Dinkes Mataram Tegaskan: Obat Cacing Program Pemerintah Aman, Tak Picu Hepatitis! Jangan Percaya Hoaks!

Dipublikasikan 5 September 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Belakangan ini, beredar isu di media sosial yang cukup meresahkan masyarakat, terutama di Kota Mataram. Kabar burung tersebut menyebutkan bahwa konsumsi obat cacing yang diberikan dalam program pemerintah bisa memicu penyakit hepatitis atau gangguan hati. Tentu saja, hal ini membuat banyak orang tua khawatir dan bertanya-tanya.

Nah, untuk menjawab keresahan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dengan tegas membantah isu tersebut. Mereka memastikan bahwa obat cacing yang digunakan dalam program kesehatan masyarakat aman dan tidak akan menyebabkan gangguan hati seperti yang dikhawatirkan. Yuk, kita kupas tuntas faktanya agar tidak salah paham!

Hoaks Obat Cacing dan Hepatitis: Apa Kata Dinkes Mataram?

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan, menjelaskan bahwa isu yang beredar luas di media sosial itu adalah hoaks. Beliau menegaskan bahwa tidak ada penelitian ilmiah atau dasar kuat yang menunjukkan keterkaitan antara obat cacing dengan penyakit hepatitis. Jadi, masyarakat tidak perlu lagi cemas.

“Kami pastikan program ini aman, karena sudah rutin dilakukan sejak lama dan tidak pernah terbukti menimbulkan hepatitis,” ujar dr. Emirald. Penjelasan ini tentu menenangkan, mengingat pentingnya program pemberian obat cacing bagi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak.

Program Pemberian Obat Massal (PPOM) yang Teruji Aman

Pemberian obat cacing ini bukan sembarangan, lho. Dinkes Mataram melaksanakannya melalui Program Pemberian Obat Massal (PPOM) yang sudah terstruktur dan diawasi ketat. Berikut beberapa poin penting mengenai program ini:

  • Dosis Tunggal: Obat cacing diberikan dalam dosis tunggal atau hanya satu kali minum.
  • Interval Teratur: Pemberian dilakukan dua kali setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Ini adalah jadwal rutin untuk menjaga anak-anak bebas cacingan.
  • Pengawasan Petugas: Setiap pemberian selalu diawasi oleh petugas kesehatan, memastikan dosis yang tepat dan meminimalkan risiko.
  • Rekomendasi Badan POM: Obat cacing yang digunakan dalam program pemerintah sudah melewati uji keamanan dan mendapat rekomendasi resmi dari Badan POM. Ini adalah jaminan kualitas dan keamanan yang tidak main-main.

Dr. Emirald juga mengakui bahwa gangguan fungsi hati bisa saja terjadi dalam kasus yang sangat-sangat jarang. Misalnya, jika seseorang mengonsumsi obat cacing dua kali lipat dari dosis yang dianjurkan selama dua minggu berturut-turut, atau pada kondisi medis cacingan yang sudah menyebar hingga ke otak. Namun, beliau menekankan bahwa kondisi seperti ini sangat jarang terjadi dan tidak akan ditemukan dalam praktik PPOM yang diawasi.

Mengapa Obat Cacing Justru Penting untuk Tumbuh Kembang Anak?

Alih-alih berbahaya, obat cacing justru memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan anak dan mencegah berbagai masalah serius. Infeksi cacing pada anak dapat menyebabkan:

  • Kurang Gizi dan Anemia: Cacing menyerap nutrisi penting dari tubuh anak, menyebabkan kekurangan gizi dan anemia.
  • Hambatan Tumbuh Kembang: Anak bisa mengalami stunting (tubuh kerdil), pertumbuhan fisik terhambat, dan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah sakit.
  • Penurunan Konsentrasi dan Kecerdasan: Infeksi cacing juga dapat mengganggu perkembangan mental, menurunkan konsentrasi belajar, dan bahkan kecerdasan anak.

Melihat dampaknya, pemberian obat cacing secara rutin adalah langkah preventif yang sangat efektif untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan cerdas.

Dosis Obat Cacing: Sama atau Beda?

Ada juga kekhawatiran mengenai kesamaan dosis antara anak usia sekolah dan orang dewasa. Dinkes Mataram menjelaskan bahwa dosis obat cacing memang umumnya sama untuk anak di atas usia dua tahun dan orang dewasa. Namun, untuk anak berusia 1-2 tahun, dosis yang diberikan hanya setengah tablet. Penyesuaian dosis ini sudah diperhitungkan untuk keamanan dan efektivitas.

Mari Bijak Saring Informasi dan Dukung Program Kesehatan

Isu hoaks seperti ini sering muncul karena kurangnya pemahaman dan mudahnya informasi tersebar tanpa filter. Dinkes Mataram mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam membaca dan menerima informasi, terutama yang beredar di media sosial. Selalu pastikan kebenaran informasi dari sumber yang terpercaya.

Dukungan masyarakat terhadap program-program kesehatan, termasuk Program Pemberian Obat Massal (PPOM) obat cacing, sangat penting demi kesehatan bersama. Dengan memahami fakta dan tidak mudah termakan hoaks, kita bisa menjaga diri dan keluarga tetap sehat.

Kesimpulan

Jadi, tidak perlu khawatir lagi ya! Dinkes Mataram sudah menegaskan bahwa obat cacing yang diberikan pemerintah melalui program PPOM aman dan tidak menyebabkan hepatitis. Ini adalah program penting untuk mencegah infeksi cacing yang bisa mengganggu tumbuh kembang anak dan kesehatan secara keseluruhan. Mari kita dukung upaya pemerintah dalam menjaga kesehatan anak-anak kita dari ancaman cacingan dan selalu saring informasi dengan cermat.

FAQ

Tanya: Benarkah obat cacing program pemerintah bisa menyebabkan hepatitis?
Jawab: Tidak, Dinas Kesehatan Kota Mataram menegaskan bahwa isu tersebut adalah hoaks dan tidak ada bukti ilmiah yang mendukungnya.

Tanya: Apa dasar Dinkes Mataram menyatakan obat cacing aman?
Jawab: Dinkes Mataram menyatakan program ini aman karena sudah rutin dilakukan sejak lama tanpa pernah terbukti menimbulkan hepatitis.

Tanya: Mengapa program pemberian obat cacing penting bagi masyarakat?
Jawab: Program pemberian obat cacing penting untuk menjaga kesehatan masyarakat, terutama anak-anak, dari infeksi cacing yang berbahaya.