Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, di balik gemerlap kemenangan telak AC Milan 9-0 atas Perth Glory di laga pramusim, ada sebuah kisah menarik yang melibatkan seorang wonderkid bernama Christian Comotto. Gelandang muda berusia 17 tahun ini bukan hanya mencuri perhatian dengan gol tendangan panenka yang berani, tapi juga karena keputusannya yang mengejutkan: menolak Inter Milan demi berseragam merah-hitam Rossoneri. Penasaran bagaimana ceritanya? Mari kita selami lebih dalam perjalanan sang permata baru ini!
Christian Comotto, wonderkid AC Milan, memilih San Siro demi kesempatan bermain bersama bintang masa depan, tegas menolak tawaran Inter Milan.
Aksi Panenka Comotto yang Mencuri Perhatian Dunia
Nama Christian Comotto mulai dikenal luas setelah aksinya yang memukau dalam pertandingan pramusim. Bayangkan, di tengah euforia kemenangan besar AC Milan 9-0 melawan Perth Glory di Australia, Comotto yang masih sangat muda, dengan berani melesakkan gol lewat tendangan panenka dari titik putih! Sebuah gol yang menunjukkan mentalitas luar biasa dan kepercayaan diri tinggi dari seorang pemain yang baru berusia 17 tahun.
Tendangan ala Antonin Panenka ini bukan sekadar gol biasa. Ini adalah pernyataan. Sebuah pesan bahwa ada talenta baru yang siap bersinar di AC Milan. Penampilannya di laga tersebut juga mendapat rapor impresif, menunjukkan bahwa ia bukan hanya sekadar mencetak gol, tapi juga memberikan kontribusi signifikan di lini tengah.
Mengapa Comotto Tolak Inter Demi Milan? Ada Kisah Persahabatan!
Di balik aksi-aksi memukaunya, tersimpan cerita yang membuat banyak penggemar terkejut. Dilansir dari berbagai sumber, Christian Comotto ternyata pernah sangat dekat dengan kesepakatan untuk bergabung dengan rival sekota, Inter Milan, saat ia masih sangat muda. Namun, ada satu alasan personal yang membuatnya membelokkan arah dan memilih AC Milan sebagai rumah barunya.
Alasan itu adalah persahabatannya yang erat dengan Francesco Camarda. Ya, striker muda AC Milan yang juga digadang-gadang sebagai bintang masa depan Rossoneri ini menjadi kunci di balik keputusan Comotto. Kedekatan mereka, yang terjalin sejak di akademi, membuat Comotto yakin bahwa Milan adalah pilihan terbaik untuk kariernya.
Perjalanan karier Comotto sendiri cukup berwarna. Ia sempat membela Perugia, kemudian menimba ilmu di akademi Fiorentina. Bahkan, ia sempat singgah sebentar di akademi Inter Milan pada tahun 2015-2016 sebelum akhirnya bergabung dengan akademi AC Milan pada tahun 2020. Keputusan tolak Inter main di Milan bersama sahabatnya ini menjadi babak baru yang manis dalam perjalanan Comotto.
Jejak Sang “Permata Lain” di Akademi Milan
Di akademi AC Milan, Christian Comotto dianggap sebagai “permata lain” yang tak kalah berharga dari Francesco Camarda. Kedua pemain ini memiliki potensi besar untuk menjadi pilar tim utama di masa depan. Comotto, yang berposisi sebagai gelandang, dikenal memiliki kepemimpinan yang kuat, baik secara teknis maupun mental.
Ia juga sangat fleksibel, mampu bermain di berbagai posisi di lini tengah. Tak hanya itu, Comotto juga pernah menjadi kapten timnas Italia junior, sebuah pencapaian yang mirip dengan idolanya, Sandro Tonali. Bahkan, Comotto dikabarkan mengenakan nomor punggung yang sama dengan Tonali di tim junior. Gaya bermainnya pun kerap dibandingkan dengan mantan gelandang Milan tersebut, yang dikenal karena kegigihan dan visi permainannya.
Menuju Tantangan Baru: Dipinjamkan ke Spezia
Setelah tampil menjanjikan di pramusim, Christian Comotto kini siap menghadapi tantangan baru. AC Milan berencana meminjamkannya ke Spezia di Serie B. Keputusan ini diambil untuk memberinya menit bermain yang lebih banyak di level profesional yang lebih tinggi. Pelatih Massimiliano Allegri sendiri dikabarkan terkesan dengan bakat Comotto dan ingin melihat potensinya lebih dekat selama tur pramusim.
Peminjaman ini dilakukan tanpa opsi pembelian permanen, menunjukkan bahwa AC Milan memiliki rencana jangka panjang untuk wonderkid-nya ini. Skema bonus berdasarkan penampilan, gol, dan assist juga diterapkan, mirip dengan skema peminjaman Francesco Camarda ke Lecce. Comotto sendiri sangat antusias untuk membuktikan kemampuannya di Serie B, dengan harapan bisa mengikuti jejak Tonali dan menjadi bintang masa depan Rossoneri.
Masa Depan Cerah di San Siro
Kisah Christian Comotto, sang wonderkid AC Milan yang tolak Inter main di San Siro, adalah cerminan ambisi dan persahabatan di dunia sepak bola. Dengan penampilan impresif di pramusim, potensi besar di akademi, dan rencana peminjaman yang matang, masa depan Comotto terlihat sangat cerah.
Bukan tidak mungkin, suatu hari nanti kita akan melihat Christian Comotto dan Francesco Camarda benar-benar main bersama di tim utama AC Milan di hadapan ribuan tifosi di San Siro. Mereka adalah harapan baru bagi Rossoneri, dua bintang muda yang siap menuliskan sejarah mereka sendiri. Terus ikuti perjalanan mereka, ya!