Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola Inggris tengah dihebohkan dengan saga transfer yang melibatkan penyerang tajam Alexander Isak. Kabar terbaru menyebutkan bahwa bintang asal Swedia ini telah ditawari kenaikan gaji yang menggiurkan oleh klubnya, Newcastle United, namun secara mengejutkan ia tolak tawaran tersebut. Mengapa demikian? Ada apa di balik keputusan sang bintang yang kini semakin ngotot ingin pindah ke Liverpool?
Alexander Isak tolak kenaikan gaji Newcastle, ngotot pindah ke Liverpool, pecah drama transfer yang memanas di bursa pemain.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami lebih dalam drama transfer yang tak terduga ini. Kita akan membongkar alasan di balik sikap tegas Isak, tawaran-tawaran fantastis yang mengitarinya, serta dilema besar yang kini dihadapi Newcastle United. Bersiaplah untuk memahami kompleksitas di balik layar bursa transfer Premier League yang penuh intrik ini!
Drama di St James’ Park: Alexander Isak Tolak Tawaran Gaji Menggiurkan Newcastle
Situasi Alexander Isak di Newcastle United kini bisa dibilang keruh. Penyerang berusia 25 tahun ini dilaporkan telah menolak tawaran perpanjangan kontrak yang disertai kenaikan gaji signifikan dari manajemen klub. Bahkan, perwakilan Public Investment Fund (PIF) selaku pemilik mayoritas Newcastle, bersama pemilik minoritas Jamie Reuben, disebut-sebut sampai turun tangan langsung untuk bertemu Isak dan agennya.
Namun, upaya tersebut menemui jalan buntu. Isak tetap pada pendiriannya: ingin hengkang dari St James’ Park. Penolakan ini tentu saja membuat pelatih Eddie Howe pusing tujuh keliling, apalagi mengingat Newcastle sedang berjuang mencari penyerang baru setelah kepergian Callum Wilson dan badai cedera yang menimpa beberapa pemain kunci.
Janji yang Ingkar dan Kepercayaan yang Retak: Alasan Isak Ingin Hengkang
Di balik sikap tegas Alexander Isak untuk meninggalkan Newcastle United, terkuak sebuah cerita tentang janji yang tak ditepati. Isak secara terbuka menuding klub telah “ingkar janji” terkait kesepakatan kenaikan gaji yang dijanjikan oleh pemilik lama, pasangan suami istri Amanda Staveley dan Mehrdad Ghodoussi. Janji tersebut tak kunjung terealisasi, bahkan setelah pergantian kepemilikan.
“Saat janji diingkari dan kepercayaan sudah tidak ada lagi, maka hubungan itu tak bisa berlanjut,” kata Isak, seperti yang dikutip dari The Sun.
Isak merasa kontribusinya bagi tim, terutama setelah didatangkan dari Real Sociedad pada 2022 dan menjadi mesin gol konsisten, tidak diimbangi dengan pembaruan kontrak dan gaji yang layak. Meskipun saat ini ia menerima gaji sekitar £130.000 (sekitar Rp2,8 miliar) per pekan – salah satu yang tertinggi di klub – harapan Isak akan kontrak dan gaji baru tak kunjung terwujud. Bahkan, ketika Newcastle sempat berencana menaikkan gajinya menjadi £150.000 (sekitar Rp3,2 miliar) per pekan, tawaran itu sudah ditepis Isak karena hubungan klub dan pemain yang sudah terlanjur retak.
Godaan Anfield: Gaji Fantastis dan Masa Depan Cerah di Liverpool?
Ketegangan di Newcastle berbanding terbalik dengan antusiasme yang ditunjukkan Liverpool. Klub raksasa Premier League ini memang sudah lama mengincar Alexander Isak dan siap menggelontorkan dana besar demi memboyongnya ke Anfield. Minat serius ini tercermin dari tawaran gaji yang mereka siapkan.
Saat ini, Isak menerima bayaran sekitar £120.000 hingga £140.000 per pekan di Newcastle. Namun, jika resmi berseragam Liverpool, ia diprediksi akan mengantongi £250.000 (sekitar Rp5,4 miliar) per pekan. Angka ini akan menempatkannya sebagai salah satu pemain dengan gaji tertinggi di skuad The Reds, setara dengan Hugo Ekitike dan hanya di bawah bintang seperti Mohamed Salah dan Virgil van Dijk.
