Ganti Busi Mobil Jangan Cuma Sebagian Ternyata, Ini Alasan Pentingnya Demi Performa Optimal!

Dipublikasikan 17 Agustus 2025 oleh admin
Teknologi Dan Gadget

Yogyakarta, zekriansyah.com – Sering dengar kan, kalau ada satu busi mobil yang mati atau performanya menurun, kita cenderung hanya mengganti busi yang bermasalah itu saja? Wah, hati-hati! Ternyata, kebiasaan ganti busi mobil jangan cuma sebagian ini bisa membawa dampak yang tidak terduga dan merugikan performa mobil Anda secara keseluruhan. Alih-alih menghemat, Anda justru bisa mengeluarkan biaya lebih besar di kemudian hari. Yuk, kita bedah tuntas kenapa penggantian busi harus dilakukan secara menyeluruh dan apa saja kerugiannya jika Anda melakukannya setengah-setengah.

Mengapa Penggantian Busi Harus Serentak?

Mungkin Anda berpikir, “Kalau cuma satu yang rusak, kenapa harus ganti semua?” Nah, menurut Diko Octaviano dari PT Niterra Mobility Indonesia (produsen busi NGK), penggantian busi sebaiknya dilakukan secara menyeluruh. Misalnya, jika mobil Anda memiliki empat silinder, maka keempat busi harus diganti bersamaan.

Alasan utamanya adalah untuk menjaga performa mesin tetap optimal dan memastikan proses pembakaran bahan bakar di ruang mesin berlangsung maksimal. Busi adalah komponen vital yang menghasilkan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar. Jika hanya satu busi yang baru, sementara yang lain sudah aus atau mulai melemah, ini akan menciptakan ketidakseimbangan dalam kinerja mesin.

Busi yang baru akan bekerja lebih optimal, sementara busi lama yang sudah menua akan memiliki kemampuan percikan api yang berbeda. Kondisi ini seperti tim yang anggotanya punya kekuatan tidak seimbang; pasti akan memengaruhi hasil kerja tim secara keseluruhan.

Dampak Buruk Ganti Busi Mobil Hanya Sebagian

Mengabaikan saran untuk ganti busi mobil jangan cuma sebagian bisa memicu serangkaian masalah yang merugikan. Berikut beberapa di antaranya:

  • Koil Cepat Rusak: Ini adalah salah satu risiko paling besar. Busi yang sudah aus atau rusak bisa menyebabkan kebocoran arus listrik, yang kemudian “menyambar” dan merusak koil. Padahal, biaya penggantian koil jauh lebih mahal dibandingkan busi. Kerusakan koil bisa membuat kantong Anda jebol!
  • Performa Mesin Tidak Maksimal: Ketidakseimbangan antara busi baru dan busi lama akan menyebabkan produksi tenaga (power) mesin tidak merata. Akibatnya, tarikan mobil terasa berat, akselerasi berkurang, dan performa mobil secara keseluruhan menjadi pincang. Mobil Anda tidak akan terasa senyaman sebelumnya.
  • Konsumsi Bahan Bakar Boros: Pembakaran yang tidak sempurna akibat busi yang tidak seragam akan membuat mesin bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama. Ini berujung pada peningkatan konsumsi bahan bakar yang signifikan. Anda akan lebih sering mampir ke SPBU.
  • Usia Busi Baru Jadi Lebih Pendek: Busi yang baru dipasang akan menanggung beban kerja lebih berat karena harus mengimbangi busi-busi lama yang performanya menurun. Percikan api yang tidak seimbang ini akan mempercepat keausan busi baru, sehingga usia pakainya jadi lebih singkat. Ini berarti Anda harus lebih sering mengganti busi.
  • Sistem Kelistrikan Rentan Masalah: Beban kerja berlebih dan percikan api yang tidak seimbang bisa memicu kerusakan pada komponen lain dalam sistem kelistrikan mobil, memperbesar potensi masalah di masa depan.
  • Siklus Perbaikan Tak Berujung: Jika Anda hanya mengganti busi satu per satu saat rusak, Anda akan terjebak dalam siklus perbaikan yang tidak pernah selesai. Setelah satu busi diganti, tak lama kemudian busi lain akan menyusul rusak, karena memang sudah waktunya aus.

