Yogyakarta, zekriansyah.com – Melihat si Kecil memiliki lingkaran hitam di bawah mata atau yang sering disebut mata panda, tentu bisa membuat Bunda dan Ayah khawatir. Apalagi, seringkali kita mengira kondisi ini hanya terjadi pada orang dewasa yang kurang tidur. Padahal, mata panda pada anak cukup umum terjadi dan penyebabnya bisa bermacam-macam, lho.
Lingkaran gelap di area mata ini secara medis dikenal sebagai hiperpigmentasi periorbital. Umumnya, kondisi ini tidak berbahaya, namun bisa membuat anak terlihat lelah atau kurang segar. Untuk membantu mencegah lingkaran hitam di mata anak atau setidaknya mengurangi keparahannya, ada beberapa kebiasaan dan faktor yang sebaiknya kita hindari. Artikel ini akan membahas tuntas apa saja yang perlu dihindari agar lingkaran hitam anak tidak makin menjadi-jadi.
Lingkaran Hitam di Mata Anak: Apa Saja Penyebabnya?
Sebelum kita membahas apa yang harus dihindari, penting untuk memahami mengapa mata panda pada anak bisa muncul. Kulit di area bawah mata memang sangat tipis, sehingga pembuluh darah di bawahnya lebih mudah terlihat. Ketika ada masalah dengan sirkulasi darah atau pigmentasi di area tersebut, maka muncullah warna gelap yang kita kenal sebagai lingkaran hitam.
Beberapa penyebab umum lingkaran hitam di bawah mata anak meliputi:
- Kurang Tidur: Ini adalah penyebab yang paling sering kita dengar. Saat anak kurang tidur, pembuluh darah di bawah mata bisa melebar dan menjadi lebih terlihat. Wajah yang pucat akibat kelelahan juga membuat lingkaran hitam tampak makin jelas.
- Dehidrasi: Kurangnya cairan dalam tubuh bisa membuat kulit di bawah mata terlihat cekung dan kusam, sehingga lingkaran hitam menjadi lebih kentara.
- Alergi: Reaksi alergi, terutama rinitis alergi (alergi pada hidung), seringkali disebut allergic shiners karena mirip memar. Alergi bisa menyebabkan hidung tersumbat, pembengkakan pembuluh darah di sekitar mata, dan kebiasaan menggosok mata yang memperparah kondisi.
- Faktor Genetik: Ya, mata panda juga bisa diturunkan! Jika Bunda atau Ayah punya riwayat lingkaran hitam, kemungkinan si Kecil juga akan mengalaminya karena struktur kulit dan pembuluh darah yang serupa.
- Paparan Sinar Matahari Berlebihan: Sinar UV dapat memicu produksi melanin (pigmen kulit) berlebih, yang bisa membuat area sekitar mata menjadi lebih gelap.
- Penggunaan Gawai Berlebihan: Menatap layar terlalu lama bisa membuat mata tegang dan pembuluh darah di sekitarnya melebar, sehingga area mata terlihat lebih gelap.
- Anemia atau Kurang Gizi: Kekurangan zat besi bisa membuat kulit anak terlihat pucat, yang pada gilirannya membuat lingkaran hitam lebih menonjol.
- Cedera atau Trauma: Dalam kasus yang jarang dan serius, lingkaran hitam bisa menjadi tanda cedera kepala atau wajah yang parah, dikenal sebagai raccoon eyes. Ini memerlukan perhatian medis segera.
Hal-Hal yang Perlu Dihindari agar Mata Panda Anak Tidak Muncul atau Memburuk
Meskipun beberapa faktor seperti genetik tidak bisa dihindari, ada banyak hal yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk mencegah lingkaran hitam di mata anak atau setidaknya mengurangi dampaknya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dihindari:
1. Kurang Tidur dan Pola Tidur Tak Teratur
Ini adalah musuh nomor satu mata panda. Anak-anak membutuhkan waktu tidur yang jauh lebih banyak daripada orang dewasa.
- Hindari anak tidur terlalu larut atau kurang dari waktu yang direkomendasikan. Usia 1-2 tahun butuh 11-14 jam, 3-5 tahun butuh 10-13 jam, 6-12 tahun butuh 9-12 jam, dan 13-18 tahun butuh 8-10 jam.
- Hindari jadwal tidur yang tidak konsisten. Usahakan anak tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, bahkan saat akhir pekan. Lingkungan tidur yang tenang, gelap, dan sejuk juga sangat membantu.
