Kaget! Ternyata Kucing Juga Bisa Kena Demensia, Gejalanya Mirip Manusia Kena Alzheimer?

Dipublikasikan 17 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, sahabat berbulu kesayangan kita, kucing, ternyata juga bisa mengalami kondisi yang mirip dengan demensia atau pikun pada manusia. Mungkin selama ini kita mengira perubahan perilaku kucing yang menua hanyalah bagian dari proses alami penuaan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa demensia pada kucing adalah kondisi nyata yang memerlukan perhatian khusus dari para pemiliknya. Bahkan, cara kucing terkena demensia punya kemiripan mencolok dengan manusia yang mengidap Alzheimer!

Artikel ini akan membahas tuntas tentang demensia kucing, mulai dari penyebab, gejala yang perlu diwaspadai, hingga tips merawat kucing yang mengalami kondisi ini. Dengan memahami lebih dalam, kita bisa memberikan kualitas hidup terbaik bagi anabul kesayangan di masa senjanya.

Demensia pada Kucing: Bukan Sekadar “Pikun Biasa”

Dalam dunia medis hewan, demensia pada kucing dikenal dengan istilah Cognitive Dysfunction Syndrome (CDS). Ini adalah kondisi neurologis progresif yang terjadi seiring penuaan otak kucing. Sama seperti pada manusia, fungsi kognitif kucing, seperti memori, pembelajaran, dan kesadaran, bisa menurun drastis.

Para ilmuwan dari University of Edinburgh baru-baru ini menemukan fakta mengejutkan dari otopsi otak kucing yang menunjukkan gejala demensia. Mereka menemukan adanya penumpukan amyloid-beta, yaitu protein beracun yang merupakan salah satu ciri utama penyakit Alzheimer pada manusia. Protein ini menumpuk di sinaps, persimpangan antar sel otak yang berfungsi mengirimkan pesan. Kehilangan sinaps inilah yang menyebabkan penurunan memori dan kemampuan berpikir. Penemuan ini bahkan dipuji sebagai “model alami sempurna untuk Alzheimer”, lho! Ini artinya, penelitian pada kucing bisa membantu para ahli menemukan pengobatan baru, baik untuk manusia maupun hewan.

Kucing biasanya mulai menunjukkan tanda-tanda pikun ini saat mereka menginjak usia 10 tahun ke atas, dan gejalanya bisa semakin jelas setelah usia 15 tahun. Jadi, jika kucingmu sudah senior, yuk lebih peka lagi!

Tanda-tanda Kucing Kesayanganmu Mulai “Lupa Ingatan”

Mendeteksi gejala demensia pada kucing di awal memang kadang sulit, karena sering disalahartikan sebagai “tua biasa”. Namun, ada beberapa tanda khas yang bisa kita perhatikan. Para ahli sering menggunakan akronim DISHA untuk mengingat gejala-gejala utamanya:

Bingung dan Disorientasi (Disorientation)

Kucing yang mengalami demensia sering terlihat kebingungan. Mereka mungkin tiba-tiba tersesat di dalam rumah sendiri, menatap dinding tanpa sebab, atau bahkan lupa di mana letak tempat makan, minum, atau kotak pasirnya padahal sudah biasa.

Perubahan Interaksi (Interaction)

Interaksi kucing dengan pemilik atau hewan peliharaan lain bisa berubah drastis. Ada yang jadi lebih manja dan “clingy” (menempel), tapi ada juga yang justru menarik diri, jadi lebih mudah marah, atau mendesis pada hal-hal yang sebelumnya tidak mereka perhatikan.

Siklus Tidur Terbalik (Sleep-wake Cycle)

Ini salah satu gejala yang paling sering dikeluhkan pemilik. Kucing dengan demensia bisa mengalami gangguan tidur, di mana mereka banyak tidur di siang hari dan menjadi sangat aktif atau gelisah di malam hari. Tak jarang mereka mengeong keras tanpa alasan yang jelas di tengah malam.

“Kecelakaan” Buang Air (House Soiling)

Kucing yang tadinya sudah terlatih buang air di kotak pasir bisa tiba-tiba buang air sembarangan di dalam rumah, seperti di sudut ruangan atau bahkan di kasur. Ini bukan karena nakal, tapi karena mereka lupa atau tidak lagi mengenali fungsi kotak pasir.

Perubahan Tingkat Aktivitas (Activity)

Perhatikan juga tingkat aktivitas harian mereka. Kucing yang demensia bisa menjadi lebih pasif, kurang eksplorasi, atau kurang responsif terhadap suara dan orang di sekitarnya. Mereka mungkin juga jadi kurang membersihkan diri atau menunjukkan perilaku berulang yang aneh.

Penting: Jika kamu melihat tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter hewan. Karena, beberapa gejala ini juga bisa menjadi indikasi penyakit lain yang bisa diobati, seperti hipertiroidisme atau masalah ginjal. Diagnosis yang tepat sangat krusial!

