Harga Emas Dunia dan Antam Hari Ini: Terkoreksi Lalu Melonjak, Sampai Kapan?

Dipublikasikan 1 Juli 2025 oleh admin
Finance

Yogyakarta, zekriansyah.com – Para pembaca setia, Anda tentu penasaran dengan pergerakan harga emas, bukan? Logam mulia yang satu ini memang selalu menarik perhatian, apalagi bagi Anda yang punya rencana investasi atau sekadar ingin tahu. Dalam beberapa waktu terakhir, harga emas dunia dan juga emas Antam (PT Aneka Tambang Tbk) menunjukkan pola yang bikin deg-degan: sempat turun tajam, lalu tiba-tiba melonjak lagi.

Harga Emas Dunia dan Antam Hari Ini: Terkoreksi Lalu Melonjak, Sampai Kapan?

Ilustrasi: Fluktuasi harga emas dunia dan Antam hari ini: koreksi tajam diikuti lonjakan tak terduga, mengusik ketenangan investor.

Nah, artikel ini akan membahas tuntas kenapa harga emas bisa naik turun seperti roller coaster, faktor apa saja yang memengaruhinya, serta bagaimana prediksi para ahli ke depannya. Dengan membaca artikel ini, Anda diharapkan bisa lebih paham dan mengambil keputusan yang tepat terkait investasi emas Anda.

Pergerakan Harga Emas Terbaru: Sempat Loyo Lalu Bangkit Lagi

Harga emas memang punya dinamika sendiri. Coba kita intip bagaimana pergerakannya baru-baru ini:

  • Minggu Terakhir Juni 2025:

    • Pada Sabtu, 28 Juni 2025, harga emas Antam sempat anjlok cukup dalam, yaitu Rp23.000, menjadi Rp1.884.000 per gram. Harga beli kembali (buyback) juga ikut turun Rp23.000 menjadi Rp1.728.000 per gram. Penurunan ini sejalan dengan melemahnya harga emas dunia yang merosot 1,65% menjadi US$3.272,99 per troy ons pada Jumat, 27 Juni 2025.
    • Di awal pekan berikutnya, Senin 30 Juni 2025, emas dunia kembali loyo, merosot ke area sekitar US$3.265 per troy ounce, mendekati titik terendah dalam sebulan terakhir. Emas Antam juga ikut terkoreksi Rp4.000 ke level Rp1.880.000 per gram.
  • Awal Juli 2025:

    • Namun, pada Selasa, 1 Juli 2025, harga emas batangan Antam berbalik arah! Emas Antam melejit Rp16.000 ke level Rp1.896.000 per gram. Harga beli kembali atau buyback juga melonjak Rp16.000 ke level Rp1.740.000 per gram.
    • Kenaikan ini juga sejalan dengan harga emas dunia di pasar spot yang naik 0,6% menjadi US$3.293,55 per troy ounce.

Sebagai informasi, rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH) harga emas Antam pernah menyentuh level Rp2.039.000 per gram pada 22 April 2025.

Berikut adalah daftar harga pecahan emas batangan Antam per 1 Juli 2025:

Pecahan Emas Harga (Rp)
0,5 gram 998.000
1 gram 1.896.000
2 gram 3.736.000
3 gram 5.584.000
5 gram 9.284.000
10 gram 18.490.000
25 gram 45.062.500
50 gram 92.005.000
100 gram 183.890.000
250 gram 459.337.500
500 gram 918.375.000
1.000 gram 1.836.600.000

Catatan: Harga di atas bisa berubah sewaktu-waktu tergantung update dari Logam Mulia Antam.

Mengapa Harga Emas Naik Turun? Ini Penyebab Utamanya

Pergerakan harga emas, baik dunia maupun Antam, dipengaruhi banyak faktor. Ibarat timbangan, ada faktor yang membuat emas “berat” (harga naik) dan ada yang membuat “ringan” (harga turun).

Faktor yang Menekan Harga Emas (Turun):

  • Minat Investor ke Aset Berisiko Meningkat: Saat ekonomi terlihat cerah dan pasar saham “hijau”, investor cenderung beralih ke aset yang lebih berisiko tapi punya potensi untung lebih besar, seperti saham. Ini membuat minat pada emas sebagai “aset aman” (safe haven) jadi berkurang.
  • Ketegangan Geopolitik Mereda: Emas sering jadi tempat berlindung saat dunia tidak pasti, misalnya ada perang atau konflik. Ketika ketegangan seperti gencatan senjata Iran-Israel mereda, investor merasa lebih tenang dan melepas emasnya.
  • Kabar Baik Perdagangan Global: Jika ada kesepakatan dagang antar negara besar (misalnya AS-China) atau kebijakan yang melancarkan perdagangan, ini menciptakan optimisme ekonomi. Emas jadi kurang menarik.
  • Data Ekonomi Kuat: Data ekonomi dari negara-negara besar, terutama Amerika Serikat, yang menunjukkan pertumbuhan dan stabilitas (misalnya data pekerjaan yang bagus) membuat investor percaya diri.
  • Ekspektasi Suku Bunga The Fed: Jika bank sentral AS (The Fed) diprediksi akan memangkas suku bunga, ini bisa jadi sentimen positif bagi ekonomi, tapi kurang baik untuk emas. Sebab, suku bunga rendah membuat investasi lain (misalnya obligasi) kurang menarik, sehingga emas jadi pilihan. Namun, jika pemangkasan itu pertanda ekonomi memburuk, emas justru bisa naik. Saat ini, pasar melihat kemungkinan The Fed memangkas suku bunga pada September 2025.

