Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia tenis kembali dibuat terpukau dengan penampilan gemilang Aryna Sabalenka di US Open 2025. Petenis Belarusia ini sukses mempertahankan gelar juara tunggal putri setelah mengalahkan petenis tuan rumah, Amanda Anisimova, dalam final yang penuh drama. Kemenangan ini tak hanya menegaskan dominasinya di lapangan keras, tetapi juga mencatatkan namanya dalam buku sejarah dengan samai rekor Serena Williams sebagai petenis putri pertama yang mampu menjuarai US Open dua tahun beruntun sejak sang legenda melakukannya pada 2014.
Aryna Sabalenka berhasil mempertahankan gelar US Open 2025 usai mengalahkan Amanda Anisimova, menyamai rekor legendaris Serena Williams dengan kemenangan beruntun di turnamen Grand Slam tersebut.
Mari kita selami lebih dalam bagaimana Aryna Sabalenka mengukir prestasi luar biasa ini, perjalanan penuh likunya, dan apa arti kemenangan ini bagi kariernya.
Dominasi Aryna Sabalenka di Flushing Meadows: Final US Open 2025 yang Memukau
Pada pertandingan final yang berlangsung di Arthur Ashe Stadium, Sabtu (6/9) waktu setempat atau Minggu pagi WIB, Aryna Sabalenka menunjukkan mental juara yang tak tergoyahkan. Ia berhasil menaklukkan Amanda Anisimova dengan skor akhir 6-3, 7-6(3). Set pertama berjalan relatif mulus bagi Sabalenka, namun di set kedua, Anisimova memberikan perlawanan sengit.
Sabalenka sempat dua kali unggul break dan memiliki kesempatan untuk menutup pertandingan saat memimpin 5-4. Namun, sebuah kesalahan fatal saat overhead smash memberi Anisimova peluang untuk menyamakan kedudukan. Bayangkan saja, di momen krusial seperti itu, tekanan pasti sangat besar! Tapi, Sabalenka versi “harimau yang menjinakkan diri sendiri” (seperti yang digambarkan beberapa media) berhasil mengendalikan emosinya. Ia kemudian menutup laga melalui tiebreak set kedua, memperpanjang rekor impresifnya menjadi 21-1 di tiebreak tahun ini, termasuk 19 kemenangan beruntun.
“Semua pelajaran sulit itu akhirnya terbayar di sini. Saya benar-benar tidak bisa berkata-kata,” ujar Sabalenka, 27 tahun, usai menerima trofi. Sebuah ungkapan yang menggambarkan betapa besar perjuangan di balik setiap poin.
Mengukir Sejarah: Sabalenka Samai Rekor Serena Williams
Kemenangan di US Open 2025 ini bukan sekadar gelar biasa bagi Aryna Sabalenka. Ini adalah pencapaian bersejarah yang membuatnya samai rekor Serena Williams. Dia menjadi petenis putri pertama yang mampu mempertahankan gelar US Open secara beruntun sejak Serena Williams melakukannya pada periode 2012–2014. Ini benar-benar mengesankan, mengingat betapa sulitnya menjaga konsistensi di level tertinggi dunia tenis.
Gelar ini juga merupakan Grand Slam keempat dalam kariernya, dan menariknya, seluruhnya diraih di lapangan keras. Ini menunjukkan betapa dominannya Sabalenka di permukaan tersebut. Selain itu, kemenangan ini menandai kemenangan ke-100 Sabalenka di ajang Grand Slam, sebuah tonggak sejarah yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petenis putri terbaik di era modern. Sebagai perbandingan, Naomi Osaka juga memiliki empat gelar Grand Slam dari lapangan keras, namun Sabalenka mencapainya dalam waktu yang lebih singkat.
Perjalanan Penuh Liku: Bangkit dari Kekecewaan di 2025
Kisah Aryna Sabalenka tahun ini adalah tentang ketahanan mental. Sebelum US Open 2025, ia sempat dua kali menjadi runner-up di turnamen mayor lainnya: kalah dari Madison Keys di final Australian Open dan dari Coco Gauff di final Roland Garros. Kekalahan-kekalahan itu sempat memunculkan bayangan buruk bahwa ia bisa menjadi petenis pertama sejak Justine Henin (2006) yang kalah di tiga final Grand Slam dalam satu musim.
Namun, Sabalenka bangkit di New York. Ia belajar dari setiap kekalahan, mempraktikkan kesabaran, dan mengendalikan karakternya yang agresif di lapangan. “Setelah melakukan kesalahan itu, saya melupakannya, menarik napas panjang, dan berpikir, ’Oke, itu sudah terjadi, ayo fokus lagi untuk yang berikutnya,’” katanya, menggambarkan transformasinya. Mental kuat inilah yang membawanya meraih gelar Grand Slam pertamanya di tahun ini dan mempertahankan gelar US Open-nya. Posisi petenis nomor satu dunia yang dipegangnya pun semakin kokoh.
Anisimova: Bintang Baru yang Bersinar Meski Runner-up
Di sisi lain, Amanda Anisimova, petenis tuan rumah yang masih berusia 24 tahun, juga patut mendapat pujian. Final US Open 2025 ini menjadi kesempatan keduanya di panggung Grand Slam setelah sebelumnya kalah telak di final Wimbledon 2025 dari Iga Swiatek. Kali ini, meskipun bermain lebih baik dan memberikan perlawanan sengit, ia tetap harus puas sebagai runner-up.
“Kalah dua kali di final Grand Slam itu sudah bagus, tapi juga sangat menyakitkan. Saya merasa belum cukup berjuang untuk mimpi saya hari ini,” ucap Anisimova dengan mata berkaca-kaca. Namun, kekalahan ini tidak menyurutkan semangatnya. Berkat performa impresifnya, Anisimova akan melesat ke peringkat 4 dunia dalam daftar WTA, sebuah pencapaian tertinggi dalam kariernya. Bahkan Aryna Sabalenka memuji Anisimova, “Saya tahu betapa sakitnya kalah di final, tapi percayalah… kamu akan menang suatu hari nanti. Dan itu akan terasa lebih indah setelah melalui kekalahan-kekalahan ini.”
Kesimpulan
Kemenangan Aryna Sabalenka di US Open 2025 adalah bukti nyata ketekunan, kekuatan mental, dan bakat luar biasa. Dengan mempertahankan gelar ini dan samai rekor Serena Williams, ia telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu ikon tenis putri paling dominan saat ini. Perjalanan yang penuh tantangan di awal musim 2025 justru membuatnya semakin matang dan kuat.
Simak ulasan lengkapnya dalam artikel terkait: aryna dan sabalenka
Bagi para penggemar tenis, penampilan Sabalenka di US Open 2025 ini menjadi inspirasi bahwa dengan kerja keras dan mental baja, setiap rintangan bisa diatasi untuk mencapai puncak. Kita tentu tak sabar menantikan dominasi lebih lanjut dari “Harimau” dari Belarusia ini di turnamen-turnamen mendatang!