Memahami Merosotnya Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini, Kamis 26 Juni 2025: Peluang atau Tanda Tanya?

Dipublikasikan 26 Juni 2025 oleh admin
Finance

Bagi para investor dan pemerhati pasar komoditas, pergerakan harga emas selalu menjadi sorotan utama. Terutama di Indonesia, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau yang lebih dikenal dengan emas Antam, kerap dijadikan tolok ukur penting. Pada Kamis, 26 Juni 2025, berita mengenai harga emas Antam (ANTM) hari ini, Kamis 26 Juni 2025: merosot menjadi perbincangan hangat. Penurunan ini tidak hanya sekadar angka, melainkan cerminan dari dinamika pasar global dan domestik yang kompleks, menawarkan baik tantangan maupun potensi bagi mereka yang cerdas dalam membaca arahnya.

Memahami Merosotnya Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini, Kamis 26 Juni 2025: Peluang atau Tanda Tanya?

Artikel ini hadir untuk mengupas tuntas mengapa harga emas Antam mengalami pelemahan signifikan hari ini, menilik faktor-faktor pemicunya, serta memberikan perspektif mendalam yang dapat membantu Anda mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Mari kita selami lebih jauh fenomena ini dan implikasinya bagi investasi Anda.

Kilau Emas yang Meredup: Rincian Penurunan Harga Antam Hari Ini

Pagi ini, 26 Juni 2025, pasar dikejutkan dengan penurunan harga emas Antam yang cukup substansial. Berdasarkan data terbaru dari laman resmi Logam Mulia, harga emas batangan Antam 24 karat untuk pecahan 1 gram tercatat anjlok sebesar Rp8.000, kini berada di level Rp1.924.000 per gram. Penurunan ini mengakhiri stabilitas harga yang sempat terlihat pada Rabu (25/6/2025) di angka Rp1.932.000 per gram, setelah sehari sebelumnya, Selasa (24/6/2025), juga sempat jatuh Rp10.000.

Fenomena ini tentu menarik perhatian, mengingat rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) emas Antam sempat menyentuh Rp2.039.000 per gram pada 22 April 2025. Pergerakan harga yang fluktuatif ini menuntut pemahaman yang lebih mendalam dari para investor.

Harga Emas Antam Berbagai Pecahan (Kamis, 26 Juni 2025)

Penurunan harga tidak hanya berlaku untuk pecahan 1 gram, tetapi juga merata di berbagai denominasi lainnya. Berikut adalah daftar harga emas batangan Antam yang tercatat di laman Logam Mulia per Kamis pagi, 26 Juni 2025, belum termasuk pajak:

  • Emas Antam 0,5 gram: Rp1.012.000
  • Emas Antam 1 gram: Rp1.924.000
  • Emas Antam 2 gram: Rp3.788.000
  • Emas Antam 3 gram: Rp5.657.000
  • Emas Antam 5 gram: Rp9.395.000
  • Emas Antam 10 gram: Rp18.735.000
  • Emas Antam 25 gram: Rp46.712.000
  • Emas Antam 50 gram: Rp93.345.000
  • Emas Antam 100 gram: Rp186.612.000
  • Emas Antam 250 gram: Rp466.265.000
  • Emas Antam 500 gram: Rp932.320.000
  • Emas Antam 1.000 gram: Rp1.864.600.000

Harga Buyback Emas Antam Ikut Terpangkas

Tidak hanya harga jual, harga beli kembali (buyback) emas batangan Antam juga mengalami penurunan signifikan. Pada Kamis pagi, 26 Juni 2025, harga buyback terpangkas Rp8.000 menjadi Rp1.768.000 per gram. Selisih antara harga beli dan buyback untuk pecahan 1 gram mencapai Rp156.000.

Harga buyback adalah harga yang akan Anda terima jika memutuskan untuk menjual kembali emas batangan Antam Anda kepada Logam Mulia. Penting untuk memahami bahwa harga ini dapat berbeda di setiap gerai penjualan emas Antam lainnya dan belum termasuk pengenaan pajak.

Implikasi Pajak dalam Transaksi Emas

Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017 mengatur mengenai potongan pajak dalam transaksi emas batangan.

  • Pembelian Emas: Pembelian emas batangan akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,9%. Namun, bagi Anda yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), potongan pajak dapat lebih rendah, yaitu sebesar 0,45%. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22.
  • Penjualan Kembali (Buyback): Untuk transaksi buyback dengan nominal lebih dari Rp10 juta, akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% bagi pemegang NPWP dan 3% bagi non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback ini akan dipangkas langsung dari total nilai buyback Anda.