2. Dehidrasi atau Kurang Minum Air
Tubuh yang kekurangan cairan tidak hanya membuat mata terlihat cekung, tapi juga memengaruhi kesehatan kulit secara keseluruhan.
- Hindari anak tidak cukup minum air putih sepanjang hari. Pastikan si Kecil selalu terhidrasi dengan baik.
- Hindari minuman manis berlebihan yang justru bisa memicu dehidrasi. Air putih adalah pilihan terbaik.
3. Paparan Alergen dan Kebiasaan Menggosok Mata
Alergi bisa jadi penyebab kronis lingkaran hitam pada anak. Menggosok mata karena gatal juga memperburuk kondisi.
- Hindari paparan pemicu alergi yang diketahui, seperti debu, tungau, serbuk sari, atau bulu hewan. Jaga kebersihan rumah, terutama kamar tidur anak.
- Hindari anak menggosok matanya. Jika anak sering menggosok mata karena gatal atau iritasi, segera konsultasikan ke dokter untuk mencari tahu penyebab alerginya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Penggunaan Gawai Berlebihan
Ketegangan mata akibat terlalu lama menatap layar bisa memicu mata panda.
- Hindari anak menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar televisi, komputer, atau smartphone tanpa istirahat.
- Terapkan aturan 20-20-20: Setiap 20 menit, minta anak melihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik untuk meredakan ketegangan mata.
5. Kurangnya Nutrisi Seimbang
Gizi yang tidak tercukupi, terutama kekurangan zat besi, bisa memengaruhi penampilan kulit.
- Hindari anak mengonsumsi makanan instan atau tinggi garam secara berlebihan. Makanan tinggi garam bisa memicu penumpukan cairan.
- Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang, kaya vitamin dan mineral. Sayuran hijau, buah-buahan, dan sumber protein seperti daging merah bisa membantu mencegah anemia dan menjaga kesehatan kulit.
6. Paparan Sinar Matahari Langsung
Sinar UV bisa meningkatkan produksi melanin dan membuat kulit di area mata lebih gelap.
- Hindari anak terlalu lama terpapar sinar matahari langsung tanpa perlindungan, terutama saat intensitas UV tinggi.
- Ajak anak menggunakan kacamata hitam atau topi lebar saat beraktivitas di luar ruangan untuk melindungi area mata. Tabir surya khusus anak juga bisa dipertimbangkan untuk area wajah.
Kapan Harus ke Dokter?
Pada umumnya, lingkaran hitam di bawah mata anak bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, ada beberapa situasi di mana Bunda dan Ayah perlu segera membawa si Kecil ke dokter:
- Lingkaran hitam muncul tiba-tiba setelah cedera kepala atau wajah. Ini bisa menjadi tanda raccoon eyes yang serius.
- Anak menunjukkan gejala dehidrasi parah (misalnya, sangat lesu, jarang buang air kecil, napas cepat, detak jantung meningkat).
- Lingkaran hitam disertai gejala lain seperti mata bengkak, merah, gatal parah, atau anak sering menangis tanpa sebab.
- Lingkaran hitam tidak membaik meskipun sudah menerapkan berbagai tips di atas.
Kesimpulan
Lingkaran hitam di bawah mata anak memang seringkali membuat orang tua cemas. Namun, dengan memahami penyebabnya dan menghindari hal-hal yang memperburuk kondisi, Bunda dan Ayah bisa membantu si Kecil tampil lebih segar dan sehat. Fokus pada istirahat yang cukup, hidrasi optimal, perlindungan dari alergen dan sinar matahari, serta batasan penggunaan gawai. Jika kekhawatiran masih ada atau muncul gejala yang tidak biasa, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak demi kesehatan si Kecil.
FAQ
Tanya: Apa saja penyebab umum lingkaran hitam di mata anak selain kurang tidur?
Jawab: Lingkaran hitam di mata anak bisa disebabkan oleh faktor genetik, alergi, dehidrasi, atau bahkan masalah pernapasan seperti hidung tersumbat yang memengaruhi sirkulasi darah.
Tanya: Apakah lingkaran hitam di mata anak selalu berbahaya?
Jawab: Umumnya tidak berbahaya, namun jika disertai gejala lain seperti lemas atau demam, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang mendasarinya.
Tanya: Bagaimana cara mencegah lingkaran hitam di mata anak agar tidak muncul atau memburuk?
Jawab: Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup, kelola alergi jika ada, jaga hidrasi dengan baik, dan hindari menggosok mata terlalu sering.