Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar baik datang dari Kutai Kartanegara (Kukar)! Pemerintah Kabupaten Kukar, melalui Dinas Kesehatan, resmi memulai program vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah penting ini diambil sebagai upaya pencegahan dini terhadap penyakit yang setiap tahunnya kerap menimbulkan kekhawatiran dan korban jiwa. Program ini secara khusus difokuskan pada enam Sekolah Dasar (SD) di wilayah Tenggarong, dengan target ribuan siswa.
Vaksinasi DBD mulai menyasar enam sekolah dasar di Tenggarong, Kutai Kartanegara, sebagai bagian dari upaya komprehensif melindungi generasi muda dari ancaman penyakit mematikan ini.
Artikel ini akan membahas mengapa program vaksinasi ini sangat krusial, siapa saja yang menjadi sasaran, serta bagaimana peran kita semua dalam melawan DBD. Mari kita selami lebih jauh!
Mengapa Vaksinasi Ini Penting? Tren Kasus DBD di Kukar yang Mengkhawatirkan
Demam Berdarah Dengue (DBD) bukan lagi penyakit asing di telinga kita. Setiap tahun, terutama saat musim penghujan, kasus DBD cenderung meningkat dan menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Di Kutai Kartanegara sendiri, tren kasus DBD menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Berikut adalah data kasus DBD di Kukar yang menjadi salah satu pemicu digelarnya program vaksinasi ini:
Tahun | Jumlah Kasus DBD |
---|---|
2022 | 843 |
2023 | 1.155 |
2024 | 2.801 |
Jan-Juni 2025 | 556 |
Melihat angka-angka ini, tidak heran jika Pemkab Kukar mengambil langkah proaktif. Vaksinasi menjadi salah satu intervensi baru yang diharapkan mampu menekan angka penyebaran DBD, terutama pada kelompok usia rentan, yaitu anak-anak usia 5-14 tahun.
Program Vaksinasi DBD: Sasaran dan Pelaksanaan Gratis
Program vaksinasi DBD di Kukar ini menargetkan sekitar 1.500 hingga 1.550 siswa sekolah dasar. Untuk mencapai target tersebut, Dinas Kesehatan Kukar telah menyiapkan sebanyak 3.000 dosis vaksin. Mengingat vaksin DBD diberikan dalam dua tahap penyuntikan, jumlah dosis ini cukup untuk sasaran yang telah ditentukan.
Pelaksanaan program ini difokuskan di enam Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Tenggarong, yaitu:
- SDN 028
- SDN 001
- SDN 002
- SDN 003
- SDN 011
- SDN 018
Uniknya, meskipun vaksin DBD umumnya adalah vaksin pilihan yang berbayar, seperti vaksin influenza untuk keberangkatan umrah, dalam program ini, Pemkab Kukar memberikan vaksin tersebut secara gratis. Ini adalah bukti komitmen serius pemerintah daerah dalam melindungi warganya dari ancaman DBD.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara, Ns. Kusnandar, menjelaskan bahwa efektivitas vaksin ini cukup tinggi. Ia mencontohkan keberhasilan di Balikpapan:
“Contohnya di Balikpapan, dari sekitar 9.000 anak yang divaksin, tidak ditemukan lagi kasus DBD di antara mereka. Ini menunjukkan efektivitasnya cukup kuat dalam pencegahan.”
Keberhasilan di daerah lain ini menjadi motivasi kuat bagi Kukar untuk menerapkan hal serupa.
Bukan Sekadar Suntikan: Pentingnya Kebersihan Lingkungan
Meskipun vaksinasi adalah langkah maju yang sangat efektif, Ns. Kusnandar juga menegaskan bahwa vaksin ini tidak bisa berdiri sendiri. Upaya menjaga kebersihan lingkungan dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tetap harus menjadi kebiasaan sehari-hari.
Asisten III Sekretariat Daerah Kukar, Dafip Haryanto, turut menyampaikan pesan penting ini:
“Vaksinasi dengue merupakan pelengkap dalam upaya pencegahan demam berdarah. Masyarakat tetap diminta aktif menjaga kebersihan lingkungan melalui penerapan gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas), serta kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan setiap pekan.”
Ini adalah pengingat bahwa perlindungan ganda sangat diperlukan. Vaksin melindungi tubuh sebagai “inang”, sementara PSN dan 3M mengendalikan nyamuk sebagai “vektor penular”.
Dukungan Lintas Sektor untuk Kesehatan Anak-anak Kukar
Program vaksinasi ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui Dinas Kesehatan Kaltim, telah mendukung program ini dengan mengalokasikan vaksin dan menetapkan Kukar sebagai salah satu lokasi prioritas. Ini juga menjadi bagian dari upaya Kaltim sebagai pelopor vaksinasi DBD dan percontohan nasional.
Selain itu, peran aktif dari pihak sekolah dan terutama para orang tua sangat dibutuhkan. Asisten III Dafip Haryanto menyampaikan apresiasi kepada orang tua siswa yang telah memberikan persetujuan dan memahami manfaat jangka panjang vaksinasi bagi kesehatan anak-anak mereka.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, sekolah, dan masyarakat, diharapkan program vaksinasi DBD di Kukar ini sukses besar dan mampu memutus rantai penularan DBD secara bertahap.
Mari Bersama Wujudkan Kukar Bebas DBD
Pelaksanaan vaksinasi DBD di enam sekolah di Tenggarong adalah langkah awal yang sangat positif dalam upaya Pemkab Kukar melindungi generasi muda dari ancaman demam berdarah. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghadapi masalah kesehatan yang kerap menjadi momok.
Mari kita dukung penuh program ini, manfaatkan kesempatan vaksinasi gratis yang diberikan, dan yang terpenting, jangan pernah lupakan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita. Karena dengan upaya bersama, kita bisa mewujudkan Kutai Kartanegara yang lebih sehat, bebas dari ancaman DBD. Kesehatan anak-anak kita adalah masa depan kita bersama!
FAQ
Tanya: Kapan program vaksinasi DBD di Kukar dimulai dan di sekolah mana saja?
Jawab: Program vaksinasi DBD di Kukar telah resmi dimulai dan difokuskan pada enam Sekolah Dasar di wilayah Tenggarong.
Tanya: Mengapa vaksinasi DBD ini dianggap penting untuk generasi muda?
Jawab: Vaksinasi ini penting karena tren kasus DBD di Kukar menunjukkan peningkatan signifikan, dan generasi muda menjadi target utama pencegahan dini.
Tanya: Berapa jumlah kasus DBD di Kukar pada tahun 2023 dan awal 2025?
Jawab: Pada tahun 2023, Kukar mencatat 1.155 kasus DBD, dan pada Januari-Juni 2025 terdapat 556 kasus.