Marc Marquez Sindir Performa Buruk Francesco Bagnaia di MotoGP 2025: Ada Apa dengan Sang Juara Dunia?

Dipublikasikan 23 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Musim MotoGP 2025 menyajikan drama yang tak terduga, terutama di kubu Ducati Lenovo Team. Sementara Marc Marquez tampil menggila dengan rentetan kemenangan, sang juara bertahan, Francesco Bagnaia atau akrab disapa Pecco, justru terpuruk. Situasi ini memicu banyak pertanyaan, bahkan dari rekan setimnya sendiri. Penasaran bagaimana Marc Marquez menyikapi performa buruk Francesco Bagnaia dan apa saja faktor di balik kemerosotan ini? Mari kita selami lebih dalam!

Marc Marquez Sindir Performa Buruk Francesco Bagnaia di MotoGP 2025: Ada Apa dengan Sang Juara Dunia?

Performa impresif Marc Marquez di MotoGP 2025 menuai sorotan, sementara sang juara dunia bertahan, Francesco Bagnaia, justru tertahan di tengah musim yang penuh tantangan.

Anjloknya Performa Francesco Bagnaia di Musim MotoGP 2025

Musim ini menjadi ujian berat bagi Pecco Bagnaia. Pembalap yang dua kali menyabet gelar juara dunia ini seolah kehilangan sentuhannya. Berbanding terbalik dengan musim-musim sebelumnya, ia kesulitan bersaing di barisan depan, terutama di beberapa balapan terakhir.

Puncak frustrasi Pecco terjadi di MotoGP Austria 2025. Sirkuit Red Bull Ring yang biasanya menjadi “lumbung poin” Bagnaia, di mana ia tak terkalahkan sejak 2022, justru menjadi mimpi buruk. Ia gagal finis di Sprint Race karena masalah ban, dan hanya mampu finis kedelapan di balapan utama. Hasil ini sangat kontras dengan Marc Marquez yang justru meraih kemenangan perdananya di Austria, bahkan mencatatkan enam kemenangan beruntun.

Data klasemen sementara MotoGP 2025 menunjukkan jurang perbedaan yang mencolok. Hingga seri ke-13 di Austria, Bagnaia hanya mengoleksi 221 poin, terpaut jauh 197 poin dari Marc Marquez yang kokoh di puncak dengan 418 poin. Bahkan, total poin Bagnaia sepanjang 13 seri kalah dari torehan Marquez dalam enam seri terakhir saja, yang berhasil meraup 222 poin.

Pembalap Poin (hingga seri 13 Austria)
Marc Marquez 418
Francesco Bagnaia 221

Marc Marquez: Heran, namun Yakin Pecco akan Bangkit

Melihat situasi ini, Marc Marquez pun angkat bicara. Pembalap berjuluk The Baby Alien itu mengaku tidak sepenuhnya memahami alasan di balik performa buruk Francesco Bagnaia yang mengecewakan.

“Saya tak bisa menjawab karena sampai sekarang, saya selalu mengalahkan rekan setim saya. Saya belum pernah punya pengalaman seperti itu,” ujar Marquez, dikutip dari GPOne.

Namun, di balik keheranannya, Marquez tetap menunjukkan respek. Ia menilai Pecco Bagnaia adalah pembalap yang sangat cerdas dan berpengalaman, sehingga kebangkitannya hanya soal waktu. “Saya rasa Pecco cukup cerdas dan cukup berpengalaman untuk menghadapi semua hal ini. Dia dua kali jadi juara dunia, jadi saya rasa itu bukan masalah utamanya,” tambah Marquez. Baginya, Pecco hanya perlu menemukan kembali kepercayaan dirinya.