Faktor yang Mendorong Harga Emas (Naik):

  • Dolar AS Melemah: Emas dihargai dalam Dolar AS. Jika Dolar melemah, harga emas jadi lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga permintaannya naik dan harga ikut terangkat.
  • Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik: Sebaliknya, saat dunia dilanda ketidakpastian (inflasi tinggi, resesi, konflik baru), emas kembali jadi primadona. Investor berbondong-bondong memburu emas sebagai pelindung nilai aset mereka.
  • Defisit Anggaran Pemerintah: Jika defisit anggaran suatu negara (misalnya AS) membengkak, ini bisa memicu kekhawatiran soal stabilitas ekonomi dan nilai mata uang, sehingga emas kembali dilirik.

Prediksi Harga Emas ke Depan: Melemah atau Melambung?

Bagaimana kira-kira arah harga emas ke depan? Para analis punya pandangan yang berbeda, tapi bisa jadi panduan bagi kita:

“Secara teknikal harga emas saat ini menunjukkan kecenderungan melemah. Berdasarkan kombinasi analisa candlestick dan indikator Moving Average, tren bullish pada XAUUSD mulai kehilangan momentumnya dan diperkirakan akan tetap melemah hingga pekan depan,” ujar Andy Nugraha, analis dari Dupoin Futures Indonesia.

Namun, Andy juga menambahkan bahwa peluang kenaikan (rebound) masih terbuka lebar. Emas bisa saja melesat ke area US$3.500 per ons jika tidak ada kabar buruk yang dominan. Sebaliknya, ada risiko penurunan lebih lanjut hingga US$3.074 jika harga menembus batas kunci US$3.182.

Analis lain, Lukman Leong dari Doo Financial Futures, memproyeksikan harga emas dunia masih berpotensi terkoreksi, meskipun terbatas. Faktor penentu jangka pendek adalah perkembangan situasi geopolitik Iran-Israel dan tarif resiprokal Amerika Serikat. Ia melihat investor saat ini cenderung wait and see (menunggu dan melihat situasi) atau bahkan mengambil untung.

“Mengingat ambang batas penundaan tarif hanya tinggal beberapa minggu lagi, berakhir pekan pertama Juli,” kata Lukman.

Meski ada potensi koreksi, Lukman menilai prospek jangka panjang harga emas masih cenderung naik. Analis dari Citi juga memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran US$3.100–US$3.500 selama kuartal ketiga 2025. Puncak harga di akhir April lalu (sekitar US$3.500) kemungkinan adalah puncak sementara.

Jadi, pergerakan harga emas di pekan-pekan mendatang akan sangat dipengaruhi oleh:

  • Hasil negosiasi dagang AS-China.
  • Data ekonomi penting dari AS (terutama data ketenagakerjaan yang akan dirilis pekan ini).
  • Perkembangan ketegangan geopolitik.

Mau Investasi Emas? Perhatikan Hal Ini!

Bagi Anda yang tertarik investasi emas, beberapa hal ini penting untuk diperhatikan:

  • Fokus pada Emas Batangan: Kebanyakan ahli menyarankan investasi emas fisik dalam bentuk batangan (logam mulia) daripada perhiasan. Emas batangan memiliki selisih harga jual dan beli yang lebih kecil, sehingga potensi untungnya lebih besar dalam jangka panjang.
  • Pajak Saat Jual Kembali (Buyback): Jika Anda menjual kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Besarannya 1,5% bagi Anda yang punya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3% bagi yang tidak punya NPWP. Pajak ini akan langsung dipotong dari total nilai buyback Anda.
  • Investasi Jangka Panjang: Emas adalah investasi jangka panjang. Jangan panik saat harga turun dalam waktu singkat. Sejarah menunjukkan, harga emas cenderung naik dalam jangka waktu panjang (misalnya 5-10 tahun).

“Investasi emas secara fisik bisa terasa menguntungkan apabila dilakukan dalam jangka panjang. Paling tidak 10 tahun,” demikian salah satu komentar dari pembaca setia Seputarforex.

Kesimpulan

Pergerakan harga emas, baik emas dunia maupun emas Antam, memang sangat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor global, mulai dari kondisi ekonomi makro, kebijakan bank sentral, hingga tensi geopolitik. Setelah sempat terkoreksi, harga emas kini kembali menunjukkan kenaikan, meski para analis masih memperkirakan adanya potensi fluktuasi.

Bagi Anda yang berinvestasi emas, penting untuk selalu cermat memantau perkembangan pasar dan memahami faktor-faktor pemicunya. Ingat, emas seringkali menjadi pilihan aset aman di tengah ketidakpastian. Dengan pemahaman yang baik, Anda bisa mengambil keputusan investasi yang lebih bijak.