Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar kurang menyenangkan datang dari ajang China Open 2025 yang tengah berlangsung di Changzhou. Salah satu harapan besar Indonesia di sektor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, harus mengakhiri perjalanannya lebih awal. Ginting kandas di babak 32 besar setelah takluk dari wakil Kanada, Brian Yang.
Anthony Ginting tersingkir di babak awal China Open 2025 setelah takluk dari Brian Yang, mengakhiri perjalanannya di Changzhou lebih cepat dari prediksi.
Tentu saja, hasil ini membuat banyak penggemar bulutangkis bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi di lapangan? Mari kita telusuri lebih jauh mengenai pertandingan ini dan bagaimana pandangan Ginting sendiri terhadap performanya.
Perjuangan Sengit di Babak 32 Besar
Pertandingan yang berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, pada Rabu (23/7/2025) sore WIB itu, menyajikan drama tiga gim yang menegangkan. Anthony Ginting sebenarnya memulai laga dengan sangat meyakinkan. Ia berhasil mendominasi gim pertama dan menang telak dengan skor 21-9. Pukulan menyilang dan sergapan cepatnya membuat Brian Yang kewalahan.
Namun, angin pertandingan berubah di dua gim berikutnya. Brian Yang berhasil bangkit dan memaksa Ginting bermain dalam tempo yang lebih panjang. Ginting akhirnya harus mengakui keunggulan Brian Yang dengan skor akhir 21-9, 16-21, dan 14-21. Kekalahan ini sekaligus menghentikan langkah Ginting di turnamen BWF Super 1000 ini.
Usai pertandingan, Ginting mengungkapkan beberapa faktor yang memengaruhi performanya. “Memang kondisi di sini cukup terasa menang dan kalah anginnya. Itu membuat saya kurang bisa menerapkan strategi yang disiplin dan banyak mati sendiri. Hal itu yang membuat lawan jadi lebih percaya diri,” ujar Ginting, menjelaskan tantangan yang ia hadapi di lapangan.
Evaluasi Diri Sang Juara China Open 2018
Meski hasil China Open 2025 Anthony Ginting kandas, pebulutangkis yang pernah menjuarai China Open 2018 ini tidak ingin larut dalam kekecewaan. Ginting memilih untuk mengambil sisi positif dari kekalahan ini, terutama karena ini adalah turnamen keduanya setelah absen lama karena cedera.
“Dari dua turnamen ini, hasil positif yang bisa saya ambil adalah bisa merasakan lagi atmosfer pertandingan, tekanannya, tegang di dalam lapangannya,” ungkap Ginting. Ia menambahkan bahwa pengalaman di lapangan, seperti beradaptasi dengan strategi lawan, kondisi lapangan, dan jenis shuttlecock yang berbeda, adalah pelajaran berharga yang tidak bisa didapat saat latihan.
Secara keseluruhan, Anthony Ginting menilai performanya saat ini masih berada di kisaran 60-70 persen. Ia berharap bisa terus memperbaiki kualitas permainannya dengan mencari solusi dari setiap kendala yang dihadapi.
Bukan Pertama Kali, Cedera Jadi Tantangan
Kekalahan di babak 32 besar China Open 2025 ini mengingatkan kita pada hasil yang sama di turnamen sebelumnya, Japan Open 2025. Pekan lalu, Ginting juga tersingkir di babak pertama setelah menyerah dari wakil tuan rumah Kodai Naraoka.
Ini adalah comeback Ginting ke lapangan setelah sempat menepi selama enam bulan akibat cedera bahu. Kembali berkompetisi di level tertinggi setelah cedera memang bukan hal mudah. Adaptasi dan pemulihan performa membutuhkan waktu. Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa Ginting bersyukur bisa kembali bermain tanpa mengalami cedera baru, sebuah modal penting untuk turnamen-turnamen selanjutnya.
Bagaimana Nasib Wakil Indonesia Lainnya?
Meskipun Anthony Sinisuka Ginting harus pulang lebih awal, kabar baik datang dari wakil Indonesia lainnya. Dari enam wakil yang bertanding pada Rabu (23/7), lima di antaranya berhasil melaju ke babak 16 besar.
Mereka adalah:
- Tunggal Putra: Jonatan Christie
- Ganda Putra: Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana
- Ganda Campuran: Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu
- Ganda Putri: Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi
Dengan tambahan lima wakil ini, total sembilan wakil Indonesia akan berjuang di babak 16 besar China Open 2025. Bahkan, kita sudah dipastikan memiliki satu wakil di babak perempat final ganda putra, karena dua pasangan Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani dan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, akan saling berhadapan.
Langkah Selanjutnya untuk Ginting
Meski Anthony Ginting kandas di China Open 2025 ini, semangatnya untuk terus berbenah patut diacungi jempol. Perjalanannya untuk kembali ke performa terbaik setelah cedera memang membutuhkan proses dan kesabaran. Mari kita terus dukung Anthony Sinisuka Ginting dan seluruh wakil Indonesia di turnamen-turnamen berikutnya. Setiap kekalahan adalah pelajaran, dan setiap langkah maju adalah bagian dari perjuangan.