Hokky Caraka Melangkah ke Kasta Tertinggi, Dominikus Dion Sendirian di Liga 2 Bersama PSS Sleman?

Dipublikasikan 6 Agustus 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Dunia sepak bola Indonesia memang selalu penuh dinamika, terutama di bursa transfer. Setelah ajang bergengsi ASEAN Cup U-23 2025 berakhir, perhatian publik kini tertuju pada nasib para pemain muda Timnas Indonesia U-23, khususnya dua talenta asal PSS Sleman, Hokky Caraka dan Dominikus Dion. Keduanya sempat menjadi sorotan karena PSS Sleman terdegradasi ke kasta kedua, Liga 2 atau yang kini dikenal sebagai Championship. Namun, kabar terbaru membawa perubahan besar, terutama bagi Hokky Caraka yang kini disebut-sebut pergi kasta tertinggi, meninggalkan Dominikus Dion dalam posisi unik di skuat Garuda Muda.

Artikel ini akan mengupas tuntas perjalanan kedua pemain muda ini, bagaimana keputusan Hokky Caraka memengaruhi status Dominikus Dion, serta ambisi besar PSS Sleman untuk segera kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Mari kita selami lebih dalam kisah mereka.

Jejak Hokky Caraka: Dari Kritik Hingga Kasta Tertinggi

Nama Hokky Caraka memang tak pernah lepas dari perbincangan. Penyerang muda berusia 20 tahun ini adalah salah satu dari dua pemain PSS Sleman yang dipanggil ke Timnas U-23 Indonesia asuhan Gerald Vanenburg untuk ASEAN Cup U-23 2025. Di turnamen tersebut, Hokky berperan sebagai striker pelapis di belakang Jens Raven.

Perjalanannya bersama Garuda Muda cukup berliku. Sempat dihujani kritik karena gagal mencetak gol di fase grup, Hokky menunjukkan mental baja di babak semifinal. Ia berhasil membungkam keraguan dengan mencetak gol krusial dalam adu penalti melawan Thailand, memastikan kemenangan dramatis Indonesia dan membawa Timnas U-23 melaju ke final.

Meskipun PSS Sleman terdegradasi ke Liga 2, awalnya manajemen klub menegaskan bahwa Hokky, bersama Dominikus Dion, akan tetap bertahan karena masih terikat kontrak jangka panjang hingga 2026. Namun, dinamika pasar transfer berkata lain. Pada tanggal 1 Agustus 2025, PSS Sleman secara resmi mengumumkan perpisahan dengan sang striker.

“Terima kasih atas kerja keras serta dedikasimu untuk Super Elja selama ini, Hokky Caraka. Sampai jumpa lagi di kesempatan lain,” demikian pernyataan resmi PSS Sleman yang mengiringi kepergian Hokky.

Keputusan Hokky Caraka pergi kasta tertinggi ini sejatinya sudah diprediksi banyak pihak. Sebagai penyerang berlabel pemain Timnas U-23 Indonesia dengan potensi besar, ia memang layak berkarier di Super League (Liga 1). Kini, ia diyakini akan segera menemukan pelabuhan baru di salah satu klub kasta tertinggi Indonesia.

Dominikus Dion: Pilar PSS Sleman di Kasta Kedua dan Asa Promosi

Dengan hengkangnya Hokky Caraka, kini Dominikus Dion menjadi satu-satunya pemain Timnas U-23 Indonesia yang masih akan berkompetisi di kasta kedua, Championship. Ini tentu menempatkannya dalam sorotan sebagai perwakilan tunggal dari Liga 2 di skuat Garuda Muda.

Pemain asli Sleman ini juga dipanggil ke Timnas U-23 untuk pertama kalinya di ASEAN Cup U-23 2025. Meskipun sempat mendapat sorotan tajam usai kesalahan fatal di laga semifinal kontra Thailand, pengalaman bermain di level internasional ini sangat berharga bagi perkembangan kariernya. Manajer PSS Sleman, Leonard Tupamahu, sebelumnya sudah mengungkapkan kebanggaannya atas pemanggilan Dion, berharap pengalaman internasional ini berdampak positif bagi klub.

Berbeda dengan Hokky, manajemen PSS Sleman telah mengamankan jasa Dominikus Dion dengan perpanjangan kontrak selama tiga tahun hingga 2028. Direktur Utama PSS, Gusti Randa, menyebut Dion sebagai pilar penting yang selalu bermain konsisten di lini tengah musim lalu. PSS Sleman melihat Dion sebagai calon pemain masa depan yang akan menjadi bagian krusial dalam misi mereka kembali ke Liga 1.

Kehadiran Dion yang konsisten di tengah lapangan, ditambah dengan kembalinya pemain senior seperti Riko Simanjuntak, menunjukkan keseriusan PSS Sleman untuk membangun tim yang kompetitif di Liga 2.

PSS Sleman: Perjuangan Kembali ke Kasta Tertinggi

Degradasi adalah pil pahit bagi setiap klub, tak terkecuali PSS Sleman. Namun, manajemen Super Elja tidak ingin berlarut dalam keterpurukan. Mereka menegaskan fokus utama adalah membentuk tim yang kuat dan kompetitif untuk musim depan, dengan target jelas: kembali berkompetisi di Liga 1 tahun depan.

Pengurangan tiga poin akibat sanksi Komdis PSSI diakui turut berkontribusi pada posisi mereka di klasemen akhir musim lalu. Namun, dengan Pieter Huistra yang dipercaya sebagai Direktur Teknik dan persiapan tim yang dimatangkan, PSS Sleman siap berjuang.

Dukungan penuh diberikan kepada para pemain muda mereka, termasuk Dominikus Dion. Pengalaman Dion di Timnas U-23 diharapkan membawa dampak positif bagi PSS Sleman. Klub berharap dengan penambahan kontrak dan pengalaman internasional, Dion bisa memberikan yang terbaik dan mewujudkan tujuan bersama, yaitu PSS segera beranjak dari Liga 2 dan kembali naik ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Akankah Dominikus Dion Menyusul?

Kini, dengan Hokky Caraka pergi kasta tertinggi, pertanyaan besar muncul: akankah Dominikus Dion mengikuti jejak rekannya dan segera melangkah ke Super League? Atau akankah ia menjadi tumpuan utama PSS Sleman dalam perjuangan mereka di Liga 2, membuktikan kesetiaan dan membawa klub kebanggaannya kembali ke puncak? Hanya waktu yang akan menjawab dinamika karier para talenta muda ini. Yang jelas, perjalanan Dominikus Dion bersama PSS Sleman di Liga 2 akan menjadi kisah yang menarik untuk diikuti.