Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia hiburan tanah air baru saja berduka atas kepergian komedian penuh tawa, Mpok Alpa. Sosok yang akrab dengan logat Betawinya yang khas ini telah meninggalkan kita semua pada Jumat, 15 Agustus 2025, di usia 38 tahun. Di tengah duka mendalam, kesaksian asisten Mpok Alpa, Tika, menjadi sorotan. Tika lah yang selama ini mendampingi sang komedian dan kini berbagi cerita-cerita paling personal, mengungkap detik-detik terakhir Mpok Alpa yang penuh ketenangan dan harapan. Mari kita selami bersama kisah haru dari balik layar kehidupan sang komedian, yang mungkin belum banyak diketahui publik.
Kesaksian asisten Mpok Alpa mengungkap detail haru kepergian sang komedian yang berpulang dengan tenang, sesuai permintaannya di hari Jumat.
Detik-Detik Terakhir yang Penuh Ketenangan, Seperti Diceritakan Asisten Tika
Asisten pribadi Mpok Alpa, Tika, menjadi saksi bisu momen-momen krusial sebelum sang komedian menghembuskan napas terakhir. Tika mengungkapkan bahwa Mpok Alpa menghadapi sakaratul maut dengan cara yang luar biasa tenang. “Menurut Bang Idung (suami Mpok Alpa), sebelum menghembuskan napas terakhir beliau nggak sesak, nggak kesakitan, biasa aja,” ujar Tika, seperti dikutip dari Rubicnews.com.
Mpok Alpa bahkan sempat mengajukan permintaan yang sangat menyentuh hati. Ia meminta dibimbing untuk mengucapkan kalimat syahadat, meskipun napasnya sudah sangat lemah. Tika hanya bisa mendengar Mpok Alpa melafalkan sebagian: “Asyhadu alla ilaha illallah.” Momen ini menjadi indikasi kuat betapa Mpok Alpa berpulang dengan hati yang ikhlas dan tenang. Malam sebelumnya, sang komedian juga meminta Tika untuk menemaninya tidur, sebuah permintaan sederhana yang kini disadari Tika sebagai tanda perpisahan terakhir.
Wasiat Haru: Keinginan Berpulang di Hari Jumat Terwujud
Salah satu wasiat Mpok Alpa yang paling mengharukan adalah keinginannya untuk meninggal dunia di hari Jumat. Keinginan ini ternyata benar-benar terwujud, menambah haru bagi keluarga dan para sahabat yang ditinggalkan. “Dia selalu bilang, kalau Allah sayang sama gue, gue pengin dipanggil pulang di hari Jumat,” kenang Tika dengan mata berkaca-kaca, seperti yang dilaporkan oleh Bikinberita.com.
Ucapan ini bukan sekadar kalimat biasa, melainkan sebuah harapan tulus yang sering diutarakan oleh Mpok Alpa. Tika sendiri selalu berusaha menguatkan semangat Mpok Alpa untuk sembuh dan terus berjuang melawan penyakitnya. Namun, takdir berkata lain, dan keinginan Mpok Alpa untuk meninggal di hari Jumat benar-benar menjadi kenyataan.
Perjuangan Melawan Kanker Payudara Sejak Hamil Anak Kembar
Perjalanan hidup Mpok Alpa bukan tanpa rintangan. Menurut kesaksian asisten Mpok Alpa, Tika, sang komedian telah berjuang melawan penyakit serius sejak lama. Mpok Alpa didiagnosis mengidap kanker payudara saat dirinya tengah hamil 4 bulan anak kembarnya. Ini adalah fakta yang mungkin mengejutkan banyak pihak, mengingat Mpok Alpa selalu tampil ceria di layar kaca.
Meski demikian, semangat Mpok Alpa untuk sembuh dan terus berkarya tidak pernah padam. Ia tetap aktif dan berusaha menyembunyikan sakitnya dari publik. Perjuangan berat ini menunjukkan keteguhan hati Mpok Alpa sebagai seorang ibu dan pekerja seni. Mpok Alpa meninggalkan seorang suami dan empat orang anak.
Impian Ulang Tahun Anak Kembar di Pantai Anyer yang Belum Terwujud
Di balik senyum dan tawa Mpok Alpa, ada impian sederhana yang belum sempat terwujud. Tika mengungkapkan bahwa Mpok Alpa memiliki rencana indah untuk merayakan ulang tahun pertama anak kembarnya. “Kebetulan, dua bulan lagi si kembar ulang tahun, dia tuh pengin ngerayain ulang tahun si kembar nyewa bus telolet,” kata Tika.
Tak hanya itu, Mpok Alpa bahkan sudah membayangkan detail perayaan tersebut. “Dia bilang pengin nyewa dua bus telolet buat bawa keluarganya ke Pantai Anyer,” terang Tika. Rencana ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Mpok Alpa kepada anak-anaknya dan betapa ia masih memiliki harapan untuk masa depan, meskipun sedang berjuang dengan penyakitnya. Impian ini kini menjadi kenangan manis yang tak akan terlupakan bagi keluarga.
Mpok Alpa: Dari Panggung Hajatan Hingga Dicintai Publik
Nama asli Mpok Alpa adalah Nina Carolina, lahir di Jakarta pada 12 Maret 1987. Kisah hidupnya adalah inspirasi. Sejak kelas 6 SD, Nina sudah mencari uang dengan menyanyi dangdut dari panggung hajatan ke panggung hajatan. Titik balik popularitasnya terjadi pada tahun 2018, ketika video curhatnya tentang “Alfamart” atau “Alpa” mendadak viral.
Dari sana, karirnya melesat. Ia menjadi pengisi acara sketsa komedi dan kemudian dipercaya memandu program FYP di Trans7 bersama Raffi Ahmad. Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi banyak pihak, termasuk rekan-rekan artis. Raffi Ahmad melalui Instagramnya @raffinangita1717 menyampaikan rasa kehilangannya, “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kehilanganmu begitu terasa, sahabat (Mpok Alpa).” Sule dan Aurelie Hermansyah juga turut menyampaikan duka cita mendalam, mengakui kebaikan Mpok Alpa semasa hidup.
Kepergian Mpok Alpa pada 15 Agustus 2025 memang meninggalkan duka yang mendalam. Namun, kesaksian asisten Mpok Alpa, Tika, telah membantu kita memahami lebih dalam sosok di balik komedian ceria ini. Dari ketenangan saat menghadapi sakaratul maut, terwujudnya keinginan berpulang di hari Jumat, hingga perjuangan melawan kanker payudara dan impian ulang tahun anak kembar yang belum terwujud, semua menggambarkan betapa kuat dan tulusnya Mpok Alpa. Kisah ini menjadi pengingat akan keteguhan hati dan warisan tawa yang akan selalu dikenang. Semoga Mpok Alpa mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.