Berikut perbandingan perkiraan gaji Isak:
Klub | Perkiraan Gaji Saat Ini (per pekan) | Potensi Gaji di Liverpool (per pekan) | Permintaan Gaji di Newcastle (jika bertahan) (per pekan) |
---|---|---|---|
Newcastle United | £120.000 – £140.000 (Rp2,6 M – Rp2,8 M) | – | £300.000 (Rp6,5 M) |
Liverpool | – | £250.000 (Rp5,4 M) | – |
Sayangnya bagi Liverpool, meskipun tawaran gaji sangat menggiurkan, Newcastle masih bersikeras mempertahankan bintangnya. Tawaran awal Liverpool senilai £110 juta hingga £120 juta (sekitar Rp2,4 triliun – Rp2,6 triliun) telah ditolak mentah-mentah. Newcastle hanya akan membuka pintu jika ada klub yang berani menyentuh angka £150 juta (sekitar Rp3,2 triliun).
Dilema Newcastle United: Pertahankan Bintang atau Lepas dengan Harga Selangit?
Kini, Newcastle United berada di posisi yang sangat sulit. Di satu sisi, mereka ingin mempertahankan Alexander Isak, yang kontraknya masih tersisa tiga tahun dan telah menjadi mesin gol utama klub. Isak konsisten mencetak minimal 20 gol dalam dua musim terakhir, menjadikannya salah satu penyerang terbaik di Liga Inggris. Eddie Howe pun menegaskan bahwa ia ingin pemain yang benar-benar menaruh hati di tim.
Namun, di sisi lain, Isak sudah bulat ingin pergi. Ia bahkan sempat “mogok” dengan menolak latihan dan tidak masuk skuad dalam beberapa pertandingan pramusim dan laga perdana Premier League. Situasi ini diperparah dengan kesulitan Newcastle mencari pengganti sepadan. Mereka sempat mengincar Benjamin Sesko dari RB Leipzig, namun sang striker lebih memilih Manchester United. Tawaran untuk Jørgen Strand Larsen (Wolverhampton) dan Yoane Wissa (Brentford) juga ditolak.
Newcastle harus membuat keputusan krusial: apakah tetap mempertahankan Isak yang sudah tidak betah, atau melepasnya dengan harga fantastis namun berisiko kehilangan salah satu pilar utama tanpa pengganti yang mumpuni.
Reaksi Penggemar dan Masa Depan Alexander Isak yang Terkatung-katung
Saga transfer Alexander Isak tak hanya menyita perhatian manajemen dan pelatih, tetapi juga para penggemar Newcastle United. Banyak yang merasa kecewa dan frustrasi dengan sikap Isak. Ia yang sempat menjadi pahlawan saat membawa Newcastle meraih trofi pertama dalam 56 tahun terakhir, kini seolah melupakan janji setianya untuk menulis sejarah bersama klub.
Mantan bek Newcastle, Steve Howey, mengungkapkan kekecewaannya, “Dia telah dirawat dengan sangat baik oleh Newcastle. Kontraknya masih tersisa tiga tahun dan kami terbuka untuk memberinya kenaikan gaji. Namun, melihat dia berubah pikiran sungguh mengecewakan. Wajar jika para penggemar frustrasi.”
Skenario terburuk bagi Isak adalah bertahan di Newcastle namun tidak bermain, sebuah situasi yang tentu tidak diinginkan oleh kedua belah pihak. Ia bahkan menolak hadir pada penghargaan PFA Premier League Team musim 2024/2025 meskipun terpilih, menyatakan “Dengan situasi yang terjadi, lebih baik saya tidak berada di sana.”
Kesimpulan
Drama Alexander Isak yang ditawari kenaikan gaji namun tolak Newcastle dan ngotot pindah ke Liverpool ini menjadi salah satu cerita paling menarik di bursa transfer musim panas. Alasan di balik penolakannya, mulai dari tudingan ingkar janji hingga godaan gaji fantastis di Anfield, semuanya menciptakan ketidakpastian besar.
Bagi Newcastle, ini adalah ujian berat untuk mempertahankan bintangnya atau menemukan pengganti yang layak. Sementara bagi Liverpool, apakah mereka akan mengajukan tawaran yang lebih tinggi dan akhirnya mendapatkan Isak? Hanya waktu yang akan menjawab bagaimana akhir dari saga transfer yang memanas ini. Satu hal yang pasti, masa depan Alexander Isak di Premier League masih penuh dengan tanda tanya besar.