Yogyakarta, zekriansyah.com – Wabah campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, telah menjadi perhatian serius. Merespons kondisi darurat ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa turun langsung untuk memastikan penanganan campak terpadu terintegrasi berjalan optimal. Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud komitmen Pemprov Jatim dalam melindungi kesehatan anak-anak dan generasi penerus. Mari kita selami lebih dalam bagaimana upaya penanganan ini dijalankan dan mengapa pendekatan terpadu menjadi kunci keberhasilan.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung pelaksanaan imunisasi massal di Sumenep, menegaskan komitmen penanganan campak terpadu dan terintegrasi untuk melindungi generasi penerus dari ancaman wabah.
KLB Campak di Sumenep: Data Mengkhawatirkan dan Respons Cepat Gubernur Khofifah
Situasi di Sumenep memang tidak bisa dianggap enteng. Hingga Agustus 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep mencatat ada 17 kasus meninggal dunia akibat campak. Yang lebih memprihatinkan, 16 dari korban tersebut sama sekali belum pernah diimunisasi, dan satu lainnya tidak mendapatkan imunisasi lengkap. Data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) juga menunjukkan angka suspek campak yang mencapai 2.035 kasus, tersebar di 26 kecamatan.
Melihat kondisi ini, pada Sabtu, 23 Agustus 2025, Gubernur Khofifah langsung bergerak cepat. Beliau memimpin rapat koordinasi teknis di Kantor Bupati Sumenep, dilanjutkan dengan meninjau dan menjenguk langsung anak-anak penderita campak yang dirawat di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Tak hanya itu, Gubernur juga menyaksikan proses vaksinasi MR kepada sepuluh anak di Pendopo Kabupaten. Kehadiran beliau memberikan semangat besar bagi tenaga kesehatan dan keluarga pasien.
Strategi “Terpadu dan Terintegrasi”: Kunci Sukses Penanganan Campak
Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah menekankan satu hal penting: penanganan campak terpadu terintegrasi adalah harga mati. Beliau menegaskan bahwa upaya ini tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus melibatkan semua elemen dan sektor, baik secara vertikal maupun horizontal.
“Secara vertikal, Kemenkes RI dan Pemprov Jatim telah hadir langsung. Bahkan ada institusi internasional yaitu UNICEF dan WHO. Secara horizontal, ada bupati, wakil bupati dan berbagai institusi lain, termasuk jajaran TNI/Polri,” jelas Gubernur Khofifah. “Dari Dandim, Polres sampai dengan Babinsa Bhabinkamtibmas jadi semua harus terpadu, terintegrasi.”
Kerja sama lintas sektor ini krusial untuk mempercepat penanganan KLB campak di Sumenep. Mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga lini terbawah seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat, dan ulama, semuanya diharapkan bersatu padu.
Vaksinasi Massal Campak-Rubela (ORI): Harapan Baru untuk Sumenep
Sebagai langkah konkret, Pemprov Jatim bersama Kemenkes akan menggelar program Outbreak Response Immunization (ORI) atau vaksinasi Campak-Rubela secara massal dan masif. Program ini dijadwalkan akan dimulai pada Senin, 25 Agustus hingga 14 September 2025.
Lokasi Pelaksanaan Vaksinasi ORI:
- Puskesmas
- Puskesmas Pembantu
- Posyandu
- Titik-titik lain yang telah dipetakan
Untuk mendukung program ini, Pemprov Jatim telah mengirimkan 9.825 vial vaksin Measles and Rubella (MR) dari Kementerian Kesehatan ke Dinas Kesehatan Sumenep. Gubernur Khofifah sangat berharap sosialisasi mengenai pentingnya vaksinasi ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Dokter Spesialis Anak RSUD dr. H. Moh. Anwar, dr. Anita, juga menambahkan bahwa peningkatan kasus campak ini banyak disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan melalui vaksinasi Campak Dasar dan Campak Booster. Oleh karena itu, vaksinasi massal ini diharapkan menjadi solusi efektif.
Imunisasi: Pelajaran Penting dari Tragedi dan Masa Depan Anak
Tragedi 17 anak meninggal dunia akibat campak di Sumenep menjadi pengingat yang sangat pahit. Mayoritas dari mereka tidak pernah mendapatkan imunisasi, menunjukkan betapa krusialnya vaksinasi dalam melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya ini.
Gubernur Khofifah berpesan, “Kita ingin generasi penerus nantinya semua sehat batin dan lahirnya. Oleh karena itu, rencana ORI atau vaksinasi masif dan massal di tanggal 25 besok, bersama kita menyampaikan sosialisasi dan pesan kepada masyarakat supaya memaksimalkan capaian dari vaksinasi yang akan dilakukan.” Beliau juga mengajak tokoh masyarakat dan ulama untuk aktif mengedukasi warga agar kesadaran akan imunisasi semakin meningkat.
Kesimpulan
Langkah cepat dan tegas Gubernur Khofifah dalam memimpin penanganan campak terpadu terintegrasi di Sumenep adalah upaya besar untuk mengakhiri Kejadian Luar Biasa ini. Dengan kolaborasi lintas sektor yang kuat, dukungan vaksinasi massal, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi, diharapkan kasus campak dapat ditekan dan tidak ada lagi korban jiwa. Mari bersama-sama mendukung program vaksinasi ini demi masa depan generasi penerus yang sehat dan kuat. Ingat, imunisasi adalah investasi terbaik untuk kesehatan anak kita!
Pelajari lebih lanjut tentang gubernur khofifah turun di sini: gubernur khofifah turun.