Dokter Jelaskan: Hati-hati! Makanan Sehari-hari Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker

Dipublikasikan 16 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa yang tidak ingin hidup sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya? Kanker adalah salah satu momok yang seringkali membuat kita cemas. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, dan pengobatannya pun seringkali rumit. Tapi tahukah Anda, bahwa pilihan makanan yang kita konsumsi sehari-hari punya peran besar dalam meningkatkan atau justru menurunkan risiko kanker?

Dokter Jelaskan: Hati-hati! Makanan Sehari-hari Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker

Dokter ingatkan, konsumsi makanan sehari-hari seperti gorengan perlu diwaspadai karena berpotensi menjadi pemicu kanker akibat zat karsinogenik atau berkontribusi pada obesitas dan diabetes.

Menurut para ahli kesehatan, termasuk dokter, beberapa jenis makanan yang sering kita jumpai dan nikmati ternyata bisa menjadi pemicu kanker karena mengandung zat-zat berbahaya. Dengan memahami apa saja makanan tersebut dan mengapa, kita bisa lebih bijak dalam menentukan pilihan untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Mari kita simak penjelasan lengkapnya.

Pelajari lebih lanjut tentang waspada! dan dokter di sini: waspada! dan dokter.

Mengapa Makanan Bisa Memicu Kanker?

Hubungan antara makanan dan kanker memang tidak selalu sederhana, namun banyak penelitian menunjukkan korelasi yang kuat. Makanan tertentu dapat menghasilkan atau mengandung zat karsinogenik, yaitu senyawa yang berpotensi merusak DNA sel dalam tubuh kita. Kerusakan DNA inilah yang kemudian bisa memicu pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali, cikal bakal sel kanker.

Selain itu, pola makan yang tidak sehat seringkali berkontribusi pada kondisi seperti obesitas dan diabetes tipe 2. Kedua kondisi ini dapat memicu peradangan kronis dan stres oksidatif dalam tubuh, yang pada akhirnya turut meningkatkan risiko terjadinya berbagai jenis kanker.

Daftar Makanan Pemicu Kanker yang Perlu Diwaspadai Dokter

Berikut adalah beberapa jenis makanan yang menurut dokter dan berbagai studi perlu Anda batasi atau bahkan hindari konsumsinya:

1. Gorengan

Siapa yang tidak suka gorengan? Makanan renyah ini memang menggoda, tapi menyimpan bahaya tersembunyi. Menurut dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, gorengan bisa memicu kanker secara tidak langsung lewat obesitas dan diabetes, serta secara langsung karena mengandung zat karsinogenik.

Zat-zat ini terbentuk saat makanan digoreng pada suhu tinggi. Contohnya, akrilamida yang muncul saat tepung atau gula dipanaskan, serta Heterocyclic Amines (HCAs) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) yang terbentuk saat protein (terutama daging) dimasak pada suhu tinggi atau terkena asap pembakaran. Senyawa ini bisa merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel abnormal.

2. Daging Merah dan Olahan

Daging merah seperti sapi, kambing, dan babi, memang sumber protein yang baik. Namun, konsumsi berlebihan, apalagi jika diolah dengan cara dibakar atau digoreng, dapat meningkatkan risiko kanker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mengklasifikasikan daging olahan (sosis, ham, kornet, dendeng) sebagai karsinogen, dan daging merah sebagai kemungkinan karsinogen.

Proses pengawetan pada daging olahan seringkali melibatkan penambahan nitrat atau nitrit, yang dapat membentuk senyawa N-nitroso yang bersifat karsinogenik. Konsumsi berlebihan daging merah dan olahannya telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal, kanker pankreas, dan kanker payudara. Para ahli merekomendasikan asupan daging merah tidak lebih dari 3 porsi per minggu.

3. Makanan Ultra Proses dan Instan

Makanan ultra proses adalah makanan yang telah mengalami banyak perubahan dari bentuk aslinya, seringkali dengan tambahan gula, garam, lemak, pewarna, perasa, pengemulsi, dan pengawet. Contohnya termasuk sereal manis, kue kering, keripik kentang, minuman kaleng, hingga mie instan.

