Dokter, Bagaimana Cara Pengobatan dan Penyembuhan Flu Singapura yang Efektif?

Dipublikasikan 15 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Mendengar istilah “Flu Singapura” seringkali membuat orang tua khawatir, terutama jika si kecil yang mengalaminya. Penyakit ini, yang dalam dunia medis dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PTKM), memang cukup umum menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 10 tahun, walau orang dewasa juga bisa terinfeksi. Lantas, dokter, bagaimana cara pengobatan penyembuhan flu Singapura ini agar tidak panik dan bisa ditangani dengan tepat?

Dokter, Bagaimana Cara Pengobatan dan Penyembuhan Flu Singapura yang Efektif?

Ilustrasi ini menunjukkan gejala khas Flu Singapura (HFMD) yang umum menyerang anak-anak, seperti ruam tangan, kaki, dan sariawan di mulut.

Jangan khawatir, artikel ini akan memandu Anda memahami Flu Singapura, mulai dari penyebab, gejala, hingga langkah-langkah pengobatan flu Singapura yang efektif dan cara pencegahannya. Mari kita selami lebih dalam agar Anda lebih siap menghadapinya.

Mengenal Flu Singapura: Penyebab dan Penularannya

Flu Singapura adalah penyakit infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di telapak tangan, telapak kaki, serta luka seperti sariawan di mulut. Penyebab utamanya adalah infeksi virus dari kelompok enterovirus, seperti coxsackievirus A16 dan enterovirus 71.

Virus ini sangat mudah menular, terutama di tempat ramai seperti sekolah atau tempat penitipan anak. Penularannya bisa terjadi melalui beberapa cara, antara lain:

  • Menghirup percikan air liur (droplet) penderita saat bersin, batuk, atau berbicara.
  • Menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut.
  • Kontak langsung dengan cairan dari ruam lepuh penderita.
  • Kontak dengan tinja penderita, misalnya saat mengganti popok.
  • Berbagi alat makan, handuk, atau gelas dengan penderita.

Anak-anak lebih rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sekuat orang dewasa. Masa inkubasi, yaitu waktu dari paparan virus hingga munculnya gejala, umumnya berlangsung 3–6 hari.

Gejala Khas Flu Singapura yang Perlu Anda Waspadai

Gejala awal Flu Singapura seringkali mirip dengan flu biasa, membuat banyak orang terkecoh. Beberapa gejala awal yang mungkin muncul antara lain:

  • Demam (seringkali tidak terlalu tinggi)
  • Sakit tenggorokan
  • Hilang nafsu makan
  • Rewel (pada bayi dan balita)
  • Sakit kepala atau badan pegal-pegal
  • Pilek dan sakit perut

Setelah 1-2 hari gejala awal mereda, barulah muncul tanda-tanda khas Flu Singapura yang membuatnya mudah dikenali:

  • Sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi, kadang juga di area amandel. Luka ini bisa membuat anak sulit makan dan minum.
  • Ruam merah yang terasa gatal dan nyeri di telapak tangan dan telapak kaki. Ruam ini bisa juga muncul di siku, lutut, bokong, atau area selangkangan. Awalnya berupa bintil kecil yang bisa membesar, berisi cairan, lalu pecah dan mengering dalam beberapa hari.

Penting untuk membedakan ruam Flu Singapura dengan cacar air. Ruam Flu Singapura lebih terpusat di tangan, kaki, dan mulut, sementara cacar air biasanya menyebar lebih luas di seluruh tubuh.

Kapan Saatnya Membawa Anak ke Dokter?

Pada umumnya, Flu Singapura adalah penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7–10 hari. Ciri-ciri Flu Singapura sudah mulai sembuh biasanya ditandai dengan berkurangnya sariawan, luka lepuh yang mengering, nafsu makan meningkat, dan tubuh kembali bertenaga.

Namun, ada beberapa kondisi di mana Anda harus segera membawa anak ke dokter:

  • Anak tidak mau makan, minum, atau menyusu sama sekali akibat sariawan atau sakit tenggorokan yang parah, sehingga berisiko dehidrasi.
  • Mengalami demam tinggi yang berlangsung lebih dari 3 hari.
  • Kondisi tidak membaik setelah 10 hari.
  • Anak memiliki penyakit kronis atau sedang mengonsumsi obat yang melemahkan daya tahan tubuhnya.
  • Tampak lesu, tidak ada air mata saat menangis, atau frekuensi buang air kecil sangat sedikit (tanda dehidrasi).
  • Muncul gejala komplikasi seperti leher kaku, nyeri punggung/lengan/kaki, kejang, atau sakit kepala hebat yang terus-menerus.

Dokter akan mendiagnosis Flu Singapura melalui pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala yang dialami. Terkadang, sampel cairan tenggorokan atau tinja bisa diambil untuk pemeriksaan laboratorium guna memastikan diagnosis.

Pengobatan Flu Singapura: Meredakan Gejala dan Mempercepat Penyembuhan

Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan Flu Singapura karena penyakit ini disebabkan oleh virus dan umumnya akan sembuh dengan sendirinya. Fokus pengobatan flu Singapura adalah pada meredakan gejala yang membuat penderita tidak nyaman dan mendukung proses penyembuhan tubuh.

