen Z. Ada beberapa alasan mengapa hubungan “teman rasa pacar” ini begitu menarik bagi mereka:

  • Takut Komitmen: Banyak Gen Z merasa belum siap untuk menjalin hubungan yang serius atau takut akan tekanan komitmen jangka panjang.
  • Ingin Kebebasan: Situationship menawarkan fleksibilitas. Mereka bisa fokus pada diri sendiri, karier, atau tujuan pribadi tanpa merasa terikat atau dikekang.
  • Ketidakpastian dan Eksplorasi: Terkadang, seseorang belum yakin dengan pasangannya atau ingin menjelajahi perasaan tanpa tekanan. Ini bisa menjadi ruang untuk eksplorasi diri dan ekspektasi.
  • Kebutuhan Afeksi Tanpa Ikatan: Meskipun tanpa ikatan formal, situationship tetap memenuhi kebutuhan akan kedekatan emosional dan romansa.
  • Faktor Ekonomi: Di era sekarang, kencan bisa jadi mahal. Memilih situationship bisa menjadi opsi yang lebih “hemat” dibandingkan kencan formal yang butuh banyak pengeluaran.
  • Dampak Pandemi: Riset menunjukkan Gen Z lebih gugup memulai percakapan dengan orang asing dan kurang percaya diri di kencan pertama, mungkin karena pembatasan interaksi sosial selama pandemi.

Intinya, situationship dianggap cocok dengan karakter Gen Z yang memprioritaskan kesejahteraan emosional, stabilitas keuangan, dan pengembangan pribadi mereka. Mereka tetap bisa merasakan afeksi tanpa merasa bersalah mengorbankan tujuan hidup.

Tanda-Tanda Kamu Terjebak dalam Situationship: “Bukan Siapa-Siapa di Radar”

Merasa “bukan siapa-siapa di radar” meski sudah sangat dekat? Mungkin kamu sedang terjebak dalam situationship. Berikut adalah beberapa tanda jelas yang perlu kamu waspadai:

  1. Dekat tapi Selalu Ada Batas Tak Terlihat: Kalian bisa berbagi cerita mendalam, tapi ada “dinding kaca” yang menghalangi. Rasanya seperti VIP, tapi tanpa akses penuh ke hidupnya.
  2. Tidak Ada Kepastian tentang Masa Depan: Setiap kali kamu mencoba membicarakan ke mana hubungan ini akan berjalan, dia selalu mengalihkan pembicaraan atau memberikan jawaban yang abu-abu.
  3. Kalian Tidak Berani Membicarakan Label: Pertanyaan “kita ini apa?” selalu ingin kamu tanyakan, tapi takut mengatakannya karena khawatir hubungan akan berakhir.
  4. Dia Selalu Memberi Sinyal Campur Aduk: Hari ini manis seperti pacar, besoknya dingin seperti teman biasa. Emosimu naik-turun seperti roller coaster karena sinyal yang membingungkan ini.
  5. Kamu Takut Membuka Hati untuk Orang Lain: Meskipun tidak ada ikatan resmi, kamu merasa terikat secara emosional dan tidak berhak mencari hubungan lain.
  6. Kamu Selalu Mengalah demi Menjaga Hubungan: Ada ketidakseimbangan, kamu merasa perlu terus mengorbankan kebutuhanmu agar hubungan ini tetap ada.
  7. Kamu Merasa Tidak Bahagia, tapi Takut Kehilangan: Kamu tahu hubungan ini tidak sehat dan menguras energimu, tapi ketakutan untuk melepaskannya lebih besar.
  8. Tidak Dikenalkan ke Lingkaran Terdekat: Kamu tidak pernah diperkenalkan kepada teman-teman dekat atau keluarganya, begitu pula sebaliknya.
  9. Percakapan Cenderung Dangkal: Pembahasan seringkali hanya seputar rencana kencan atau hal-hal di permukaan, tanpa kedalaman emosional yang berarti.

Dampak Situationship pada Kesehatan Emosionalmu

Meskipun terlihat nyaman di awal karena tanpa tekanan, situationship bisa berdampak buruk pada kesehatan emosional. Terjebak dalam hubungan tanpa komitmen ini seringkali membuatmu merasa:

  • Stres dan Cemas: Terus-menerus bertanya-tanya tentang posisi dalam hidupnya.
  • Bingung dan Overthinking: Ketidakjelasan status memicu pikiran berlebihan.
  • Rasa Rendah Diri: Merasa tidak dijadikan pilihan atau tidak cukup berarti.
  • Sakit Hati: Terutama jika salah satu pihak mulai berharap lebih, sementara yang lain tidak.
  • Kehilangan Kepercayaan Diri: Merasa tidak aman karena selalu menebak-nebak isi hati si dia.

Hubungan yang sehat seharusnya memberikan kejelasan dan kedamaian, bukan membiarkanmu “terjebak di tengah kabut” dan menguras energi.

Worth It or Walk Away? Cara Bijak Keluar dari Situationship

Jika kamu mengenali tanda-tanda di atas dan merasa situationship-mu mulai menguras energi, mungkin ini saatnya untuk bertindak. Kamu berhak mendapatkan cinta yang pasti dan jelas, bukan yang setengah-setengah.

  1. Sadarilah Situasi: Langkah pertama adalah mengakui bahwa kamu sedang berada dalam hubungan tanpa status yang tidak jelas.
  2. Jujur pada Diri Sendiri: Tanyakan pada dirimu apa yang sebenarnya kamu inginkan dari sebuah hubungan. Apakah situationship ini sejalan dengan keinginan dan kebahagiaanmu?
  3. Beranilah Membuka Pembicaraan: Kunci keberhasilan dalam hubungan, bahkan yang tanpa label, adalah komunikasi. Ajak dia bicara dari hati ke hati. Sampaikan perasaanmu, batasanmu, dan apa yang kamu harapkan.
  4. Minta Kejelasan: Jangan takut untuk meminta kejelasan tentang arah hubungan. Jika dia tidak bisa memberikan jawaban yang pasti atau terus menghindar, itu adalah sinyal penting.
  5. Ambil Langkah Menjauh jika Perlu: Jika setelah berbicara tidak ada perubahan atau kejelasan, kamu punya hak untuk mengambil langkah menjauh. Memilih keluar dari situationship bukanlah menyerah, melainkan bentuk keberanian untuk memilih hubungan yang sehat dan saling membangun.

Kesimpulan

Situationship adalah fenomena hubungan tanpa status yang kini banyak dialami, terutama di kalangan Gen Z. Ini adalah “teman rasa pacar” yang seringkali membuat kita bingung dan merasa “bukan siapa-siapa di radar” komitmen. Meskipun menawarkan kebebasan di awal, ketidakjelasan ini bisa menguras energi dan berdampak buruk pada kesehatan emosional.

Ingatlah, kamu layak mendapatkan cinta yang jelas, jujur, dan membahagiakan. Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dalam hubungan yang penuh teka-teki. Beranilah mengambil keputusan terbaik untuk dirimu sendiri, karena kebahagiaanmu adalah tanggung jawabmu!