Zat-zat tambahan ini, seperti pemanis buatan (aspartam, acesulfame-K), sodium benzoat, dan sodium nitrit, diduga kuat memiliki potensi karsinogenik. Beberapa studi juga menemukan Bisphenol-A (BPA) yang sering digunakan pada kemasan makanan kaleng dapat berpindah ke makanan dan dikaitkan dengan risiko kanker payudara dan prostat. Makanan jenis ini juga cenderung rendah serat, vitamin, dan mineral, sehingga kurang bergizi dan bisa memicu obesitas.

4. Makanan Tinggi Gula dan Karbohidrat Olahan

Asupan gula berlebihan tidak hanya meningkatkan risiko diabetes dan obesitas, tetapi juga dikaitkan dengan beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, kolorektal, dan pankreas. Makanan tinggi karbohidrat olahan seperti roti putih, pasta putih, dan nasi putih juga dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi, yang merupakan faktor risiko kanker kolorektal.

Kelebihan gula dan karbohidrat olahan dapat memicu peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan sel kanker.

5. Alkohol

Minuman beralkohol, jika dikonsumsi berlebihan, juga merupakan salah satu pemicu kanker yang perlu diwaspadai. Di dalam tubuh, alkohol dimetabolisme menjadi asetaldehida, sebuah senyawa yang dapat merusak DNA sel dan mengganggu fungsi sistem imun tubuh dalam melawan sel prakanker.

Konsumsi alkohol berlebihan berkaitan erat dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, antara lain kanker mulut, tenggorokan, esofagus, payudara, usus, pankreas, dan hati.

Tips Mengurangi Risiko Kanker dari Makanan

Meskipun beberapa makanan di atas memiliki potensi risiko, bukan berarti Anda harus menghindarinya secara total dalam hidup. Kuncinya adalah moderasi dan pilihan cerdas. Berikut beberapa tips dari dokter dan ahli gizi untuk mengurangi risiko:

  • Prioritaskan Makanan Segar: Perbanyak konsumsi sayur, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Konsep “Isi Piringku” yang terdiri dari 50% sayur dan buah, 25% karbohidrat, dan 25% protein bisa menjadi panduan.
  • Pilih Metode Memasak Sehat: Kurangi menggoreng. Cobalah mengukus, merebus, memanggang, atau menggunakan air fryer untuk mengurangi penggunaan minyak dan pembentukan zat karsinogenik. Jika harus menggoreng, gunakan minyak bersih dan batasi pemakaian ulang, serta hindari bagian yang gosong.
  • Batasi Daging Olahan dan Merah: Konsumsi daging merah secukupnya, dan pilih metode masak yang lebih sehat. Hindari daging olahan sebisa mungkin.
  • Cermati Label Kemasan: Selalu luangkan waktu untuk membaca label nutrisi pada makanan kemasan. Hindari produk dengan kandungan gula, garam, lemak tinggi, serta bahan pengawet, pewarna, atau pemanis buatan yang mencurigakan.
  • Gaya Hidup Sehat Menyeluruh: Selain pola makan, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, tidak merokok, dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin (medical check-up) juga sangat penting dalam pencegahan kanker.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan memahami penjelasan dokter jelaskan makanan pemicu kanker ini, kita bisa mengambil langkah proaktif untuk melindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit tersebut. Pilihan ada di tangan kita, mari bijak memilih demi kesehatan jangka panjang.

FAQ

Tanya: Makanan apa saja yang paling umum menjadi pemicu kanker menurut dokter?
Jawab: Artikel ini akan membahas makanan sehari-hari yang berpotensi meningkatkan risiko kanker karena mengandung zat karsinogenik atau berkontribusi pada kondisi seperti obesitas dan diabetes.

Tanya: Bagaimana cara kerja makanan memicu kanker dalam tubuh?
Jawab: Makanan tertentu dapat menghasilkan zat karsinogenik yang merusak DNA sel, atau pola makan tidak sehat dapat menyebabkan obesitas dan diabetes yang meningkatkan peradangan kronis dan stres oksidatif.

Tanya: Apakah semua makanan yang disebutkan dalam artikel ini pasti menyebabkan kanker?
Jawab: Tidak semua, namun makanan tersebut berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam jangka panjang, sehingga penting untuk bijak dalam memilih pola makan.