Berikut adalah beberapa cara mengobati flu Singapura yang bisa Anda lakukan di rumah, seringkali dengan rekomendasi dari dokter:

1. Pemberian Obat-obatan untuk Meredakan Gejala

  • Obat Pereda Demam dan Nyeri: Untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri akibat sariawan atau ruam, Anda bisa memberikan Paracetamol atau Ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan dokter atau tertera pada kemasan. Penting: Hindari memberikan aspirin pada anak-anak.
  • Losion Antigatal: Jika ruam terasa sangat gatal, losion seperti calamine dapat dioleskan untuk meredakan rasa tidak nyaman.
  • Obat Kumur atau Tablet Hisap: Untuk meredakan nyeri tenggorokan dan sariawan, dokter mungkin merekomendasikan obat kumur khusus atau tablet hisap pelega tenggorokan (untuk anak yang sudah bisa menghisap tanpa tersedak).

2. Perawatan Mandiri di Rumah

Perawatan di rumah sangat krusial untuk membantu penyembuhan flu Singapura dan menjaga kenyamanan penderita:

  • Perbanyak Minum Air Putih: Sariawan dan sakit tenggorokan bisa membuat sulit minum. Namun, hidrasi sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Tawarkan air dingin, jus buah, atau es krim untuk membantu meredakan nyeri dan memastikan asupan cairan cukup.
  • Konsumsi Makanan Lunak: Hindari makanan yang keras, pedas, asam, atau terlalu asin karena dapat memperparah nyeri sariawan. Berikan makanan bertekstur lunak seperti bubur, sup, puding, atau yoghurt yang mudah ditelan.
  • Istirahat Cukup: Berikan waktu istirahat yang maksimal bagi penderita agar tubuh memiliki energi yang cukup untuk melawan virus dan memulihkan diri.
  • Berkumur dengan Air Garam Hangat: Jika anak sudah bisa berkumur, larutan air garam hangat (½ sendok teh garam dalam 250 ml air hangat) dapat membantu menenangkan sariawan dan sakit tenggorokan. Lakukan beberapa kali sehari.
  • Jaga Kebersihan: Mandi secara rutin dengan air hangat diperbolehkan dan justru membantu menjaga kebersihan. Ganti popok secara rutin jika ruam muncul di area tersebut.

Catatan Penting: Flu Singapura disebabkan oleh virus, sehingga antibiotik tidak diperlukan dan tidak akan membantu proses penyembuhan. Antibiotik hanya efektif untuk infeksi bakteri.

Pencegahan Penularan Flu Singapura

Mengingat Flu Singapura sangat menular, upaya pencegahan adalah kunci. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

  • Cuci Tangan Rutin: Ajarkan anak dan biasakan seluruh anggota keluarga untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah batuk/bersin, mengganti popok, menggunakan toilet, dan sebelum makan.
  • Tidak Berbagi Barang Pribadi: Hindari berbagi alat makan, minum, handuk, atau sikat gigi dengan orang lain, terutama saat ada anggota keluarga yang sakit.
  • Terapkan Etika Batuk dan Bersin: Ajarkan anak untuk menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin. Segera buang tisu yang sudah digunakan.
  • Bersihkan Permukaan yang Sering Disentuh: Rutin bersihkan benda-benda atau permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu, meja, remote control, atau mainan anak.
  • Hindari Kontak Dekat: Jika ada anggota keluarga yang sakit Flu Singapura, usahakan untuk tidak melakukan kontak fisik yang terlalu dekat (misalnya mencium).
  • Istirahat di Rumah: Jika anak atau Anda sendiri mengalami gejala Flu Singapura, sebaiknya tetap di rumah dan tidak pergi ke sekolah atau tempat umum untuk mencegah penularan. Virus masih bisa menular bahkan beberapa minggu setelah gejala mereda melalui tinja.
  • Vaksin HFMD: Pada beberapa kasus dan di beberapa negara, vaksin HFMD sudah tersedia untuk anak usia 6 bulan hingga 3 tahun sebagai upaya pencegahan. Konsultasikan dengan dokter anak Anda mengenai ketersediaan dan relevansinya.

Meskipun Flu Singapura umumnya ringan dan bisa sembuh sendiri, memahami cara pengobatan flu Singapura yang tepat dan langkah pencegahan akan sangat membantu Anda dan keluarga menghadapinya dengan lebih tenang. Selalu pantau kondisi penderita dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala memburuk atau menimbulkan kekhawatiran. Kesehatan Anda dan keluarga adalah prioritas utama!

FAQ

Tanya: Apa saja gejala utama Flu Singapura selain ruam di tangan, kaki, dan mulut?
Jawab: Gejala umum lainnya meliputi demam, sakit tenggorokan, rasa tidak enak badan, dan terkadang kehilangan nafsu makan.

Tanya: Apakah Flu Singapura berbahaya dan bisa menyebabkan komplikasi?
Jawab: Umumnya tidak berbahaya, namun enterovirus 71 dapat menyebabkan komplikasi serius seperti radang otak atau radang selaput otak.

Tanya: Bagaimana cara mencegah penularan Flu Singapura di lingkungan anak-anak?
Jawab: Jaga kebersihan tangan secara rutin, hindari kontak dekat dengan penderita, dan bersihkan mainan serta permukaan yang sering disentuh.

Dokter, Bagaimana Cara Pengobatan dan Penyembuhan Flu Singapura yang Efektif? - zekriansyah.com