Yogyakarta, zekriansyah.com – Tim Nasional Italia, atau yang akrab disapa Gli Azzurri, tengah bersiap menghadapi babak baru yang penuh tantangan. Setelah periode yang kurang memuaskan, kini harapan besar tertumpu pada pundak pelatih anyar, Gennaro Gattuso. Debutnya sebagai nakhoda akan tersaji dalam laga krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa melawan Estonia. Mari kita selami lebih dalam bagaimana era baru Azzurri ini dimulai dan apa saja yang bisa kita harapkan.
Gennaro Gattuso memimpin Gli Azzurri dalam era baru penuh harapan, mengawali debutnya di kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Estonia demi mengembalikan mentalitas juara Italia.
Mengapa Gattuso? Sebuah Harapan Baru untuk Azzurri
Perjalanan Timnas Italia dalam beberapa tahun terakhir memang penuh lika-liku. Setelah euforia menjuarai Euro 2020 bersama Roberto Mancini, mereka justru gagal lolos ke Piala Dunia 2022. Pergantian pelatih ke Luciano Spalletti sempat membawa angin segar, namun kegagalan di Euro 2024 dan serangkaian hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026, termasuk kekalahan telak 0-3 dari Norwegia, membuat Spalletti harus angkat kaki.
Kini, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menunjuk Gennaro Gattuso sebagai pengganti. Sosok yang akrab disapa “Rino” ini bukan nama asing bagi sepak bola Italia. Sebagai salah satu pilar saat Italia menjuarai Piala Dunia 2006, Gattuso diharapkan bisa menularkan mental juara dan semangat juang yang legendaris kepada para pemain. Kedatangannya membawa optimisme bahwa Azzurri bisa kembali ke jalur kemenangan dan meraih tiket ke Piala Dunia 2026, setelah absen di dua edisi sebelumnya.
Tantangan Perdana: Italia vs Estonia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Laga perdana Gattuso akan menjadi ujian sesungguhnya. Italia akan menjamu Estonia pada Sabtu dini hari, 6 September 2025, WIB, di Stadion Gewiss, Bergamo. Pertandingan ini sangat penting bagi Gli Azzurri untuk segera memperbaiki posisi mereka di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026. Saat ini, Italia berada di peringkat ketiga dengan 3 poin dari dua pertandingan, jauh tertinggal dari Norwegia yang memimpin grup.
Nicolo Barella, gelandang andalan Italia, mengungkapkan pentingnya laga ini. Ia menekankan bahwa tim harus kembali menemukan kepercayaan diri. “Kuncinya adalah kami harus pede lagi, itu yang penting. Pelatih Gattuso membuat kami lebih percaya diri dan dia mampu menenangkan kami, membantu kerja kami, sehingga kami harus membalasnya dengan performa di lapangan,” ujar Barella.
Strategi dan Formasi Gattuso: Kembali ke Akar “Rino”?
Gattuso dikenal dengan gaya bermainnya yang agresif, penuh intensitas, dan menekankan pressing ketat. Ia diprediksi akan meninggalkan formasi tiga bek ala Spalletti dan kembali ke sistem empat bek sejajar. Formasi 4-2-3-1 disebut-sebut akan menjadi andalan, dengan Gianluigi Donnarumma tetap menjadi kiper utama.
Di lini tengah, duet Sandro Tonali dan Nicolo Barella tampaknya tak tergantikan, menawarkan keseimbangan antara bertahan dan menyerang. Sementara itu, di lini serang, absennya Gianluca Scamacca karena cedera lutut membuka peluang bagi Mateo Retegui atau Moise Kean untuk menjadi ujung tombak. Pemain seperti Matteo Politano dan Mattia Zaccagni juga diprediksi akan mengisi posisi sayap.
Prediksi Line-up Italia (4-2-3-1):
- Kiper: Donnarumma
- Belakang: Di Lorenzo, Calafiori, Bastoni, Dimarco
- Tengah: Barella, Tonali
- Depan: Politano, Kean, Zaccagni; Retegui
Suara dari Lapangan: Optimisme Para Pemain
Selain Barella, kiper Gianluigi Donnarumma juga menyambut antusias kehadiran Gattuso. Ia yang pernah bekerja sama dengan Gattuso di AC Milan, yakin pelatih barunya akan membawa dampak positif. “Saya beruntung memilikinya di Milan. Dia memberikan segalanya, dan kami para pemain akan memberikan segalanya untuk membawa Italia ke puncak,” tegas Donnarumma. Ia juga menepis kritik tentang kurangnya bakat muda di Italia, menegaskan bahwa skuad saat ini solid, muda, dan ambisius.
Misi Berat: Lolos ke Piala Dunia 2026
Misi utama Gattuso adalah membawa Timnas Italia lolos ke Piala Dunia 2026. Ini adalah target yang tak bisa ditawar lagi, mengingat status mereka sebagai juara dunia empat kali yang absen di dua edisi terakhir. Pertandingan melawan Estonia, dan kemudian Israel tiga hari setelahnya, menjadi langkah awal yang krusial. Estonia sendiri bukan lawan yang bisa diremehkan sepenuhnya, meski Italia unggul secara rekor pertemuan dan ranking FIFA. Mereka juga mengincar kebangkitan setelah hasil kurang memuaskan.
Kesimpulan
Italia benar-benar sedang menyambut era baru di bawah komando Gennaro Gattuso. Dengan semangat juang yang kental dan perubahan taktik yang lebih agresif, Gli Azzurri berharap dapat menemukan kembali identitas dan kepercayaan diri mereka. Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Estonia bukan hanya sekadar pertandingan, melainkan penanda dimulainya sebuah perjalanan penting menuju kebangkitan. Mari kita nantikan bersama apakah “Rino” mampu menularkan DNA petarung dan membawa Timnas Italia kembali berjaya di panggung dunia!