Memahami skema pajak ini adalah kunci untuk menghitung potensi keuntungan atau kerugian bersih dari investasi emas Anda.

Menguak Tirai di Balik Penurunan Harga Emas: Faktor Global dan Domestik

Penurunan harga emas Antam (ANTM) hari ini, Kamis 26 Juni 2025: merosot bukan terjadi dalam ruang hampa. Ada berbagai faktor fundamental, baik dari ranah global maupun domestik, yang memengaruhi pergerakan harga komoditas logam mulia ini.

1. Meredanya Ketegangan Geopolitik

Salah satu pemicu utama pelemahan harga emas dunia adalah kabar mengenai terjadinya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Emas dikenal sebagai aset safe haven yang dicari investor di kala ketidakpastian politik dan ekonomi meningkat. Ketika ketegangan mereda, seperti yang diwartakan oleh pengamat pasar komoditas Ibrahim Assuaibi, permintaan terhadap aset safe haven cenderung menurun, dan pasar lebih condong mengambil risiko pada aset lain yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi.

“Penurunan ketegangan di Timur Tengah merupakan faktor utama yang membebani emas. Permintaan terhadap aset safe haven telah menurun dan pasar lebih cenderung mengambil risiko,” ungkap Peter Grant, Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior di Zaner Metals.

Meskipun demikian, Ibrahim Assuaibi juga memprediksi bahwa jika isu geopolitik di Timur Tengah kembali memanas, khususnya di jalur Gaza, hal itu berpotensi mendorong harga emas kembali menguat, dengan kemungkinan masih di atas USD3.375 per ons.

2. Kebijakan Moneter Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed)

Pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, di Kongres AS juga turut memengaruhi sentimen pasar. Desakan dari Presiden AS Donald Trump dan Partai Republik untuk menurunkan suku bunga, sementara The Fed masih mempertimbangkan sinyal ekonomi, menciptakan ketidakpastian. Pernyataan Powell yang mengindikasikan “terlalu dini untuk membahas tentang penurunan suku bunga” dapat membuat harga emas dunia kembali melemah.

Kebijakan suku bunga The Fed memiliki korelasi terbalik dengan harga emas. Suku bunga tinggi membuat aset berbasis dolar AS, seperti obligasi, menjadi lebih menarik karena menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi. Hal ini mengurangi daya tarik emas yang tidak menawarkan imbal hasil.

3. Sentimen Pasar Domestik dan Kebutuhan Mendesak

Di ranah domestik, fenomena “warga ramai-ramai jual emas” menjelang tahun ajaran baru 2025-2026 juga menjadi indikator menarik. Sejumlah toko emas di pasar tradisional Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, misalnya, diserbu warga yang rata-rata datang untuk menjual emas, bukan berinvestasi. Tren ini menunjukkan adanya kebutuhan likuiditas mendesak di masyarakat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pasokan emas di pasar dan menekan harga lokal.

4. Pergerakan Komoditas Lain dan Pasar Saham

Meskipun tidak secara langsung memengaruhi harga emas Antam, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan komoditas lain seperti perak juga dapat menjadi indikator sentimen pasar secara keseluruhan. Pada Kamis, 26 Juni 2025, IHSG sempat merosot tipis 0,07% ke level 6.827,69. Sementara itu, harga perak justru mengalami kenaikan Rp50 menjadi Rp20.300 per gram. Divergensi ini menunjukkan adanya pergeseran preferensi investor antar berbagai kelas aset.

Perbandingan dengan Emas Lain: UBS dan Galeri24

Selain emas Antam, Pegadaian juga menawarkan produk logam mulia dari UBS dan Galeri24. Pergerakan harga ketiga produk ini seringkali saling berkaitan, namun dengan dinamika tersendiri.

Pada Kamis, 26 Juni 2025, harga emas UBS juga mengalami kelesuan, bahkan turun Rp23.000 untuk ukuran 1 gram menjadi Rp1.920.000. Sementara itu, harga emas Galeri24 untuk ukuran 1 gram tercatat Rp1.913.000. Meskipun Pegadaian tidak merilis harga emas Antam secara langsung di laman resminya pada pagi ini, data dari Logam Mulia Antam tetap menjadi acuan utama untuk produk Antam.

Perbandingan ini penting bagi investor yang mempertimbangkan diversifikasi portofolio emas mereka, atau bagi mereka yang mencari opsi dengan harga yang lebih kompetitif.

