Yogyakarta, zekriansyah.com – Sepak bola memang selalu punya cerita dramatisnya sendiri, dan kali ini, drama itu tersaji apik di pekan kedua BRI Super League 2025/2026. Di Stadion H. Agus Salim, Padang, sebuah pertandingan yang tadinya tampak akan berakhir tanpa gol, justru berubah jadi pesta gol di menit-menit terakhir. Ya, Semen Padang berhasil mengalahkan tim bertabur bintang, Dewa United, dengan skor meyakinkan 2-0, berkat dua gol injury time yang bikin jantung berdebar!
Buat Anda para pecinta bola, terutama penggemar Kabau Sirah atau yang mengikuti perjalanan Dewa United, artikel ini akan mengulas tuntas bagaimana kemenangan dramatis ini terjadi dan apa dampaknya bagi kedua tim di awal musim Super League yang penuh kejutan ini. Siapkan diri Anda untuk menyelami momen-momen mendebarkan di lapangan hijau!
Pertarungan Sengit di Stadion Haji Agus Salim
Sejak peluit kick-off dibunyikan pada Jumat, 15 Agustus 2025 sore WIB, pertandingan antara Semen Padang dan Dewa United sudah terasa begitu ketat. Kedua tim sama-sama datang dengan misi bangkit setelah menelan kekalahan di laga perdana. Dewa United, yang musim lalu adalah runner-up Liga 1, tampil agresif di awal laga, mencoba mendominasi dengan umpan-umpan pendek ciri khas mereka. Pemain seperti Alex Martins berkali-kali menciptakan peluang emas, tapi sayang, selalu berhasil dimentahkan oleh penjaga gawang Semen Padang, Arthur Augusto, dan barisan belakang tuan rumah yang solid.
Tak mau kalah, Kabau Sirah juga sesekali mengancam lewat serangan balik cepat. Bahkan, di menit ke-40, publik Padang sempat bersorak gembira ketika sundulan Bruno Gomes berhasil menjebol gawang Dewa United. Namun, kegembiraan itu harus pupus setelah wasit, usai meninjau VAR, menganulir gol tersebut karena posisi offside. Skor kacamata 0-0 pun bertahan hingga turun minum, menggambarkan betapa alotnya pertarungan di babak pertama.
Memasuki babak kedua, intensitas pertandingan tak menurun. Dewa United asuhan Jan Olde Riekerink terus mencoba membongkar pertahanan rapat Semen Padang. Berbagai upaya, termasuk masuknya pemain bintang seperti Stefano Lilipaly di menit ke-64 menggantikan Egy Maulana Vikri, dan Rafael Struick di menit ke-83, belum juga membuahkan hasil. Pertahanan Semen Padang yang tampil disiplin dan terorganisir, seolah menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus.
Dua Gol Penentu di Detik-detik Akhir
Ketika pertandingan tampak akan berakhir imbang tanpa gol, dan banyak yang mungkin sudah pasrah, drama itu akhirnya pecah di masa injury time. Betapa tidak, hanya dalam hitungan menit, dua gol tercipta dan mengubah segalanya!
-
Gol Pertama: Tendangan Bebas Fantastis Filipe Chaby (90+3’)
Semen Padang mendapatkan tendangan bebas di posisi yang sangat berbahaya, tepat di ujung kiri kotak penalti Dewa United. Pemain pengganti bernomor punggung tujuh, Filipe Chaby, mengambil alih eksekusi. Dengan kaki kirinya, ia melepaskan tembakan keras yang melengkung indah, meluncur mulus ke sudut atas gawang tanpa bisa diantisipasi kiper Sonny Stevens. Gol indah ini langsung membuat Stadion H. Agus Salim bergemuruh! -
Gol Kedua: Finishing Dingin Bruno Gomes (90+7’)
Belum sempat Dewa United mencerna ketertinggalan, Semen Padang kembali menghukum mereka. Bermula dari umpan dari lapangan tengah, Bruno Gomes berhasil lolos dari kawalan bek lawan. Dengan tenang, striker asal Brasil ini melesakkan tembakan mendatar ke pojok gawang, menaklukkan Sonny Stevens untuk kedua kalinya. Skor berubah menjadi 2-0, dan peluit panjang tak lama kemudian ditiup, mengunci kemenangan dramatis bagi Semen Padang.
Peran Strategi Eduardo Almeida
Kemenangan ini tak lepas dari racikan strategi jitu pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida. Ia berhasil membuat timnya tampil solid dan terorganisir, terutama dalam bertahan. “Kami tahu akan bermain melawan tim yang suka bermain bola, kita harus kuat. Kita harus lebih berorganisasi,” ujar Almeida dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Almeida menjelaskan bahwa pendekatan defensifnya berhasil membuat Dewa United frustrasi. “Kami ingin membuat mereka jauh dari gawang kami. Ini adalah organisasi kami untuk pertandingan ini,” tambahnya. Strategi ini terbukti sangat efektif, menjaga gawang mereka tetap perawan sambil menunggu celah untuk menyerang balik di momen krusial.
Dampak Hasil Bagi Kedua Tim
Kemenangan ini menjadi tonggak penting bagi Semen Padang di awal musim BRI Super League 2025/2026. Setelah kalah di pekan pertama dari Persib Bandung, tiga poin penuh ini mengangkat moral tim dan membawa mereka naik ke peringkat 8 klasemen sementara. Lebih dari itu, hasil ini juga menjadi pembalasan manis bagi Kabau Sirah, mengingat pada musim sebelumnya mereka sempat dipermalukan Dewa United dengan skor telak 6-0.
Di sisi lain, hasil ini semakin memperburuk awal musim Dewa United. Tim berjuluk Tangsel Warriors ini kini terpuruk di posisi 17 klasemen sementara, alias zona degradasi, tanpa satu poin pun dari dua pertandingan. Sebelumnya, mereka juga kalah 1-3 dari Malut United di kandang sendiri. Dengan skuad yang bertabur bintang, pelatih Jan Olde Riekerink tentu punya pekerjaan rumah besar untuk segera membangkitkan performa timnya.
Pertandingan ini membuktikan bahwa di Super League, tidak ada lawan yang bisa diremehkan. Setiap detik bisa menghadirkan kejutan, dan gol injury time bisa menjadi penentu kemenangan atau kekalahan yang sangat dramatis.
Kini, Semen Padang akan berupaya melanjutkan momentum positif mereka, sementara Dewa United harus segera mencari cara untuk keluar dari keterpurukan. Liga masih panjang, dan persaingan pasti akan semakin memanas!