Bayaran Fantastis Eks Kapten Timnas Indonesia Evan Dimas: Main Tarkam Tembus Ratusan Juta!

Dipublikasikan 4 September 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tak kenal Evan Dimas? Nama gelandang ini pernah begitu bersinar, menjadi harapan masa depan sepak bola Tanah Air. Namun, belakangan, kabar tentangnya justru datang dari kancah yang berbeda: turnamen antarkampung atau yang akrab disebut Tarkam. Yang mengejutkan, bayaran fantastis eks kapten Timnas Indonesia Evan Dimas saat berlaga di lapangan kampung ini mampu menembus angka ratusan juta rupiah!

Bayaran Fantastis Eks Kapten Timnas Indonesia Evan Dimas: Main Tarkam Tembus Ratusan Juta!

Evan Dimas, eks kapten Timnas Indonesia, dikabarkan meraup bayaran fantastis ratusan juta rupiah per laga dalam turnamen tarkam setelah hengkang dari klub profesional.

Kabar ini tentu saja memantik rasa penasaran banyak pihak. Bagaimana bisa seorang mantan kapten Timnas Indonesia dengan segudang pengalaman, kini merumput di Tarkam, dan mendapatkan bayaran yang begitu menggiurkan? Mari kita telusuri lebih dalam kisah unik ini.

Dari Wonderkid Hingga Tanpa Klub: Jejak Karier Evan Dimas

Perjalanan karier Evan Dimas memang penuh liku. Ia pernah menjadi idola, namun kini harus beradaptasi dengan realitas baru dunia sepak bola.

Bintang Muda yang Bersinar Terang

Lahir di Surabaya pada 13 Maret 1995, nama Evan Dimas mulai mencuat di tahun 2013. Saat itu, ia memimpin Timnas Indonesia U-19 meraih gelar juara Piala AFF U-19. Sebagai kapten dan otak permainan, Evan menjadi sorotan berkat visi bermainnya dan gol-gol krusial, termasuk hat-trick ke gawang Korea Selatan U-19 di Kualifikasi Piala Asia U-19.

Kiprah apiknya ini membuatnya cepat naik pangkat ke Timnas Indonesia senior di usia 19 tahun, bahkan menjadi andalan di era pelatih sekelas Alfred Riedl hingga Shin Tae-yong. Ia adalah simbol “wonderkid” yang dijagokan akan membawa perubahan besar bagi sepak bola nasional.

“Pensiun Dini” dan Perjalanan Baru di Tarkam

Sayangnya, setelah Piala AFF 2020, nama Evan Dimas mulai jarang terdengar di skuad Garuda. Performa yang menurun membuatnya tak lagi menjadi pilihan utama. Sejak awal 2025, gelandang berusia 30 tahun ini bahkan tak terikat kontrak dengan klub profesional mana pun. Klub terakhir yang dibelanya adalah Persik Kediri, di mana ia hanya bermain satu kali dalam waktu singkat.

Keputusan ini tentu sangat disayangkan banyak pihak. Namun, Evan tak lantas menyerah. Ia memilih “jalan ninja” yang berbeda: terjun ke dunia Tarkam. Ia sempat terlihat bermain di Open Tournament Indonesia Stars Championships 2025, bahkan bersama legenda sepak bola Indonesia lainnya seperti Cristian Gonzales dan Diego Michiels. Ada pula kabar bahwa ia kini aktif melatih SSB di Tulungagung, Jawa Timur, menunjukkan semangatnya yang tak padam di dunia sepak bola.

Terungkap! Bayaran Fantastis Evan Dimas di Lapangan Kampung

Inilah yang paling menarik perhatian publik. Meski bermain di level yang lebih sederhana, bayaran fantastis Evan Dimas di Tarkam ternyata jauh dari kata remeh.

Seorang agen pemain Tarkam yang cukup dikenal, Pangestu Agung, membocorkan detailnya. Menurut Agung, saat mengikuti turnamen di Banjarnegara, Evan Dimas menerima bayaran yang mencapai tiga digit!

“Kemarin waktu di Banjarnegara nih, terakhir saya juga mau bawa dia diundang gubernur, itu tiga digit dia di luar transport, akomodasi, hotel, makan semua. Itu uang buat dia aja tiga digit,” ungkap Pangestu Agung dalam sebuah wawancara.

Apa maksud “tiga digit”? Ini merujuk pada angka ratusan juta rupiah untuk sekali bermain! Agung menambahkan bahwa angka tersebut sangat “worth it” alias sepadan dengan pengalaman dan prestasi yang dimiliki Evan Dimas. Bayangkan, hanya untuk satu turnamen, ia bisa mengantongi jumlah yang bahkan mungkin melebihi gaji bulanan beberapa pemain di liga profesional.

Mengapa Pemain Bintang Mau Turun ke Tarkam?

Fenomena pemain bintang seperti Evan Dimas yang merumput di Tarkam, apalagi dengan bayaran fantastis, menunjukkan adanya pergeseran dalam ekosistem sepak bola lokal. Tarkam bukan lagi sekadar ajang kumpul-kumpul, melainkan telah menjadi ladang cuan yang menjanjikan.

Bagi para pemain yang sudah tidak lagi terikat dengan klub profesional, Tarkam bisa menjadi solusi untuk tetap aktif, menjaga kebugaran, dan tentu saja, mendapatkan penghasilan. Pengalaman dan nama besar mereka menjadi daya tarik tersendiri bagi penyelenggara turnamen, yang bersedia membayar mahal untuk meningkatkan gengsi dan animo penonton.

Meski gaji pemain Timnas Indonesia di level profesional klub bisa mencapai miliaran rupiah per musim (seperti yang pernah diterima Evan Dimas di puncak kariernya, dengan nilai pasar €325.000 atau sekitar Rp6,08 miliar pada 2019), angka ratusan juta dari Tarkam ini jelas bukan jumlah yang bisa diremehkan. Ini adalah bukti bahwa reputasi dan talenta seorang pemain tetap berharga, di mana pun ia bermain.

Lebih dari Sekadar Uang: Pesan dari Perjalanan Karier Evan Dimas

Kisah Evan Dimas ini memberikan kita pelajaran berharga. Perjalanan karier seorang atlet memang tidak selalu mulus, ada kalanya harus menghadapi fase sulit. Namun, dengan adaptasi dan semangat yang kuat, kesempatan bisa datang dari berbagai arah.

Dari seorang wonderkid yang dipuja, menjadi pemain tanpa klub, hingga kini menemukan panggung baru di Tarkam dengan bayaran fantastis, Evan Dimas menunjukkan bahwa sepak bola adalah tentang gairah dan bagaimana kita memanfaatkan setiap peluang. Kehadirannya di Tarkam juga memberikan motivasi bagi pemain muda di daerah, bahwa talenta lokal juga bisa bersinar dan mendapatkan apresiasi yang layak.

Kesimpulan

Evan Dimas, sang eks kapten Timnas Indonesia yang pernah menjadi kebanggaan, kini menjalani babak baru dalam karier sepak bolanya. Dengan bayaran fantastis yang menembus ratusan juta rupiah di kancah Tarkam, ia membuktikan bahwa semangat dan dedikasi tak mengenal batasan level kompetisi. Kisahnya adalah pengingat bahwa dalam dunia sepak bola, setiap perjalanan memiliki jalur uniknya sendiri, dan terkadang, kembali ke akar bisa menjadi jalan menuju kebangkitan yang tak terduga.