Merawat Kucing dengan Demensia: Panduan Penuh Kasih Sayang

Meskipun demensia pada kucing tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan memperlambat progres penyakitnya. Kuncinya adalah kesabaran, cinta, dan penyesuaian lingkungan.

Kunjungan Rutin ke Dokter Hewan

Ini adalah langkah paling penting. Dokter hewan bisa membantu mendiagnosis kondisi pikun kucing dengan tepat dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain. Mereka juga akan menyusun rencana perawatan yang dipersonalisasi, termasuk kemungkinan pemberian obat atau suplemen yang mendukung fungsi otak.

Ciptakan Lingkungan yang Nyaman dan Aman

  • Akses Mudah: Pastikan makanan, minuman, dan kotak pasir mudah dijangkau. Jika kucingmu kesulitan melompat, sediakan tangga atau ramp menuju tempat favoritnya.
  • Kotak Pasir Baru: Untuk kasus “kecelakaan” buang air, sediakan kotak pasir baru yang terpisah, karena kucing demensia mungkin kesulitan mengenali kotak pasir lama atau berbagi dengan kucing lain.
  • Tempat Tidur Nyaman: Sediakan beberapa tempat tidur yang empuk dan hangat tersebar di beberapa area rumah untuk memudahkan mereka beristirahat.
  • Penerangan Malam: Gunakan lampu malam di area gelap agar kucing tidak bingung saat berkeliaran di malam hari.
  • Hindari Perubahan Drastis: Kucing demensia sulit beradaptasi. Hindari perubahan besar pada lingkungan atau rutinitas mereka, seperti memperkenalkan hewan peliharaan baru.

Jaga Rutinitas dan Stimulasi Otak

  • Jadwal Konsisten: Pertahankan jadwal makan, bermain, dan tidur yang konsisten setiap hari. Prediktabilitas ini sangat membantu mengurangi kecemasan mereka.
  • Stimulasi Mental: Berikan mainan interaktif, seperti puzzle feeder, yang bisa melatih otak mereka. Ajak bermain dengan lembut menggunakan tongkat bulu atau laser pointer untuk menjaga mereka tetap aktif secara fisik dan mental.
  • Olahraga Ringan: Dorong mereka untuk bergerak dan berolahraga ringan di siang hari agar bisa tidur lebih nyenyak di malam hari.

Perhatikan Asupan Nutrisi

Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai diet yang tepat. Biasanya, kucing senior dengan demensia akan direkomendasikan makanan yang kaya omega-3, antioksidan, vitamin E, vitamin C, dan senyawa lain yang dapat mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif. Suplemen khusus juga bisa diresepkan.

Kapan Kucingmu Dikatakan Senior?

Untuk membantu kita memahami fase kehidupan kucing, berikut adalah tabel perbandingan umur kucing dengan umur manusia:

Umur Kucing (Tahun) Umur Manusia (Tahun)
1 15
2 24
3 28
4 32
5 36
6 40
7 44
8 48
9 52
10 56
11 60
12 64
13 68
14 72
15 76
16 80
17 84
18 88
19 92
20 96

Catatan: Tabel ini adalah perkiraan umum. Setiap kucing bisa menua dengan cara yang berbeda tergantung genetika, gaya hidup, dan kesehatan keseluruhan.

Kesimpulan

Fakta bahwa kucing juga bisa kena demensia seperti manusia memang cukup mengejutkan, bukan? Namun, ini adalah pengingat penting bagi kita para pawrents untuk selalu memperhatikan perubahan pada anabul kesayangan, terutama saat mereka memasuki usia senja. Demensia pada kucing atau CDS adalah kondisi yang nyata dan membutuhkan dukungan penuh dari kita.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gejala demensia kucing dan cara merawatnya, kita bisa membantu kucing kita menjalani tahun-tahun emas mereka dengan lebih nyaman dan bahagia. Ingatlah, cinta dan kesabaran kita adalah hadiah terbaik bagi mereka yang mungkin mulai lupa ingatan, tetapi tidak pernah lupa merasakan kasih sayang.

FAQ

Tanya: Apa itu Cognitive Dysfunction Syndrome (CDS) pada kucing?
Jawab: Cognitive Dysfunction Syndrome (CDS) adalah kondisi neurologis progresif yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif kucing seiring bertambahnya usia otak.

Tanya: Apa gejala umum demensia pada kucing yang perlu diwaspadai pemilik?
Jawab: Gejala umum meliputi perubahan perilaku seperti kebingungan, disorientasi, perubahan pola tidur, dan penurunan interaksi sosial.

Tanya: Apa kesamaan antara demensia kucing dan Alzheimer pada manusia?
Jawab: Keduanya menunjukkan adanya penumpukan protein amyloid-beta beracun di otak, yang memengaruhi fungsi kognitif.