Kontaminasi Mikroplastik pada Kerang Hijau: Ancaman Tak Kasat Mata di Piring Anda

Dipublikasikan 5 September 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tidak suka lezatnya kerang hijau? Olahan seafood yang satu ini memang jadi favorit banyak orang. Baik dimasak saus padang, direbus, atau digoreng tepung, rasanya selalu menggoda selera. Namun, pernahkah Anda berpikir, apa saja yang ikut terkandung dalam setiap gigitan kerang yang Anda santap? Sayangnya, ada berita yang kurang menyenangkan: kontaminasi mikroplastik pada kerang hijau kini menjadi perhatian serius para peneliti.

Artikel ini akan mengajak Anda memahami lebih dalam tentang ancaman mikroplastik ini, bagaimana ia bisa masuk ke dalam kerang hijau, dan apa saja potensi dampaknya bagi kita. Dengan informasi ini, Anda bisa lebih bijak dalam memilih dan mengonsumsi makanan laut, demi kesehatan Anda dan kelestarian lingkungan.

Apa Itu Mikroplastik dan Mengapa Kerang Hijau Rentan?

Pernah dengar istilah mikroplastik? Ini adalah serpihan plastik berukuran sangat kecil, seringkali kurang dari 5 milimeter, yang berasal dari degradasi sampah plastik di lingkungan. Bayangkan saja, botol plastik yang kita buang ke laut bisa pecah menjadi ribuan, bahkan jutaan partikel kecil ini seiring waktu akibat paparan sinar matahari dan ombak.

Nah, mengapa kerang hijau (nama ilmiahnya Perna viridis) menjadi sasaran empuk kontaminasi mikroplastik? Jawabannya terletak pada cara hidup mereka. Kerang hijau adalah organisme filter feeder, artinya mereka menyaring air laut untuk mendapatkan makanan seperti plankton. Seperti spons di dalam air, mereka terus-menerus menarik partikel dari lingkungan sekitarnya. Jika air laut tercemar mikroplastik, maka secara otomatis partikel-partikel tak kasat mata ini akan ikut tersaring dan masuk ke dalam tubuh kerang.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kerang hijau memiliki sistem peredaran darah terbuka (hemolimfa), yang membuat mereka sangat rentan terhadap fluktuasi dan kontaminan dari lingkungan. Ini berarti, apa pun yang ada di air laut, termasuk mikroplastik, bisa dengan mudah berinteraksi langsung dengan jaringan tubuh mereka.

Di Mana Saja Kontaminasi Ini Ditemukan?

Masalah kontaminasi mikroplastik pada kerang hijau bukanlah isu lokal, melainkan sudah menyebar luas. Berbagai penelitian di Indonesia telah menemukan bukti keberadaan mikroplastik pada kerang hijau dari berbagai lokasi, menunjukkan bahwa ini adalah masalah lingkungan global yang sudah sampai ke perairan kita.

Beberapa daerah di Indonesia yang menjadi fokus penelitian dan ditemukan adanya kontaminasi mikroplastik antara lain:

  • Perairan Labakkang, Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan: Di sini, mikroplastik ditemukan pada hemolimfa (cairan mirip darah) kerang.
  • Perairan Lekok, Kabupaten Pasuruan: Penelitian menunjukkan adanya dua tipe utama mikroplastik pada kerang hijau di sini.
  • Pulau Pasaran, Lampung: Air dan kerang hijau di area ini juga menunjukkan adanya berbagai bentuk dan warna mikroplastik.
  • Teluk Lampung: Konsentrasi mikroplastik ditemukan lebih tinggi pada kerang yang hidup di permukaan air.
  • Cilincing, Jakarta: Kerang hijau budidaya dan air laut di perairan ini telah terkontaminasi mikroplastik dalam berbagai bentuk dan warna.
  • Perairan Mandalle, Pangkajene Kepulauan: Bahkan di sini, kerang hijau dari berbagai ukuran ditemukan terkontaminasi.

Ini menunjukkan bahwa di banyak perairan pesisir yang menjadi habitat kerang hijau, ancaman pencemaran mikroplastik sudah nyata.

Ragam Bentuk dan Warna Mikroplastik yang Ditemukan

Ketika peneliti mengamati mikroplastik yang ada di dalam kerang hijau, mereka menemukan beragam bentuk dan warna. Ini seperti kaleidoskop kecil yang seharusnya tidak ada di dalam makanan kita. Bentuk-bentuk yang seringkali teridentifikasi antara lain:

  • Serat (Fiber): Ini adalah bentuk yang paling sering mendominasi, umumnya berasal dari sisa jaring ikan, tali tambang, atau serat tekstil yang terlepas dari pakaian saat dicuci.
  • Pecahan (Fragment): Serpihan tak beraturan dari plastik yang lebih besar.
  • Film: Lapisan tipis seperti plastik pembungkus makanan.
  • Granul: Butiran kecil.
  • Foam: Mirip busa, seperti styrofoam yang hancur.

