Dewa United Terpuruk di Awal Super League: Dua Kekalahan Beruntun dan Zona Merah Menanti

Dipublikasikan 16 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, tim sekelas Dewa United yang musim lalu berhasil jadi runner-up, kini harus mengawali perjalanan mereka di Super League dengan begitu pahit. Ibarat terjatuh di garis start, ‘Tangsel Warriors’ langsung menelan dua kekalahan beruntun. Hasil ini tentu saja membuat pelatih Jan Olde Riekerink geleng-geleng kepala, menyebutnya ‘di luar ekspektasi’. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi pada tim yang digadang-gadang jadi penantang gelar ini? Mari kita selami lebih dalam awal buruk Dewa United Super League musim ini.

Dewa United Terpuruk di Awal Super League: Dua Kekalahan Beruntun dan Zona Merah Menanti

Dewa United terpuruk di awal Super League dengan dua kekalahan beruntun, mengancam posisi mereka di zona merah klasemen.

Awal yang Pahit: Dua Kekalahan Beruntun Dewa United

Perjalanan Dewa United di Super League 2025/2026 dimulai dengan sandungan besar. Pada pekan pertama, Sabtu, 9 Agustus 2025, mereka harus mengakui keunggulan Malut United FC di kandang sendiri, Banten International Stadium. Skor akhir 1-3 menjadi sinyal bahaya bagi tim asuhan Jan Olde Riekerink ini. Gol Malut United dicetak oleh Ciro Alves, Yakob Sayuri, dan David da Silva (penalti), sementara Dewa United hanya mampu membalas lewat Alexis Messidoro.

Belum sempat bangkit, Dewa United kembali menelan pil pahit di pekan kedua, Jumat, 15 Agustus 2025. Bertandang ke markas Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim, mereka takluk 0-2. Yang lebih menyakitkan, dua gol kemenangan Semen Padang dicetak di masa injury time babak kedua oleh Filipe Chaby dan Bruno Gomes. Kemenangan ini juga terasa manis bagi Semen Padang, mengingat musim lalu mereka sempat dihajar Dewa United dengan skor telak 1-8 dan 0-6. Kini, situasinya berbalik 180 derajat.

Simak ulasan lengkapnya dalam artikel terkait: Drama Injury Time! Hasil Super League: Semen Padang Taklukkan Dewa United 2-0 Lewat Gol Krusial

Terjerembab di Zona Merah: Ada Apa dengan Tangsel Warriors?

Dua kekalahan ini membuat Dewa United kini terdampar di zona merah klasemen sementara Super League, tanpa meraih satu poin pun. Sebuah posisi yang sangat tidak terduga bagi tim yang notabene adalah runner-up Liga 1 musim sebelumnya. Para pemain bintang seperti Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, Taisei Marukawa, hingga debutan Rafael Struick, seolah belum menemukan ritme terbaik mereka.

Pertahanan yang musim lalu cukup solid, kini menunjukkan celah. Saat melawan Malut United, Dewa United kebobolan tiga gol, sebuah catatan yang jarang terjadi di musim sebelumnya. Ini menjadi “noda buruk” bagi tim di awal musim 2025/2026.

Jan Olde Riekerink: “Di Luar Ekspektasi Kami”

Pelatih Jan Olde Riekerink tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia mengakui bahwa hasil ini “di luar ekspektasi” timnya. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kekalahan beruntun ini.

“Saya menonton pertandingan Semen Padang pekan lalu, mereka tampil bagus melawan Persib di laga tandang,” ujar Riekerink usai laga melawan Semen Padang. “Musim lalu kami masih berstatus kuda hitam, dan Semen Padang punya banyak celah, namun hari ini berbeda. Lawan sudah beradaptasi dengan cara main kami.”

Ia juga menyoroti masalah transisi dan kesalahan individu yang kerap “membunuh” timnya, terutama saat menghadapi Malut United. “Gol pertama adalah transisi, gol kedua adalah kesalahan individu, dan yang ketiga, penalti, juga dari transisi. Saya pikir kami dibunuh oleh momen-momen transisi,” jelasnya.

Tantangan Berat di Depan: Menuju Kebangkitan?

Dengan dua kekalahan di tangan, Dewa United harus segera berbenah. Tekanan tentu saja semakin besar, apalagi posisi mereka di klasemen sementara kini berada di dasar. Ujian selanjutnya tidak kalah berat. Dewa United akan kembali menjalani laga tandang ke markas Persik Kediri pada Jumat, 22 Agustus 2025 mendatang.

Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida, memberikan sedikit gambaran mengapa Dewa United kesulitan. Ia mengungkapkan kunci kemenangan timnya adalah dengan bertahan solid dan tidak memberikan ruang sedikit pun bagi pemain Dewa United untuk masuk ke kotak penalti. “Kami ingin membuat mereka jauh dari gawang kami. Ini adalah organisasi kami untuk pertandingan ini,” katanya.

Mampukah Dewa United bangkit dari keterpurukan ini? Hanya waktu yang akan menjawab. Yang jelas, awal buruk Dewa United Super League musim ini menjadi alarm keras bagi ‘Tangsel Warriors’ untuk segera menemukan kembali performa terbaik mereka. Para penggemar tentu berharap tim kesayangan mereka bisa segera keluar dari zona merah dan kembali bersaing di papan atas.