IHSG Merah Pekan Lalu, Investor Asing Kompak Lego Deretan Saham Ini

Dipublikasikan 7 Juli 2025 oleh admin
Finance

Yogyakarta, zekriansyah.com – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang selalu menarik perhatian, terutama bagi Anda yang tertarik dengan dunia investasi. Pekan lalu, IHSG terlihat lesu alias “loyo” dan berakhir di zona merah. Nah, di balik kelesuan ini, ada fenomena menarik yang terekam: investor asing terpantau ramai-ramai menjual saham alias “lego saham” mereka.

IHSG Merah Pekan Lalu, Investor Asing Kompak Lego Deretan Saham Ini

Ilustrasi: Pasar saham bergejolak, investor asing kompak lepas saham unggulan.

Artikel ini akan membahas tuntas bagaimana pergerakan investor asing saat IHSG melemah, saham-saham apa saja yang mereka buang, dan juga saham-saham yang justru mereka kumpulkan. Dengan memahami dinamika ini, Anda bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi di tengah gejolak pasar. Yuk, simak lebih lanjut!

Baca juga: IHSG Dibayangi Berita Besar, Saham-Saham Ini Jadi Sorotan Investor

IHSG Terkoreksi Tipis, Dana Asing Keluar dari Pasar Reguler

Sepanjang pekan yang berakhir pada Jumat, 4 Juli 2025, IHSG memang menunjukkan performa yang kurang menggembirakan. Indeks acuan pasar saham Indonesia ini tercatat terkoreksi tipis 0,19% dan mendarat di posisi 6.865,19. Kondisi ini sedikit banyak dipengaruhi oleh aksi jual bersih (net sell) yang dilakukan oleh investor asing.

Total penjualan bersih investor asing di seluruh pasar tercatat jumbo, mencapai Rp291,05 miliar. Angka ini didominasi oleh penjualan di pasar reguler yang mencapai Rp1,93 triliun. Namun, perlu dicatat juga bahwa di sisi lain, investor asing juga melakukan pembelian bersih di pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp1,64 triliun. Artinya, ada pergeseran strategi investasi yang dilakukan oleh para “pemain” asing ini.

Saham-saham yang Kompak Dilego Asing Saat IHSG Loyo

Saat IHSG tertekan, beberapa saham menjadi sasaran utama penjualan oleh investor asing. Ini dia 10 saham yang paling banyak “dilego” asing sepanjang pekan lalu, berdasarkan data yang dihimpun:

No. Nama Perusahaan (Kode Saham) Nilai Jual Bersih Asing (Rp Miliar)
1. PT MNC Land Tbk. (KPIG) 919,7
2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) 871,6
3. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) 384,1
4. PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE) 256,3
5. PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) 140,3
6. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) 140,1
7. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) 125,9
8. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) 202,5
9. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) 106,3
10. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) 90,1

Terlihat saham-saham perbankan besar seperti BBRI dan BBCA, serta beberapa saham unggulan lainnya, menjadi target utama penjualan asing. Fenomena ini bisa menjadi indikator sentimen negatif yang sedang menyelimuti sektor-sektor tersebut.

Tak Hanya Jual, Asing Juga Diam-diam Koleksi Saham Pilihan

Meski banyak yang dilepas, investor asing juga tak sepenuhnya menarik diri dari pasar saham Indonesia. Di tengah tekanan IHSG, ada juga saham-saham yang justru mereka kumpulkan. Ini menunjukkan bahwa di balik aksi jual, ada strategi lain untuk mengoptimalkan portofolio mereka, terutama di pasar negosiasi dan tunai.

Berikut adalah 10 saham yang kompak jadi incaran dan dikoleksi oleh investor asing sepanjang pekan lalu:

No. Nama Perusahaan (Kode Saham) Nilai Beli Bersih Asing (Rp Miliar)
1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) 312,7
2. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) 120,5
3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 104,3
4. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) 95,2
5. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) 92,6
6. PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (NSSS) 82,7
7. PT Indosat Tbk. (ISAT) 65,4
8. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) 63,1
9. PT Astra International Tbk. (ASII) 39,6
10. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) 34,4

Kehadiran saham-saham teknologi seperti TLKM dan GOTO, serta saham perbankan seperti BMRI dan BRIS, dalam daftar beli asing menunjukkan adanya keyakinan pada prospek jangka panjang di sektor-sektor tersebut, atau setidaknya adanya peluang di harga yang dianggap menarik.

Apa Artinya Fenomena Ini Bagi Investor?

Fenomena “lego saham” oleh investor asing saat IHSG melemah ini bisa diartikan sebagai beberapa hal:

  • Sentimen Jangka Pendek: Aksi jual asing seringkali mencerminkan sentimen negatif atau kehati-hatian investor global terhadap kondisi ekonomi makro, kebijakan, atau bahkan isu geopolitik yang memengaruhi pasar Indonesia.
  • Rotasi Sektor: Penjualan di satu sektor bisa jadi dibarengi dengan pembelian di sektor lain. Ini adalah strategi rotasi portofolio untuk mencari peluang di sektor yang dianggap lebih tahan banting atau memiliki prospek lebih baik di masa mendatang.
  • Valuasi: Investor asing mungkin melihat beberapa saham sudah mencapai valuasi yang “mahal” sehingga memutuskan untuk merealisasikan keuntungan, atau sebaliknya, melihat saham lain sudah “murah” sehingga tertarik untuk mengumpulkannya.

Bagi Anda sebagai investor, penting untuk tidak panik melihat aksi jual asing. Pergerakan pasar saham adalah hal yang dinamis. Selalu lakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

“Pasar saham itu maraton, bukan sprint. Jangan terpengaruh fluktuasi jangka pendek, fokus pada fundamental dan tujuan investasi jangka panjang Anda,” ujar seorang pengamat pasar modal.

Diversifikasi portofolio dan pemahaman yang baik tentang fundamental perusahaan yang Anda investasikan akan menjadi kunci untuk tetap tenang di tengah gejolak pasar.

Kesimpulan

Pergerakan investor asing di pasar saham Indonesia selalu menjadi salah satu indikator penting. Pekan lalu, saat IHSG lesu, investor asing memang terpantau banyak melakukan penjualan saham, terutama di pasar reguler. Namun, di sisi lain, mereka juga aktif mengumpulkan saham-saham tertentu di pasar negosiasi dan tunai.

Ini menunjukkan bahwa ada strategi yang kompleks di balik keputusan investasi mereka. Bagi kita sebagai investor, memahami pola ini bukan berarti harus selalu mengikuti. Sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk memperkaya analisis kita sendiri. Tetaplah berpegang pada rencana investasi Anda, lakukan riset menyeluruh, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli jika diperlukan. Dengan begitu, Anda bisa tetap tenang dan meraih potensi keuntungan di pasar modal Indonesia.