Kapan Sebaiknya Busi Mobil Diganti? Kenali Tanda-tandanya!

Penggantian busi mobil tidak hanya berdasarkan kerusakan satu per satu, tapi juga ada jadwal idealnya. Untuk busi jenis standar atau tembaga, umumnya disarankan diganti setiap 20.000–30.000 km. Sementara untuk busi jenis iridium atau platinum, usia pakainya bisa lebih panjang, yaitu setiap 50.000–100.000 km. Namun, jika mobil jarang dipakai, tetap periksa busi setidaknya setiap 2 tahun.

Selain patokan kilometer, ada beberapa tanda busi mobil harus diganti yang bisa Anda kenali:

  • Mobil Susah Dihidupkan: Terutama saat pagi hari atau kondisi dingin, mesin sulit menyala karena busi tidak mampu menghasilkan percikan api yang cukup.
  • Tarikan Mesin Lemah: Anda merasakan respons yang lambat saat menginjak pedal gas, terutama saat akselerasi atau menanjak. Mesin terasa tidak bertenaga.
  • Mesin Bergetar atau Tidak Stabil saat Idle: Saat mobil diam dengan mesin menyala (idle), Anda merasakan getaran tidak biasa atau putaran mesin (RPM) yang naik-turun tidak stabil.
  • Suara Mesin Kasar atau Pincang: Mesin berbunyi “brebet” atau tersendat-sendat, terutama saat akselerasi awal. Ini menandakan pembakaran tidak merata.
  • Lampu Check Engine Menyala: Lampu peringatan ini bisa menyala jika ada masalah pada sistem pembakaran, termasuk busi yang rusak.
  • Kondisi Fisik Busi (Menghitam, Kotor, Berkarat): Saat pemeriksaan, kepala busi terlihat menghitam akibat kerak karbon, kotor, atau bahkan berkarat, yang menandakan adanya masalah pembakaran atau kelembapan.

Berapa Estimasi Biaya Ganti Busi Mobil?

Meskipun terlihat seperti pengeluaran, mengganti busi secara menyeluruh adalah investasi untuk kesehatan mobil Anda. Biaya bisa bervariasi tergantung jenis busi yang digunakan:

Jenis Busi Harga Satuan (Estimasi) Total Penggantian (4 Busi + Jasa)
Standar (Tembaga) Rp20.000 – Rp50.000 Rp100.000 – Rp300.000
Platinum Rp60.000 – Rp150.000 Rp300.000 – Rp600.000
Iridium Rp80.000 – Rp250.000 Rp400.000 – Rp1.000.000

Biaya ini memang tidak murah, namun jika dibandingkan dengan potensi kerusakan koil atau komponen mesin lainnya yang jauh lebih mahal, penggantian busi secara menyeluruh akan sangat menguntungkan Anda dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Jadi, jelas ya, kebiasaan ganti busi mobil jangan cuma sebagian itu bukannya hemat, tapi malah bisa bikin kantong jebol di kemudian hari. Demi menjaga performa mobil tetap prima, efisiensi bahan bakar optimal, dan mencegah kerusakan komponen lain yang lebih mahal, selalu lakukan penggantian busi secara menyeluruh sesuai rekomendasi pabrikan atau saat tanda-tanda keausan mulai muncul. Investasi kecil ini akan sangat berarti untuk kenyamanan dan keamanan berkendara Anda! Jangan tunda lagi, yuk rutin periksa dan ganti busi mobil Anda!

FAQ

Tanya: Mengapa mengganti hanya satu busi yang rusak dapat merusak performa mobil?
Jawab: Busi yang baru dan lama memiliki kemampuan percikan api yang berbeda, menciptakan ketidakseimbangan dalam kinerja mesin dan pembakaran bahan bakar.

Tanya: Apa saja kerugian jika saya hanya mengganti busi yang bermasalah saja?
Jawab: Anda berisiko mengalami ketidakseimbangan performa mesin, pembakaran tidak maksimal, dan berpotensi mengeluarkan biaya lebih besar di kemudian hari.

Tanya: Kapan sebaiknya saya mengganti busi mobil saya secara serentak?
Jawab: Sebaiknya ganti busi secara serentak ketika busi-busi tersebut sudah mencapai usia pakai atau menunjukkan tanda-tanda penurunan performa.