Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar kurang mengenakkan datang dari ajang bergengsi Kejuaraan Dunia BWF 2025 yang berlangsung di Paris. Pasangan ganda campuran andalan Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu, harus menghentikan langkah mereka di babak 16 besar. Meskipun sudah berjuang habis-habisan dalam pertandingan yang mendebarkan, Jafar/Felisha disingkirkan oleh pasangan tangguh dari Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, dalam pertarungan sengit tiga gim.
Jafar/Felisha gagal revans dan tersingkir di babak 16 besar Kejuaraan Dunia BWF 2025 usai dikalahkan ganda Malaysia.
Kekalahan ini tentu menyisakan rasa kecewa, terutama karena Jafar/Felisha memiliki misi revans atas lawan yang sama. Bagaimana detail pertarungan sengit ini dan apa pelajaran berharga di baliknya bagi masa depan bulutangkis Indonesia? Mari kita ulas tuntas hasil Kejuaraan Dunia BWF 2025 ini.
Pertarungan Sengit di Paris: Misi Revans Jafar/Felisha Tak Terwujud
Kamis sore (28/8/2025) menjadi hari yang penuh ketegangan di Adidas Arena, Paris. Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu, yang merupakan unggulan ke-11 di turnamen ini, menghadapi lawan yang tidak asing lagi: pasangan unggulan keempat dari Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei. Pertemuan ini bukan yang pertama, melainkan yang ketiga, dan sebelumnya Jafar/Felisha selalu menelan kekalahan.
Misi revans atau balas dendam menjadi motivasi utama bagi Jafar/Felisha. Mereka bertekad tidak ingin kalah lagi setelah dua kali takluk di Indonesia Masters 2025 dan Japan Open 2025. Namun, sayangnya, sejarah kembali terulang, menambah catatan kekalahan ketiga bagi wakil Indonesia ini.
Pertandingan dimulai dengan baik bagi ganda campuran Indonesia tersebut. Jafar/Felisha berhasil merebut gim pertama dengan skor meyakinkan 21-14. Penampilan solid mereka di awal membuat harapan membumbung tinggi di kalangan para pendukung.
Memasuki gim kedua, tekanan beralih ke Jafar/Felisha. Pasangan Malaysia tampil lebih agresif dan berhasil memimpin jauh. Meskipun Jafar/Felisha sempat mencoba mengejar dan mendekati skor, mereka akhirnya harus merelakan gim ini 19-21.
Gim penentu, gim ketiga, berlangsung sangat alot dan penuh drama. Poin saling kejar-mengejar, menunjukkan betapa ketatnya persaingan. Jafar/Felisha sempat unggul tipis 11-9 saat interval, namun Chen/Toh menunjukkan kematangan dan konsistensi yang lebih baik di poin-poin krusial. Akhirnya, hasil Kejuaraan Dunia BWF 2025 bagi Jafar/Felisha adalah kekalahan 17-21 di gim ketiga, mengakhiri perjalanan mereka di babak 16 besar.
Perjalanan Penuh Tantangan Menuju 16 Besar
Sebelum menghadapi Chen/Toh, Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu berhasil melaju ke babak 16 besar setelah menyingkirkan pasangan Serbia, Mihajlo Tomic/Andjela Vitman. Pertandingan babak 32 besar itu juga tidak mudah, dimenangkan dengan skor ketat 21-19, 22-20.
Meski menang, Felisha sempat mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap performa mereka. “Hari ini permainan masih belum nyaman, masih jelek banget dan masih banyak mati sendiri,” ujar Jafar usai pertandingan babak 32 besar, seperti dikutip dari Liputan6.com. Felisha menambahkan, “Secara performance masih jauh dari harapan dan dari yang kami bisa. Semoga kami besok (saat lawan Chen/Toh) enggak tampil kayak gini lagi.” Tekad kuat ini menunjukkan semangat juang mereka yang luar biasa.
Pelajaran Berharga untuk Masa Depan Ganda Campuran Indonesia
Kekalahan ini tentu menyisakan rasa kecewa, namun juga menjadi pelajaran berharga bagi Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu. Mereka adalah salah satu harapan besar ganda campuran Indonesia di masa depan. Pelatih ganda campuran pelatnas Indonesia, Rionny Mainaky, bahkan menargetkan mereka bisa mencapai final, berkaca dari performa apik di China Open Super 1000 sebelumnya.
Pengalaman menghadapi pemain top dunia di ajang sekelas Kejuaraan Dunia BWF 2025 ini sangat penting untuk mematangkan mental dan strategi. Seperti yang diungkapkan Felisha terkait kesalahan di poin kritis, “Itu pelajaran berharga buat saya untuk tidak melakukannya lagi.” Konsistensi di poin-poin akhir menjadi kunci yang perlu terus diasah agar bisa bersaing di level tertinggi.
Berikut adalah rekam jejak Jafar/Felisha melawan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei:
Turnamen | Hasil (Jafar/Felisha vs Chen/Toh) |
---|---|
Indonesia Masters 2025 | Kalah (22-24, 14-21) |
Japan Open 2025 | Kalah (21-17, 16-21, 12-21) |
Kejuaraan Dunia BWF 2025 | Kalah (21-14, 19-21, 17-21) |
Bagaimana Nasib Wakil Indonesia Lainnya di Kejuaraan Dunia BWF 2025?
Di tengah kabar tersingkirnya Jafar/Felisha, beberapa wakil Indonesia lainnya berhasil menunjukkan performa gemilang. Putri Kusuma Wardani sukses melaju ke perempat final setelah mengalahkan Tomoka Miyazaki (Jepang) dengan skor 21-12, 21-11. Begitu pula dengan Jonatan Christie yang mengamankan tiket ke perempat final.
Namun, tidak semua bernasib sama. Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung juga harus terhenti setelah dikalahkan Sim Yu-jin (Korea Selatan), serta pasangan ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani yang kalah di babak sebelumnya. Perjalanan wakil Indonesia di turnamen Kejuaraan Dunia BWF 2025 ini memang penuh dinamika dan tantangan.
Meskipun hasil Kejuaraan Dunia BWF 2025 kali ini belum berpihak pada Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu, perjuangan mereka patut diacungi jempol. Bermain di level tertinggi dan menghadapi lawan-lawan tangguh adalah bagian dari proses pendewasaan. Semoga pengalaman berharga ini menjadi bekal untuk tampil lebih kuat dan konsisten di turnamen-turnamen berikutnya. Mari terus berikan dukungan penuh untuk semua pebulutangkis Indonesia!