Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, pasangan ganda putra ‘dadakan’ Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, berhasil mencetak sejarah gemilang di panggung bulu tangkis dunia. Dengan performa yang luar biasa, mereka sukses juara China Open 2025, sebuah turnamen level Super 1000 yang sangat bergengsi. Kemenangan ini terasa makin istimewa karena mereka berhasil hajar unggulan demi unggulan dan mematahkan dominasi lawan tanpa ampun.
Fajar/Fikri, ganda dadakan yang tak terduga, sukses menjuarai China Open 2025 setelah mengalahkan para unggulan dengan performa gemilang.
Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana duet Fajar/Fikri, yang awalnya hanya dipasangkan sementara, bisa tampil begitu perkasa dan membawa pulang gelar juara. Anda akan mengetahui perjalanan mereka, momen-momen kunci di final, dan makna di balik kemenangan heroik ini bagi bulu tangkis Indonesia. Mari selami lebih dalam kisah inspiratif ini!
Perjalanan Gemilang Fajar/Fikri Menuju Puncak China Open
Perjalanan Fajar/Fikri di China Open 2025 sungguh fenomenal. Bayangkan, mereka bukanlah pasangan tetap. Fajar biasanya berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto, sementara Fikri berduet dengan Daniel Marthin. Namun, karena Rian cuti mendampingi istri melahirkan dan Daniel cedera, mereka pun dipasangkan. Kolaborasi ‘dadakan’ ini ternyata membuahkan hasil di luar dugaan.
Sejak babak pertama, performa Fajar/Fikri terlihat sangat solid. Mereka melaju tanpa kehilangan satu pun set, menunjukkan konsistensi dan adaptasi yang luar biasa. Beberapa lawan tangguh yang mereka taklukkan sepanjang turnamen antara lain:
- Babak 16 Besar: Pasangan unggulan senegara, Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani.
- Perempat Final: Unggulan ketiga dari Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae, yang mereka kalahkan dengan skor 21-19, 21-14.
- Semifinal: Duo harapan tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, yang ditaklukkan 21-19, 21-17.
Kemenangan-kemenangan ini membuktikan bahwa Fajar/Fikri memiliki mental juara dan strategi yang matang, siap hajar unggulan siapa pun yang menghalangi jalan mereka menuju podium.
Final China Open 2025: Menggempur Unggulan Malaysia
Puncak aksi Fajar/Fikri terjadi di partai final China Open 2025 pada Minggu (27/7). Mereka berhadapan dengan unggulan kedua asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, yang notabene adalah anak asuh mantan pelatih ganda putra Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi. Pertandingan ini berlangsung di Olympic Sports Centre Gymnasium, Beijing, Tiongkok, dan berhasil dimenangkan Fajar/Fikri dengan skor meyakinkan 21-15, 21-14 hanya dalam waktu 34-35 menit.
Sejak gim pertama, Fajar/Fikri langsung tancap gas, unggul telak 9-1 dan menutup interval 11-2. Meskipun lawan sempat mencoba mengejar, mereka tetap menjaga ritme permainan. Di gim kedua, dominasi mereka berlanjut, memimpin 4-1 dan memperlebar jarak menjadi 11-6 di interval. Kerja sama apik dan permainan yang solid tidak memberikan banyak kesempatan bagi Chia/Soh untuk mengembangkan permainan. Kemenangan dua gim langsung ini sekaligus menegaskan betapa tak terbendungnya duet Indonesia ini.
Gelar Istimewa dan Persembahan untuk Indonesia
Kemenangan Fajar/Fikri juara China Open 2025 ini bukan hanya sekadar gelar, tetapi juga pencapaian yang sangat istimewa bagi Indonesia. Ini adalah gelar pertama Indonesia di turnamen BWF World Tour Super 500 ke atas pada tahun ini, setelah sebelumnya hanya meraih gelar di level Super 300. Ini menjadi “pecah telur” yang sangat dinanti.
Lebih dari itu, Fajar/Fikri mempersembahkan gelar ini untuk seluruh rakyat Indonesia, PBSI, pelatih, dan para pendukung yang tak henti-hentinya memberikan semangat. Secara khusus, gelar ini juga dipersembahkan untuk legenda bulu tangkis Indonesia asal Bandung, Iie Sumirat, yang baru saja berpulang pada Selasa (22/7). Sebuah penghormatan yang menyentuh dari kedua atlet yang juga berasal dari Jawa Barat.
Apa Kata Fajar dan Fikri Setelah Kemenangan?
Usai pertandingan, baik Fajar maupun Fikri mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan mereka.
“Alhamdulillah sangat bersyukur bisa menyelesaikan dua turnamen ini dengan hasil yang lumayan baik. Sebenarnya kami juga punya ekspektasi di Jepang minggu lalu bahwa kami bisa, tapi Tuhan punya rencana lebih baik dengan juara di sini,” ujar Fajar. Ia juga menambahkan, “Semoga dengan kemenangan ini bisa menambah kepercayaan diri kami berdua ke depannya.”
Fikri, yang mengaku terkejut dengan hasil ini, menyoroti kunci kemenangan mereka:
“Yang pasti kuncinya dari keyakinan pada diri sendiri dan komunikasi di lapangan antara saya dengan Fajar dan pelatih juga. Banyak kunci kemenangannya. Saya juga nggak nyangka, jadi bingung mau jawab apa,” kata Fikri, dengan jujur.
Mereka juga menyebut konsistensi strategi dan penguasaan permainan depan sebagai faktor penting, terutama di kondisi lapangan yang berangin dan shuttlecock yang cepat.
Kesimpulan
Kisah Fajar/Fikri juara China Open 2025 adalah bukti nyata bahwa kolaborasi tak terduga bisa menghasilkan kejutan yang manis. Dengan kemampuan mereka hajar unggulan tak terhitung jumlahnya, pasangan dadakan ini telah mengukir namanya dalam sejarah bulu tangkis Indonesia, sekaligus membangkitkan harapan baru bagi sektor ganda putra. Semoga kemenangan ini menjadi awal dari lebih banyak prestasi gemilang di masa depan!