Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia bulutangkis kembali dihebohkan dengan gebrakan pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu. Di gelaran bergengsi Victor China Open 2025, mereka berhasil menciptakan kejutan manis dengan menyingkirkan unggulan ketiga turnamen, Tang Chun Man/Tse Ying Suet dari Hong Kong. Kemenangan dramatis ini mengantarkan Jafar/Felisha ke babak semifinal, menjaga asa Indonesia di sektor ganda campuran.
Jafar/Felisha ciptakan kejutan di China Open 2025 dengan singkirkan unggulan ketiga, pastikan satu tempat di semifinal.
Bagi Anda penggemar bulutangkis, khususnya yang selalu menantikan kiprah wakil Indonesia, artikel ini akan membawa Anda menyelami detail pertandingan sengit tersebut. Mari kita lihat bagaimana pasangan muda ini berhasil menaklukkan salah satu lawan terberat dan apa kata mereka setelah kemenangan yang luar biasa ini.
Perjalanan Sengit Menuju Semifinal
Pertandingan perempat final China Open 2025 yang digelar di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, pada Jumat (25/7) lalu, menjadi panggung bagi aksi heroik Jafar/Felisha. Mereka harus berjuang keras dalam pertarungan rubber game yang menguras tenaga dan mental.
Gim Pertama: Dominasi Awal
Sejak awal gim pertama, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu tampil dengan penuh percaya diri dan agresif. Strategi mereka untuk terus menurunkan bola dan membatasi pergerakan lawan terbukti efektif. Pasangan Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, terlihat belum nyaman dengan permainan Jafar/Felisha, membuat wakil Indonesia mendominasi perolehan angka. Mereka berhasil merebut interval dengan skor 11-8 dan menutup gim pertama dengan kemenangan meyakinkan 21-13.
Gim Kedua: Lawan Bangkit, Momen Krusial
Memasuki gim kedua, situasinya berbalik. Pasangan unggulan ketiga asal Hong Kong itu mulai menemukan ritme permainannya dan mempercepat tempo. Pertandingan menjadi lebih ketat, diwarnai aksi kejar-mengejar poin yang mendebarkan. Sayangnya, di poin-poin krusial, Jafar/Felisha sedikit kehilangan fokus dan ketenangan, membuat mereka disalip lawan. Gim kedua pun menjadi milik Tang Chun Man/Tse Ying Suet dengan skor 18-21.
Gim Penentuan: Ketenangan Adalah Kunci
Dengan skor imbang 1-1, pertandingan harus dilanjutkan ke gim penentuan. Jafar/Felisha tidak patah semangat. Mereka mencoba kembali ke pola permainan seperti di gim pertama, fokus menurunkan bola dan membatasi serangan lawan. Meskipun sempat kehilangan beberapa poin beruntun karena kesalahan sendiri, Felisha dengan sigap mengingatkan Jafar untuk lebih tenang.
“Tadi di gim ketiga, kami sempat kehilangan 3-4 poin beruntun karena drive-drive Jafar banyak out. Lalu saya bilang ke dia untuk lebih tenang. Ini yang kami pelajari dari pertandingan-pertandingan sebelumnya, harus bisa meningkatkan ketenangan,” ujar Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu usai pertandingan.
Ketenangan dan adaptasi di lapangan terbukti menjadi kunci. Setelah interval, mereka berhasil menjaga keunggulan poin hingga akhirnya mengunci kemenangan di gim ketiga dengan skor 21-17. Kemenangan ini memastikan Jafar/Felisha melaju ke babak semifinal Victor China Open 2025.
Reaksi Jafar/Felisha Usai Kemenangan Dramatis
Usai pertandingan yang mendebarkan, baik Jafar maupun Felisha mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan mereka.
“Puji Tuhan bersyukur hari ini kami bisa menang lagi. Senang sekali karena ini yang kami inginkan, kami perjuangkan,” kata Felisha, dikutip dari PBSI.
Jafar pun menambahkan, “Di gim pertama kami bisa terus menurunkan bola untuk dapat poin, lawan juga belum nyaman mainnya jadi kami bisa mendominasi. Di gim kedua mereka sudah bisa bangkit, kami tertinggal tapi bisa mengejar, sayang di poin-poin akhir kami kalah kesiapan.”
Mereka berdua menunjukkan kematangan mental yang luar biasa, terutama dalam menghadapi tekanan di gim penentuan. Ini adalah semifinal pertama bagi Jafar/Felisha di turnamen BWF World Tour Super 1000, sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol.
Tantangan Berikutnya di Semifinal China Open
Dengan hasil China Open ini, Jafar/Felisha menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia yang tersisa, setelah Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja harus takluk di perempat final. Di babak semifinal, Jafar/Felisha akan kembali dihadapkan pada tantangan berat. Mereka dijadwalkan bertemu dengan unggulan kedua sekaligus wakil tuan rumah, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin.
Meskipun akan menghadapi lawan yang lebih tangguh, Jafar/Felisha optimis dan siap tampil habis-habisan.
“Besok bertemu unggulan kedua kami harus yakin walau tetap nothing to lose. Sudah di semifinal, tidak ada yang harus ditakutkan, harus berani,” tegas Felisha, menunjukkan semangat juang yang tinggi.
Kesimpulan
Kemenangan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu atas unggulan ketiga Tang Chun Man/Tse Ying Suet di China Open 2025 adalah bukti nyata kerja keras dan dedikasi mereka. Mereka tidak hanya singkirkan unggulan ke-3, tetapi juga menunjukkan potensi besar sebagai calon bintang ganda campuran Indonesia. Perjalanan mereka ke semifinal adalah pencapaian luar biasa yang patut kita banggakan. Mari kita terus dukung Jafar/Felisha dalam perjuangan mereka di semifinal, semoga mereka bisa kembali membuat kejutan dan melaju ke babak final!