Yogyakarta, zekriansyah.com – Baru saja Premier League musim 2025/2026 dimulai, namun sudah ada cerita menarik yang datang dari kubu Manchester United. Meski Setan Merah harus mengakui keunggulan Arsenal di laga pembuka, legenda klub, Gary Neville, justru menunjukkan optimisme yang mengejutkan. Ia bahkan mengubah prediksinya untuk posisi empat besar Liga Inggris.
Gary Neville yakin Manchester United mampu menembus empat besar Liga Inggris musim 2025/2026 meski kalah dari Arsenal di laga pembuka, terkesan dengan dominasi dan energi tim.
Penasaran mengapa Neville, yang dikenal kritis, kini justru melihat secercah harapan besar bagi Manchester United? Artikel ini akan mengupas tuntas alasan di balik perubahan pandangannya, menyoroti performa tim, dan tentu saja, masalah klasik yang masih menghantui Old Trafford. Mari kita selami lebih dalam!
Kekalahan Pahit, Performa Menjanjikan: Mengapa Neville Terkesan?
Pekan pertama Premier League 2025/2026 menyajikan duel sengit antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford. Hasilnya, Setan Merah harus menelan pil pahit kekalahan tipis 0-1. Gol tunggal Riccardo Calafiori di menit ke-13, yang memanfaatkan kesalahan kiper Altay Bayindir, menjadi penentu kemenangan bagi The Gunners.
Namun, di balik skor yang kurang memuaskan, performa MU justru membuat Gary Neville terkesan. Statistik menunjukkan bahwa Manchester United tampil lebih agresif dan dominan, mencatatkan 22 tembakan dengan tujuh di antaranya mengarah ke gawang. Ini adalah sinyal positif yang jarang terlihat dalam beberapa musim terakhir saat MU menghadapi tim papan atas.
Neville, dalam komentarnya di Sky Sports, mengungkapkan kekagumannya. “Ketika saya menonton United (melawan Arsenal), saya kira penampilannya sangat bagus dan mereka akan merekrut kiper. Saya yakin itu, mereka tidak akan bikin kesalahan dengan tidak merekrut kiper,” ujarnya. Ia menambahkan, “Energinya tinggi dan penampilan yang dominan melawan tim tiga teratas.”
Prediksi Empat Besar Berubah: Harapan Baru untuk Setan Merah
Sebelumnya, Gary Neville cukup pesimis dengan peluang Manchester United untuk finis di zona Liga Champions. Ia bahkan sempat memprediksi MU hanya akan bertengger di posisi keenam atau kedelapan. Namun, penampilan mereka saat melawan Arsenal berhasil mengubah pandangannya secara drastis.
Kini, Neville yakin MU bisa menembus empat besar Premier League. “Pekan lalu saya prediksi mereka finis keenam atau kedelapan, tapi menurut saya penampilannya sangat bagus dan saya benar-benar menyukainya,” ucapnya. Keyakinan ini didasari pada potensi tim asuhan Ruben Amorim yang, jika bisa mempertahankan level permainan seperti itu, akan memenangkan banyak pertandingan.
“Kemarin memang kalah, tapi saya menghargai penampilannya dan kalau mereka main seperti itu, mereka akan memenangi banyak pertandingan,” kata Neville.
Sorotan Utama: Problem Kiper yang Mendesak
Meski optimisme Gary Neville membumbung tinggi, ia tidak menutup mata terhadap salah satu kelemahan mencolok Manchester United: posisi kiper. Gol Arsenal yang dicetak Riccardo Calafiori memang tak lepas dari kesalahan Altay Bayindir, yang tampil menggantikan Andre Onana yang cedera.
Neville menegaskan bahwa masalah kiper ini adalah “kelemahan mencolok yang tidak bisa diabaikan”. Ia merasa MU butuh kiper baru yang punya kepribadian kuat dan dominan di kotak penalti. Mengingat sejarah klub yang pernah memiliki kiper legendaris seperti Peter Schmeichel dan Edwin van der Sar, Neville menyarankan nama-nama seperti Emiliano Martinez atau Gianluigi Donnarumma. Mereka dinilai punya mental juara dan terbiasa bermain di bawah tekanan.
Menariknya, manajer Ruben Amorim masih menunjukkan kepercayaan pada kipernya, meski ia mengakui Bayindir melakukan “pilihan yang salah” saat insiden gol terjadi. Tantangan bagi MU adalah menyeimbangkan antara optimisme performa tim dan kebutuhan mendesak di sektor penjaga gawang.
Proyek Ruben Amorim: Pondasi Optimisme Neville
Perubahan positif di Manchester United ini tidak lepas dari sentuhan manajer baru, Ruben Amorim. Gary Neville melihat adanya perkembangan signifikan dalam sistem permainan yang diterapkan Amorim. Keseimbangan tim terlihat lebih baik, terutama dengan kehadiran pemain-pemain baru seperti Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha di lini depan.
Bahkan eksperimen Amorim menempatkan Mason Mount dan Luke Shaw sebagai bek tengah kiri mendapat apresiasi. Casemiro pun, menurut Neville, terlihat jauh lebih nyaman dan solid dalam sistem baru ini. Ini menunjukkan bahwa Amorim sedang membangun fondasi yang kokoh, memberikan optimisme Gary Neville tentang masa depan klub.
Mengabaikan Gangguan, Fokus ke Depan
Di tengah euforia dan harapan baru, Manchester United juga menghadapi beberapa gangguan eksternal. Salah satunya adalah kritik pedas dari mantan pemain, Marcus Rashford, yang kini dipinjamkan ke Barcelona. Rashford menyebut MU berada di “no man’s land” tanpa arah yang jelas.
Namun, Gary Neville dengan tegas mengabaikan komentar tersebut. Ia mengingatkan Rashford untuk fokus pada kariernya di Barcelona dan tidak lagi mencampuri urusan mantan klubnya. Hal ini menunjukkan bahwa fokus utama adalah pada proyek yang sedang dibangun Ruben Amorim dan kinerja tim di lapangan. Pertandingan berikutnya melawan Fulham akan menjadi ujian penting untuk membuktikan konsistensi performa ini.
Kesimpulan
Meski menelan kekalahan di laga perdana Premier League 2025/2026 melawan Arsenal, Gary Neville justru menemukan alasan kuat untuk merasa optimistis usai lihat MU main lawan. Performa dominan, energi tinggi, dan potensi yang ditunjukkan Manchester United di bawah arahan Ruben Amorim telah mengubah prediksinya, menempatkan mereka sebagai kandidat kuat untuk finis di empat besar.
Namun, PR besar di posisi kiper tetap menjadi sorotan yang tak bisa diabaikan. Jika MU mampu mengatasi kelemahan ini dan mempertahankan konsistensi permainan yang menjanjikan, bukan tidak mungkin musim ini akan menjadi awal kebangkitan bagi Setan Merah. Mari kita nantikan perjalanan menarik Manchester United di musim ini!