Sementara itu, warna mikroplastik yang ditemukan juga bervariasi, meliputi putih, biru, merah, hitam, hijau, kuning, bening, dan cokelat. Warna-warna cerah ini seringkali menarik perhatian biota laut, yang mengira mikroplastik sebagai sumber makanan.

Jenis Polimer Plastik yang Teridentifikasi

Tidak hanya bentuk dan warna, jenis bahan kimia penyusun mikroplastik juga beragam. Ini penting karena setiap jenis polimer memiliki karakteristik dan potensi dampak kesehatan yang berbeda. Beberapa jenis polimer yang umum ditemukan pada kerang hijau meliputi:

  • Polyethylene (PE): Sering ditemukan pada kantong plastik, botol, dan wadah makanan.
  • Polypropylene (PP): Digunakan dalam wadah makanan, tutup botol, dan beberapa serat tekstil.
  • Polyester (PET): Banyak ditemukan pada botol minuman dan serat tekstil.
  • Nylon: Umumnya dari jaring ikan dan serat tekstil.
  • Polystyrene: Bahan dasar styrofoam.
  • HDPE (High-Density Polyethylene): Digunakan untuk botol susu, deterjen.
  • Jenis lain seperti Polycarbonate, LDPE (Low-Density Polyethylene), Polyamide (PA), dan Poly(acrylonitrile: butadiene) (ABS) juga teridentifikasi dalam beberapa penelitian.

Identifikasi jenis polimer ini membantu para ilmuwan melacak sumber kontaminasi mikroplastik dan memahami risiko lingkungan serta kesehatan yang mungkin timbul.

Seberapa Banyak Mikroplastik di Kerang Hijau Kita?

Pertanyaan ini seringkali muncul: seberapa parah sebenarnya kontaminasi mikroplastik pada kerang hijau? Jawabannya bervariasi tergantung lokasi dan ukuran kerang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa:

  • Kerang hijau berukuran kecil kadang memiliki konsentrasi mikroplastik yang lebih tinggi per mililiter hemolimfa atau per gram daging. Misalnya, di Labakkang, kerang ukuran kecil (2-3,9 cm) menunjukkan 2,25 partikel/ml, sedangkan di Mandalle, kerang kecil (2-3,9 cm) memiliki 1,87 item/g.
  • Namun, penelitian lain di Lekok justru menemukan bahwa kerang hijau dengan panjang cangkang 8 cm memiliki total kelimpahan mikroplastik tertinggi, mendukung teori bahwa ukuran tubuh bisa memengaruhi akumulasi.
  • Secara umum, kelimpahan mikroplastik yang ditemukan berkisar dari beberapa partikel per gram hingga puluhan partikel per individu, tergantung metode pengukuran dan lokasi penelitian.
  • Uniknya, mikroplastik cenderung terakumulasi lebih banyak pada insang (organ pernapasan) dibandingkan organ pencernaan kerang hijau. Hal ini wajar, karena insang adalah bagian pertama yang menyaring air dan partikel. Selain itu, kerang hijau yang hidup di dekat permukaan air juga cenderung memiliki konsentrasi mikroplastik yang lebih tinggi dibandingkan yang hidup di kedalaman.

Bahaya Mikroplastik pada Kerang Hijau dan Dampaknya bagi Manusia

Kehadiran mikroplastik di dalam tubuh kerang hijau tidak hanya menjadi masalah bagi kerang itu sendiri, tetapi juga bagi kita yang mengonsumsinya. Ini adalah bagian penting dari ancaman pencemaran laut yang perlu kita pahami.

Dampak pada Kerang Hijau:

  • Kerusakan Saluran Pencernaan: Partikel plastik yang tidak bisa dicerna dapat menyumbat atau merusak saluran pencernaan kerang, mengganggu kemampuan mereka untuk mendapatkan nutrisi.
  • Pelepasan Zat Berbahaya: Mikroplastik seringkali mengandung atau menyerap bahan kimia berbahaya dari lingkungan, seperti Bisphenol A (BPA) dan phthalates. Zat-zat ini bisa dilepaskan ke dalam tubuh kerang, mengganggu fungsi biologisnya.
  • Bioakumulasi: Bahan kimia berbahaya ini dapat menumpuk di dalam jaringan kerang, memengaruhi kesehatan dan pertumbuhan mereka, bahkan mengubah perilaku atau reproduksi.