Marquez bahkan membandingkan situasi Pecco dengan pengalamannya sendiri saat bergabung dengan Ducati. “Itu kurang lebih yang terjadi pada saya tahun lalu saat bergabung dengan Ducati. Saya sering bilang, sebelum memikirkan hasil, saya harus menemukan kembali kepercayaan diri saya, memulihkan diri saya,” kisahnya. Ia yakin, dengan kecepatan yang terbukti dimiliki Bagnaia, momen kebangkitan pasti akan datang.

Desmosedici GP25: Kambing Hitam atau Hanya Perlu Adaptasi?

Salah satu poin utama frustrasi Francesco Bagnaia adalah performa motor Desmosedici GP25. Pecco berulang kali mengeluhkan motornya yang dirasa sulit dikendalikan dan tidak kompetitif sejak awal musim. Ini menjadi ironi, mengingat motor yang sama justru berhasil membawa Marc Marquez mendominasi klasemen.

Pembalap lain seperti Fabio Di Giannantonio (tim VR46), yang juga menunggangi Desmosedici GP25 spek pabrikan, memberikan pandangan menarik. Menurut Diggia, ada perbedaan kecil antara GP24 (versi sebelumnya yang dianggap “maha karya” Ducati) dan GP25, namun “pembalaplah yang membuat perbedaan terbesar.” Pernyataan ini seolah menjadi sindiran halus bahwa masalah bukan sepenuhnya pada motor, melainkan pada adaptasi pembalap.

Manajer tim Ducati, Gigi Dall’Igna, pun mengakui kekecewaan tim atas hasil Bagnaia di Austria. Meskipun demikian, Dall’Igna tetap percaya pada kapasitas Bagnaia dan performa motor GP25. Ia menyebut performa sang juara bertahan “kurang tajam” dan menyayangkan peluang yang terbuang. Ducati berjanji akan terus mencari solusi untuk masalah yang dialami Pecco.

Dampak Dominasi Marquez Terhadap Mental Bagnaia

Kehadiran Marc Marquez di tim pabrikan Ducati, dan dominasinya yang tak terbantahkan, disinyalir memberikan tekanan mental tersendiri bagi Bagnaia. Pembalap penguji Ducati, Michele Pirro, berpendapat bahwa performa apik Marquez seolah membuat Bagnaia terlihat sangat kesulitan, padahal Pecco mungkin tidak sepenuhnya tampil buruk, hanya saja Marquez yang terlalu kuat.

“Saya pikir ini sedikit mengganggu keseluruhan sistem, dan Bagnaia, yang selama bertahun-tahun telah mampu membuktikan diri, kini ia justru membutuhkan beberapa balapan untuk mendapatkan feeling yang tepat, mengalami lebih banyak kesulitan,” kata Pirro.

Tekanan dari rekan setim yang superior memang bisa menjadi beban mental yang berat. Tidak heran jika belakangan ini, Bagnaia mulai menunjukkan sinyal “mengibarkan bendera putih” dalam perburuan gelar. Usai Grand Prix Ceko 2025, ia mengakui peluangnya makin tipis dan sulit bersaing dengan Marquez. “Saya harus realistis. Saat ini Marc sangat konsisten, sangat cepat, dan hampir tak tersentuh. Mungkin ini bukan musim saya,” ujar Pecco dengan nada pasrah.

Kesimpulan

Performa buruk Francesco Bagnaia di MotoGP 2025 memang menjadi sorotan utama. Dari sindiran Marc Marquez yang heran namun suportif, hingga isu adaptasi dengan Desmosedici GP25 dan tekanan mental akibat dominasi rekan setim, semuanya menambah kompleksitas drama di lintasan. Meskipun Pecco menunjukkan tanda-tanda frustrasi dan bahkan pesimisme, dukungan dari Marquez yang meyakini kecerdasan dan pengalaman Pecco untuk bangkit, memberikan secercah harapan. Akankah sang juara dunia mampu menemukan kembali kepercayaan dirinya dan membalikkan keadaan di sisa musim ini? Kita nantikan saja pertarungan seru selanjutnya!