**Dominikus Dion: Melampaui “Umpan Keliru” yang Berbuah Kepercayaan Gerald Vanenburg di Timnas U-23**

Dipublikasikan 26 Juli 2025 oleh admin
Olahraga

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tak kenal dengan nama Dominikus Dion di kancah sepak bola nasional belakangan ini? Wonderkid asal PSS Sleman ini sedang jadi buah bibir. Dari lapangan hijau Super Elja, kini namanya melambung hingga ke daftar panggil Timnas Indonesia U-23 di bawah asuhan pelatih Gerald Vanenburg. Artikel ini akan membawa Anda menelusuri perjalanan Dion, bagaimana ia menepis anggapan “umpan keliru” yang mungkin pernah terjadi, dan justru membuktikan dirinya sebagai aset berharga bagi timnas. Mari kita selami lebih dalam kisah inspiratif ini!

**Dominikus Dion: Melampaui

Dominikus Dion tampil impresif di timnas U-23, membuktikan diri sebagai gelandang andalan yang dipercaya Gerald Vanenburg berkat kontribusi nyata di lapangan.

Kilau Dominikus Dion di PSS Sleman: Bukan Sekadar Regulasi

Performa gemilang Dominikus Dion bersama PSS Sleman musim lalu memang patut diacungi jempol. Di usianya yang masih sangat muda, pemain kelahiran 14 Oktober 2004 ini berhasil mencatatkan 30 penampilan, dengan 29 di antaranya sebagai starter. Ini menunjukkan betapa besar kepercayaan pelatih terhadapnya. Total 2.110 menit bermain yang ia bukukan, nyaris setara dengan penyerang utama tim, Gustavo Tocantins.

Dion, yang berposisi sebagai gelandang dan sering beroperasi di sisi kanan lapangan, tak hanya pandai mengatur serangan, tapi juga produktif. Ia berhasil menyumbangkan tiga gol dan satu assist untuk Super Elja. Catatan ini bahkan menyamai penyerang Timnas Indonesia, Hokky Caraka.

Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra, tak ragu melontarkan pujian setinggi langit untuk anak asuhnya ini.

“Dion datang dari klub ini, produk asli klub dan kota ini, tentu saya senang melihat perkembangannya,” ujar Pieter Huistra, seperti dikutip dari Jawapos.

Huistra juga menambahkan bahwa Dion layak bermain terus, bukan hanya karena regulasi U-22 yang memberikan kesempatan. Baginya, Dion memiliki teknik, kecepatan, dan keberanian untuk mengambil risiko serta melewati satu atau dua pemain lawan, yang merupakan nilai plus. Sosoknya yang gesit dan licin membuatnya mampu mengalirkan bola hingga area pertahanan lawan, meskipun posturnya tidak terlalu jangkung.

Dari Potensi “Umpan Keliru” Menuju Pilihan Utama Gerald Vanenburg

Istilah “umpan keliru berakibat petaka” mungkin terdengar dramatis. Dalam dunia sepak bola, satu kesalahan kecil bisa berakibat fatal. Namun, di mata Gerald Vanenburg, pelatih Timnas Indonesia U-23, potensi yang dimiliki Dominikus Dion jauh melampaui anggapan “umpan keliru” atau kesalahan minor yang mungkin pernah terjadi di lapangan. Justru, dalam situasi di mana seorang pelatih mungkin dihadapkan pada keterbatasan opsi, talenta muda seperti Dion menjadi jawaban, bukan petaka.

Pemanggilan Dominikus Dion ke Timnas U-23 menjadi bukti nyata kepercayaan Gerald Vanenburg terhadap pemain muda berbakat ini. Ini menunjukkan bahwa Vanenburg melihat sesuatu yang istimewa dalam diri Dion, kemampuan untuk berkembang dan menjadi bagian penting dari skuad Garuda Muda. Menariknya, di Timnas, Dion dimasukkan dalam pos penyerang, sebuah peran yang mungkin sedikit berbeda dari posisi gelandang yang sering ia mainkan di klub. Ini bisa jadi strategi Vanenburg untuk memaksimalkan kecepatan dan insting gol Dion.

Perjalanan Menuju Garuda Muda: Sebuah Impian yang Terwujud

Pemanggilan ini menjadi yang perdana bagi Dominikus Dion ke Timnas Indonesia U-23. Perjalanan kariernya cukup menarik. Ia sempat dipinjamkan ke Persipa Pati sebelum akhirnya kembali bersinar bersama PSS Sleman. Momen penting dalam kariernya adalah ketika ia menjadi pencetak gol termuda bagi PSS Sleman saat menghadapi Madura United di pekan ke-17 Liga 1 musim lalu.

Sejak saat itu, Dion memang tak pernah menyembunyikan keinginannya untuk berseragam Garuda.

“Harapannya saya bisa ikut dipanggil TC untuk persiapan turnamen AFF U23 ini,” tutur Dion saat itu.

Kini, impiannya telah terwujud. Gerald Vanenburg telah mengumumkan 30 nama yang akan mengikuti pemusatan latihan untuk persiapan ASEAN U-23 Championship, dan nama Dominikus Dion termasuk di dalamnya. Ia akan bergabung dengan penyerang muda berbakat lainnya seperti Victor Dethan (PSM Makassar), Althaf Indie (Persis Solo), Hokky Caraka (PSS Sleman), Jens Raven (FC Dordrecht), Rahmat Arjuna (Bali United), dan Ahmad Wadil (Malut United).

Kesimpulan

Kisah Dominikus Dion adalah bukti bahwa kerja keras, bakat, dan kepercayaan dari pelatih bisa membuka jalan menuju impian tertinggi. Dari seorang wonderkid di PSS Sleman, ia kini selangkah lebih dekat untuk membela panji Garuda di kancah internasional. Keputusan Gerald Vanenburg memanggil Dion adalah sinyal positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia, bahwa talenta muda yang berani dan punya potensi besar akan selalu diberi kesempatan, melampaui anggapan “umpan keliru” atau keraguan apapun. Mari kita nantikan kiprah Dominikus Dion bersama Timnas Indonesia U-23!