Yogyakarta, zekriansyah.com – Ancaman malaria adalah isu serius, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah kepulauan. Kabar baik datang dari ujung timur Indonesia, di mana Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor mengambil langkah proaktif. Mereka baru saja menggelar kegiatan fogging atau pengasapan secara intensif di Pulau Bromsi, Distrik Aimando, sebagai upaya nyata cegah malaria di pulau tersebut. Langkah ini bukan hanya sekadar program rutin, melainkan bagian dari persiapan menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Dinkes Biak Numfor Gencarkan Fogging di Pulau Bromsi sebagai Upaya Pencegahan Malaria Jelang HUT Kemerdekaan RI ke-80.
Artikel ini akan membahas mengapa kegiatan ini begitu penting, bagaimana Dinkes Biak Numfor melaksanakannya, dan apa saja yang bisa kita pelajari dari upaya pencegahan penyakit menular ini. Mari kita selami lebih dalam!
Mengapa Fogging Penting di Pulau seperti Bromsi?
Pulau-pulau seringkali memiliki karakteristik geografis dan iklim yang bisa menjadi “surga” bagi nyamuk pembawa penyakit. Kelembapan, genangan air, dan vegetasi yang rimbun adalah faktor-faktor yang mendukung perkembangbiakan nyamuk. Oleh karena itu, langkah pencegahan seperti fogging menjadi krusial untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Biak Numfor, Jubelina Marandof, menjelaskan bahwa pengasapan ini sangat efektif untuk memutus rantai perkembangbiakan nyamuk malaria. “Dengan adanya fogging dapat mencegah nyamuk malaria berkembang,” tegasnya. Ini adalah investasi nyata untuk memastikan warga Pulau Bromsi bisa hidup lebih sehat dan aman dari ancaman penyakit yang mematikan ini.
Strategi Fogging yang Tepat Sasaran
Tidak sembarang waktu, fogging memiliki jam-jam efektifnya sendiri. Menurut Jubelina, waktu yang paling tepat untuk melakukan pengasapan adalah saat nyamuk-nyamuk sedang aktif, yaitu sekitar pukul 08:00-11:00 pagi dan pukul 14:00-17:00 sore.
“Atau di antara waktu aktif dia mengigit. Pada masa itu diperkirakan nyamuk istirahat,” kata Jubelina, menjelaskan strategi di balik pemilihan waktu fogging.
Dengan menargetkan waktu-waktu ini, efektivitas pembasmian nyamuk, termasuk nyamuk Aedes Aegypti yang juga bisa aktif di jam tersebut, bisa maksimal. Ini adalah pendekatan cerdas untuk memastikan setiap semprotan pestisida benar-benar mengenai sasarannya.
Kolaborasi untuk Kesehatan Masyarakat Pulau
Upaya pencegahan malaria ini tidak dilakukan sendirian. Dinkes Biak Numfor menggandeng berbagai pihak untuk memastikan program ini berjalan lancar dan memberikan manfaat yang luas. Kolaborasi apik terjalin dengan:
- Puskesmas Pasi
- Puskesmas Wundi
- Buddha Tzu Chi kantor penghubung Biak
Selain fogging, kegiatan bakti sosial kesehatan juga digelar. Masyarakat di Pulau Bromsi, Distrik Aimando, mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan untuk berbagai penyakit, serta pembagian sembako dari Buddha Tzu Chi. Ini menunjukkan bahwa upaya menjaga kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan sinergi dari berbagai elemen.
Peran Penting Masyarakat dalam Pencegahan
Meskipun fogging adalah langkah cepat untuk membunuh nyamuk dewasa, keberhasilan jangka panjang dalam cegah malaria dan penyakit tular nyamuk lainnya sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Seperti yang sering diimbau oleh banyak dinas kesehatan di berbagai daerah, menjaga kebersihan lingkungan adalah kunci.
Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan setiap hari meliputi:
- Menguras tempat penampungan air secara rutin (bak mandi, vas bunga, tempat minum hewan peliharaan).
- Menutup rapat tempat penampungan air.
- Mendaur ulang atau menyingkirkan barang bekas yang bisa menampung air dan menjadi sarang nyamuk.
Dengan melakukan tindakan 3M Plus ini secara konsisten, kita bisa mencegah nyamuk bertelur dan berkembang biak, sehingga lingkungan tempat tinggal kita menjadi lebih aman dari ancaman penyakit seperti malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kesimpulan
Langkah proaktif Dinkes Biak Numfor dalam melakukan fogging di Pulau Bromsi adalah contoh nyata komitmen pemerintah daerah untuk menjaga kesehatan warganya, terutama di wilayah kepulauan yang rentan. Ini bukan hanya tentang membunuh nyamuk, tapi juga tentang membangun kesadaran dan kebersamaan dalam menciptakan lingkungan yang sehat.
Semoga upaya pencegahan malaria di pulau ini terus berlanjut dan menginspirasi daerah lain untuk terus berinovasi dalam menjaga kesehatan masyarakat. Mari kita dukung setiap program kesehatan dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita!