Awas! Pakar IPB Ingatkan **Cakaran Kucing Berpotensi Tularkan Rabies**, Begini Penanganan Awalnya

Dipublikasikan 5 Agustus 2025 oleh admin
Kesehatan

Yogyakarta, zekriansyah.com – Siapa sangka, sentuhan lembut cakar kucing peliharaan yang menggemaskan bisa menyimpan risiko serius? Banyak dari kita mungkin hanya mengaitkan penyakit rabies dengan gigitan anjing. Namun, fakta mengejutkan datang dari pakar IPB University yang mengingatkan bahwa cakaran kucing berpotensi tularkan rabies, lho! Penting bagi kita untuk tahu bagaimana cara mengatasinya agar tidak berujung fatal.

Artikel ini akan membahas tuntas mengapa cakaran kucing perlu diwaspadai, bagaimana virus rabies bisa menyebar, dan langkah-langkah pertolongan pertama yang harus segera Anda lakukan. Jadi, baca sampai habis ya, demi kesehatan Anda dan keluarga!

Benarkah Cakaran Kucing Bisa Menularkan Rabies? Penjelasan Pakar IPB

Mungkin Anda bertanya-tanya, seberapa besar sih risikonya? Menurut dr. Trisni Untari Dewi, dosen dari Fakultas Kedokteran IPB University, penularan virus rabies terjadi melalui gigitan, goresan cakaran, atau bahkan jilatan pada kulit yang terbuka (mukosa) oleh hewan yang terinfeksi. Kabar baiknya, virus ini tidak bisa masuk melalui kulit yang utuh.

Cakaran kucing sebenarnya jarang menularkan rabies, tetapi tetap berpotensi jika luka terbuka dan terjadi kontak dengan air liur hewan yang terinfeksi,” jelas dr. Trisni. Di Indonesia, hewan utama penyebab rabies pada manusia memang anjing, menyumbang sekitar 98 persen kasus. Namun, kucing dan kera juga termasuk hewan yang dapat membawa dan menularkan virus rabies jika sudah terinfeksi. Jadi, jangan pernah meremehkan potensi sekecil apa pun, terutama jika ada luka terbuka.

Langkah Penting: Pertolongan Pertama Jika Tercakar Kucing

Kunci utama untuk mencegah penularan rabies dan infeksi lainnya setelah tercakar kucing adalah penanganan yang cepat dan tepat. Ini dia langkah-langkah pertolongan pertama yang direkomendasikan pakar IPB:

  • Cuci Luka Sesegera Mungkin: Jangan tunda! Segera cuci area luka dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Lakukan secara menyeluruh selama minimal lima belas menit. Ini sangat krusial untuk membersihkan air liur atau kotoran yang mungkin menempel.
  • Berikan Antiseptik: Setelah dicuci bersih, lanjutkan dengan memberikan antiseptik pada luka. Anda bisa menggunakan alkohol 70% atau povidone iodine. Ini membantu mencegah infeksi lanjutan, termasuk masuknya virus rabies.
  • Pantau Hewan (Jika Peliharaan): Jika kucing yang mencakar adalah hewan peliharaan Anda, pantau perilakunya selama 10 hari ke depan untuk melihat tanda-tanda rabies. Pastikan juga status vaksinasi rabies hewan tersebut.
  • Segera ke Fasilitas Kesehatan: Jika Anda tidak yakin dengan status vaksinasi rabies kucing yang mencakar, atau jika luka terlihat dalam, memburuk, atau ada tanda-tanda infeksi lain, jangan ragu untuk segera konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat. Dokter akan memberikan pemeriksaan lebih lanjut dan mungkin merekomendasikan pemberian vaksin rabies (Post Exposure Prophylaxis/PEP) jika diperlukan.

Mengapa Penanganan Cakaran Penting?

Selain potensi rabies, cakaran kucing juga bisa menularkan infeksi bakteri lainnya, lho. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Cat-scratch disease: Disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae, gejalanya bisa berupa demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri otot.
  • MRSA: Infeksi bakteri resisten yang bisa menyebabkan infeksi kulit serius.
  • Infeksi Bakteri Lain: Seperti Pasteurella multocida dan Staphylococcus aureus yang dapat memicu cellulitis (infeksi jaringan kulit dalam).

Maka dari itu, membersihkan luka dengan benar adalah langkah awal yang tak boleh diabaikan.

Pencegahan Rabies dan Infeksi Lain dari Kucing

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk menurunkan risiko rabies dan infeksi lainnya dari kucing, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan:

  • Vaksinasi Rabies Rutin: Pastikan hewan peliharaan Anda, terutama kucing dan anjing, mendapatkan vaksinasi rabies secara rutin sesuai jadwal. Ini adalah benteng pertahanan paling efektif.
  • Hindari Kontak dengan Hewan Liar: Jauhkan diri dan hewan peliharaan Anda dari kontak langsung dengan hewan liar atau kucing yang tidak dikenal, karena status kesehatan mereka tidak terjamin.
  • Jaga Kebersihan: Jangan biarkan kucing menjilat luka terbuka atau makanan Anda. Selalu jaga kebersihan tangan, terutama setelah bermain dengan hewan peliharaan.

Kapan Harus Segera Pergi ke Dokter?

Meskipun Anda sudah melakukan pertolongan pertama, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda segera mencari pertolongan medis:

  • Anda tidak yakin apakah kucing tersebut sudah divaksin rabies.
  • Luka terasa sakit, bengkak, kemerahan, terasa panas, atau bernanah.
  • Anda mengalami gejala seperti flu, demam, atau menggigil setelah tercakar.
  • Anda belum mendapatkan vaksin tetanus dalam lima tahun terakhir.
  • Muncul gejala rabies yang lebih parah seperti kebingungan, kecemasan, atau air liur berlebihan.

Ingat, lebih baik berhati-hati dan segera berkonsultasi dengan profesional medis.

Kesimpulan

Meskipun cakaran kucing jarang menjadi penyebab utama penularan rabies dibandingkan gigitan anjing, pakar IPB mengingatkan kita bahwa risikonya tetap ada, terutama jika ada luka terbuka dan kontak dengan air liur hewan yang terinfeksi. Penyakit rabies adalah infeksi fatal yang membutuhkan penanganan serius.

Oleh karena itu, kesadaran dan tindakan cepat adalah kunci. Selalu bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir, berikan antiseptik, dan jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika ada kekhawatiran. Yang tak kalah penting, pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksinasi rabies secara rutin. Dengan begitu, kita bisa hidup aman dan nyaman berdampingan dengan hewan kesayangan kita.

FAQ

Tanya: Apakah cakaran kucing selalu menularkan rabies?
Jawab: Cakaran kucing jarang menularkan rabies, namun berpotensi jika luka terbuka dan ada kontak dengan air liur hewan terinfeksi.

Tanya: Bagaimana cara penanganan awal jika tercakar kucing yang dicurigai rabies?
Jawab: Segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama minimal 10-15 menit, lalu segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Tanya: Selain anjing, hewan apa lagi yang bisa menularkan rabies melalui cakaran?
Jawab: Kucing dan kera juga termasuk hewan yang dapat membawa dan menularkan rabies melalui cakaran atau jilatan pada luka terbuka.