Dampak pada Manusia:

Ketika kita mengonsumsi kerang hijau yang telah terkontaminasi mikroplastik, secara tidak langsung kita juga menelan partikel-partikel dan zat kimia berbahaya tersebut. Apa risikonya?

  • Endocrine Disruptor: Zat seperti BPA dan phthalates dikenal sebagai pengganggu endokrin, yang dapat memengaruhi sistem hormon tubuh manusia, berpotensi memicu masalah reproduksi atau perkembangan.
  • Imunomodulator dan Karsinogenik: Beberapa studi menunjukkan potensi zat-zat ini sebagai imunomodulator (memengaruhi sistem kekebalan tubuh) dan bahkan karsinogenik (penyebab kanker).
  • Bioakumulasi di Rantai Makanan: Ini adalah isu besar. Mikroplastik yang masuk ke kerang bisa berpindah ke hewan lain yang memakan kerang, dan akhirnya sampai ke puncak rantai makanan, yaitu manusia. Semakin tinggi posisi dalam rantai makanan, semakin besar potensi akumulasinya.

Apa yang Bisa Kita Lakukan? Langkah Menghadapi Ancaman Ini

Meskipun kontaminasi mikroplastik pada kerang hijau terdengar menakutkan, kita tidak bisa menyerah begitu saja. Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan, baik sebagai individu maupun bagian dari masyarakat, untuk mengurangi pencemaran lingkungan perairan dan menjaga keamanan pangan.

  1. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Ini adalah akar masalahnya. Sebisa mungkin, hindari kantong plastik, botol air mineral kemasan, sedotan plastik, dan wadah plastik sekali pakai. Bawalah tas belanja sendiri, botol minum isi ulang, dan wadah makanan saat bepergian.
  2. Kelola Sampah Plastik dengan Benar: Pastikan sampah plastik yang Anda hasilkan dipilah dan dibuang pada tempatnya agar dapat didaur ulang. Jangan biarkan sampah plastik berakhir di saluran air, sungai, atau laut. Pengelolaan sampah plastik yang baik adalah kunci.
  3. Dukung Riset dan Kebijakan Lingkungan: Mendukung penelitian seperti yang dilakukan UNAIR, Unhas, UB, Untirta, dan universitas lainnya sangat penting untuk memahami skala masalah dan mencari solusi inovatif. Dorong pemerintah untuk membuat kebijakan yang lebih ketat terkait pengelolaan sampah plastik dan perlindungan lingkungan laut.
  4. Edukasi dan Kampanye: Sebarkan informasi tentang bahaya mikroplastik kepada keluarga, teman, dan komunitas Anda. Semakin banyak yang sadar, semakin besar peluang kita untuk bertindak kolektif dan menciptakan perubahan.
  5. Pilih Sumber Makanan Laut yang Bertanggung Jawab: Pertimbangkan untuk mencari tahu asal-usul makanan laut yang Anda konsumsi. Dukung nelayan dan pembudidaya yang menerapkan praktik ramah lingkungan dan peduli terhadap kebersihan perairan.

Kesimpulan

Kontaminasi mikroplastik pada kerang hijau adalah isu serius yang membutuhkan perhatian kita semua. Dari serat tekstil hingga pecahan botol, mikroplastik telah menyusup ke dalam salah satu hidangan laut favorit kita, membawa serta potensi risiko bagi kerang hijau dan juga dampak kesehatan bagi manusia. Namun, dengan pemahaman yang lebih baik dan tindakan nyata dalam mengurangi dan mengelola sampah plastik, kita bisa menjaga kebersihan laut dan keamanan pangan kita. Mari bersama-sama menjadi bagian dari solusi untuk masa depan laut yang lebih bersih dan hidangan laut yang lebih aman!

FAQ

Tanya: Apa itu mikroplastik dan bagaimana kerang hijau bisa terkontaminasi?
Jawab: Mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran sangat kecil yang berasal dari sampah plastik, dan kerang hijau terkontaminasi karena mereka adalah filter feeder yang menyaring air laut untuk makan.

Tanya: Seberapa besar ancaman mikroplastik pada kerang hijau bagi kesehatan manusia?
Jawab: Artikel ini membahas potensi dampak mikroplastik pada kerang hijau dan pentingnya kesadaran akan ancaman tak kasat mata ini bagi kesehatan.

Tanya: Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko mengonsumsi kerang hijau yang terkontaminasi mikroplastik?
Jawab: Artikel ini bertujuan memberikan informasi agar pembaca dapat lebih bijak dalam memilih dan mengonsumsi makanan laut demi kesehatan dan kelestarian lingkungan.