Ruben Amorim di Ujung Tanduk: Manchester United Hadapi ‘Jadwal Neraka’ di Tengah Isu PHK!

Dipublikasikan 28 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim 2025/2026 belum dimulai, namun awan kelabu sudah menyelimuti Old Trafford. Ruben Amorim, pelatih anyar Manchester United, dihadapkan pada tantangan yang tidak main-main. Di tengah rumor pemecatan yang semakin santer akibat performa buruk musim sebelumnya, Setan Merah juga harus bersiap menghadapi jadwal neraka di awal Liga Inggris 2025/2026. Situasi ini diperparah dengan kabar PHK karyawan yang menambah tekanan besar di pundak pelatih asal Portugal tersebut.

Ruben Amorim di Ujung Tanduk: Manchester United Hadapi 'Jadwal Neraka' di Tengah Isu PHK!

Ruben Amorim hadapi tekanan berat di awal musim 2025/2026, di mana Manchester United akan melakoni ‘jadwal neraka’ di tengah isu PHK staf dan spekulasi masa depannya.

Para penggemar dan pengamat sepak bola tentu bertanya-tanya, mampukah Amorim membalikkan keadaan? Atau justru Man United akan kembali terperosok lebih dalam, dan Amorim menjadi korban berikutnya di kursi panas Old Trafford? Mari kita selami lebih dalam badai yang tengah menerpa The Red Devils.

Awal Musim Penuh Badai: “Jadwal Neraka” Menanti Setan Merah

Jadwal Liga Inggris 2025/2026 telah dirilis, dan sepertinya keberuntungan belum berpihak pada Manchester United. Mereka langsung dihadapkan pada serangkaian pertandingan berat yang dijuluki “jadwal neraka” sejak pekan pertama. Bayangkan saja, di lima pekan awal, tiga di antaranya adalah laga-laga besar yang menguras energi dan mental.

Berikut adalah gambaran awal “jadwal neraka” Manchester United di Liga Inggris 2025/2026:

Tanggal Lawan Venue Status Laga
17 Agustus 2025 Arsenal Old Trafford Laga Pembuka, Big Match
23 Agustus 2025 Fulham Tandang Ujian Berat
30 Agustus 2025 Burnley Old Trafford Tim Promosi
13 September 2025 Manchester City Tandang Derby Manchester, Big Match
20 September 2025 Chelsea Old Trafford Big Match

Bahkan sebelum menghadapi Manchester City dan Chelsea, laporan menyebutkan bahwa awal musim MU tidak berjalan mulus. Setelah kekalahan 0-1 dari Arsenal di laga pembuka, Manchester United hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Fulham di Craven Cottage. Hasil ini membuat mereka terdampar di posisi 16 klasemen sementara. Sebuah start yang tentu saja jauh dari harapan.

Bayang-bayang Pemecatan: Statistik Buruk dan Tekanan dari Segala Arah

Isu pemecatan Ruben Amorim sudah mulai berhembus kencang bahkan sebelum musim 2025/2026 benar-benar bergulir. Mantan pemain Manchester United, Ashley Young, bahkan memberikan peringatan keras bahwa musim ini akan menjadi “musim penghakiman” bagi Amorim.

“Saya rasa dia (Amorim) tidak memiliki alasan lagi di musim depan. Ia akan dihakimi di musim baru nanti,” tegas Young.

Performa buruk Amorim di musim perdananya (2024/2025) menjadi pemicu utama. Tercatat, dari 27 pertandingan Liga Inggris yang dipimpinnya, Manchester United hanya meraih 7 kemenangan, 6 imbang, dan 14 kekalahan. Secara keseluruhan, dari 41 pertandingan, Amorim mencatat 16 kemenangan dan 17 kekalahan. Hasil ini membuat Setan Merah finis di posisi 15 klasemen Liga Inggris musim lalu, bahkan gagal lolos ke kompetisi Eropa.

Kekalahan memalukan di Piala Liga (melawan Tottenham Hotspur) dan Piala FA (melawan Fulham) semakin menambah daftar panjang catatan negatif. Pelatih berusia 40 tahun itu bahkan mengakui rasa malunya dengan posisi klub yang terpuruk. Kontrak Amorim memang hingga 2027, namun tekanan dari internal dan eksternal bisa saja mempercepat akhir masa kerjanya di Old Trafford.

Keretakan di Ruang Ganti dan Taktik yang Dipertanyakan

Tidak hanya hasil di lapangan, laporan juga mengindikasikan adanya keretakan di ruang ganti. Sebagian pemain mulai meragukan kepemimpinan Ruben Amorim dan pendekatannya, terutama terkait formasi 3-4-3 yang dinilai tidak efektif. Beberapa pemain bahkan dikabarkan tidak mengerti mengapa Amorim tetap bersikeras menggunakan sistem yang gagal tersebut.

Namun, tidak semua pemain kehilangan kepercayaan. Kapten tim, Bruno Fernandes, serta bek sayap Diogo Dalot dan Luke Shaw, masih memberikan dukungan penuh, menyatakan keyakinan mereka bahwa Amorim adalah sosok yang tepat untuk mengembalikan kejayaan Manchester United.

Dampak di Luar Lapangan: PHK Karyawan Akibat Performa Tim

Kondisi finansial klub juga menjadi sorotan. Manchester United dilaporkan mengalami kerugian sebesar £300 juta dalam tiga tahun terakhir. Buruknya performa tim, terutama kegagalan lolos ke Liga Champions, sangat mempengaruhi pendapatan klub.

Sebagai bagian dari langkah pemotongan biaya oleh pemilik saham minoritas, Sir Jim Ratcliffe, klub terpaksa melakukan PHK karyawan besar-besaran. Kabarnya, 250 karyawan telah diberhentikan, dan ada potensi pemotongan lebih lanjut hingga 100 karyawan.

Ruben Amorim sendiri sangat prihatin dengan situasi ini dan mengakui bahwa tim utamalah yang harus bertanggung jawab.

“Orang-orang kehilangan pekerjaan, jadi kita harus mengakui bahwa masalah terbesar adalah tim sepak bola. Kita menghabiskan uang. Kita tidak menang. Kita tidak berada di Liga Champions, jadi pendapatannya tidak sama,” kata Amorim.

“Saya ingin mengatakan bahwa tanggung jawabnya adalah tim utama dan kita harus mengubah itu.”

Kutipan ini menunjukkan betapa besar beban yang ditanggung Amorim dan para pemain. Mereka tidak hanya berjuang untuk hasil di lapangan, tetapi juga untuk menjaga stabilitas finansial dan moral klub.

Kesimpulan: Ujian Sesungguhnya Bagi Ruben Amorim dan Manchester United

Ruben Amorim dan Manchester United berada di persimpangan jalan. Jadwal neraka di awal musim Liga Inggris 2025/2026, ditambah dengan tekanan performa, keraguan di ruang ganti, dan isu PHK karyawan yang sensitif, menciptakan badai yang sempurna.

Meskipun manajemen masih memberikan kesempatan kepada Amorim untuk membangun ulang skuad di bursa transfer, hasil di awal musim akan sangat krusial. Ini adalah ujian sesungguhnya bagi kepemimpinan Amorim dan karakter para pemain Setan Merah. Bisakah mereka bangkit dari keterpurukan dan membuktikan bahwa mereka adalah tim besar? Hanya waktu yang akan menjawab.