Prediksi dan Proyeksi Harga Emas ke Depan

Melihat penurunan harga emas dunia dan domestik, pertanyaan yang muncul adalah: bagaimana proyeksi harga emas ke depan? Pengamat pasar komoditas Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas dunia masih akan melemah dalam perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, bahkan berpotensi menuju level USD3.304 per ons, dan jika tembus, bisa mencapai USD3.200.

Survei mingguan Kitco News menunjukkan pandangan analis Wall Street terbagi rata mengenai arah pergerakan emas jangka pendek, dengan 38% memperkirakan kenaikan, 31% penurunan, dan 31% bergerak menyamping. Sementara itu, pelaku pasar ritel (Main Street) masih cenderung optimistis (54% bullish).

Beberapa analis juga memberikan pandangan yang beragam:

  • Rich Checkan (Asset Strategies International): Memprediksi emas akan naik karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan koreksi harga yang berlebihan.
  • Colin Cieszynski (SIA Wealth Management): Bersikap netral, menganggap harga emas sulit diprediksi di tengah kondisi saat ini.
  • Darin Newsom (Barchart.com): Melihat potensi kenaikan karena emas tetap menjadi aset safe haven di tengah situasi global yang kacau.
  • Adrian Day (Adrian Day Asset Management): Memperkirakan harga emas tidak akan banyak berubah, dengan perdagangan datar hingga turun tanpa dorongan baru yang signifikan.

Faktor-faktor ekonomi makro AS yang akan dirilis minggu depan, seperti data perumahan, inflasi (Inflasi Inti PCE), dan keyakinan konsumen, serta testimoni Ketua The Fed Powell, akan menjadi fokus pasar dan berpotensi memengaruhi pergerakan harga emas.

Implikasi Penurunan Harga Emas bagi Investor

Merosotnya harga emas Antam (ANTM) hari ini, Kamis 26 Juni 2025: merosot dapat ditafsirkan berbeda oleh berbagai jenis investor:

  • Bagi Investor Jangka Panjang: Penurunan ini bisa menjadi kesempatan untuk mengakumulasi emas dengan harga yang lebih rendah. Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Jika Anda percaya pada nilai intrinsik emas dalam jangka panjang, momen ini mungkin adalah waktu yang tepat untuk membeli.
  • Bagi Investor Jangka Pendek/Trader: Fluktuasi harga menawarkan peluang trading, namun dengan risiko yang lebih tinggi. Keputusan untuk membeli atau menjual harus didasarkan pada analisis teknikal dan fundamental yang cermat, serta kemampuan untuk merespons pergerakan pasar dengan cepat.
  • Bagi Calon Pembeli Pertama: Penurunan harga ini bisa menjadi titik masuk yang lebih menarik ke pasar emas, terutama jika Anda baru memulai investasi emas.

Penting untuk selalu melakukan riset mandiri dan mempertimbangkan tujuan investasi serta toleransi risiko pribadi Anda sebelum mengambil keputusan. Diversifikasi portofolio investasi juga sangat dianjurkan untuk meminimalkan risiko.

Kesimpulan: Cerdas Menyikapi Dinamika Emas Antam

Penurunan harga emas Antam (ANTM) hari ini, Kamis 26 Juni 2025: merosot adalah cerminan dari interaksi kompleks antara dinamika geopolitik global, kebijakan moneter bank sentral, dan sentimen pasar domestik. Meskipun terjadi penurunan harga jual dan buyback yang cukup signifikan, emas tetap memegang perannya sebagai salah satu instrumen investasi yang diminati.

Memahami faktor-faktor pemicu penurunan ini, serta implikasi pajak dalam setiap transaksi, adalah kunci bagi para investor untuk membuat keputusan yang terinformasi. Apakah penurunan ini sinyal untuk menahan diri, atau justru kesempatan untuk memperkuat posisi investasi Anda? Jawabannya terletak pada analisis pribadi Anda terhadap prospek jangka panjang dan tujuan finansial Anda.

Pasar emas selalu dinamis. Dengan tetap mengikuti berita terbaru, menganalisis data, dan mempertimbangkan pandangan para ahli, Anda dapat menavigasi volatilitas ini dengan lebih percaya diri dan cerdas. Tetaplah menjadi investor yang proaktif dan teredukasi.

Bagikan artikel ini kepada rekan-rekan Anda yang juga tertarik dengan investasi emas, dan mari berdiskusi di kolom komentar mengenai pandangan Anda terhadap pergerakan harga emas Antam saat ini!