Ada kabar gembira dari dunia aset digital! Bitcoin baru saja mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All-Time High/ATH) baru, menembus angka fantastis US$116.000 pada 10 Juli 2025. Lonjakan harga ini bukan sekadar fluktuasi biasa, melainkan sinyal kuat bahwa aset kripto memasuki pasar bull yang penuh semangat. Ini adalah momen yang ditunggu-tunggu banyak investor, baik institusi maupun ritel, yang kini melihat Bitcoin dan aset digital lainnya sebagai bagian penting dari portofolio mereka.
Mengapa kenaikan ini begitu signifikan? Mari kita selami lebih dalam faktor-faktor di balik reli luar biasa ini dan apa artinya bagi masa depan pasar kripto. Bersiaplah, karena kita akan membahas bagaimana Bitcoin menjadi sorotan utama di tengah perubahan ekonomi global!
Apa yang Memicu Kenaikan Fantastis Ini?
Kenaikan harga Bitcoin yang melesat tajam ini didorong oleh beberapa faktor kunci yang saling berkaitan. Ini menunjukkan bahwa pasar kripto semakin matang dan terintegrasi dengan ekonomi makro global.
Pengaruh “Big Beautiful Bill” Trump
Salah satu pemicu utama kenaikan ini adalah penandatanganan undang-undang senilai US$3,3 triliun oleh Presiden AS Donald Trump, yang dikenal sebagai “Big Beautiful Bill,” pada 4 Juli lalu. Undang-undang ini memicu kenaikan utang AS sebesar US$410 miliar dan memperpanjang pemotongan pajak utama secara permanen.
Pasar melihat langkah ini sebagai sinyal inflasi yang kuat. Akibatnya, investor mulai beralih dari aset tradisional seperti obligasi ke aset langka yang pasokannya terbatas, seperti Bitcoin. Bitcoin, dengan pasokan tetapnya yang hanya 21 juta koin, kembali menegaskan perannya sebagai lindung nilai terhadap penurunan nilai mata uang fiat.
Arus Masuk Institusional yang Tak Terbendung
Permintaan dari investor institusional menjadi pendorong utama lainnya. Bayangkan, ETF Bitcoin spot BlackRock (IBIT) kini telah mencapai US$76 miliar dalam aset yang dikelola! Angka ini tiga kali lipat dari yang mereka miliki hanya 200 hari perdagangan yang lalu. Sebagai perbandingan, ETF emas terbesar membutuhkan waktu lebih dari 15 tahun untuk mencapai tonggak yang sama.
Ini adalah bukti nyata bahwa lembaga-lembaga besar semakin mempercayai Bitcoin. Perusahaan seperti DDC Enterprise dan MicroStrategy juga terus agresif mengakumulasi Bitcoin, menjadikannya bagian dari neraca keuangan mereka.
Kebijakan Pro-Kripto Pemerintahan AS
Dukungan dari pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump juga memberikan sentimen positif. Trump telah menunjukkan sikap pro-kripto dengan menetapkan pembentukan cadangan strategis cryptocurrency dan menunjuk tokoh-tokoh yang mendukung aset digital di posisi penting. Bahkan, Trump Media & Technology Group berencana meluncurkan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk berinvestasi pada berbagai token kripto.
Komite Kongres AS bahkan menetapkan pekan 14 Juli sebagai “Pekan Kripto,” semakin memperkuat optimisme pasar terhadap masa depan regulasi aset digital.
Bukan Hanya Bitcoin: Altcoin Turut Bersinar
Reli ini tidak hanya dinikmati oleh Bitcoin. Ethereum juga diperdagangkan mendekati US$3.000, naik 14% sejak “Big Beautiful Bill” menjadi undang-undang. Altcoin lainnya seperti Solana, Avalanche, bahkan meme coin dan token DeFi juga mengalami lonjakan harga yang signifikan.
Ini menunjukkan bahwa modal ritel dan institusional kini kembali mengalir ke seluruh ekosistem kripto. Pasar secara keseluruhan sedang dalam mode “risk-on,” di mana investor bersedia mengambil risiko lebih tinggi untuk mendapatkan potensi keuntungan yang besar.
Bitcoin sebagai “Emas Digital” di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, terutama terkait kebijakan tarif baru yang direncanakan Trump dan penyusutan neraca Federal Reserve, Bitcoin semakin dianggap sebagai aset “safe haven” atau lindung nilai makro. Mirip dengan emas, Bitcoin menawarkan nilai yang stabil saat mata uang fiat tertekan inflasi atau ketidakpastian geopolitik.
“Saat tensi dagang meningkat dan altcoin melemah, institusi melihat BTC sebagai lindung nilai makro dan aset yang semakin matang,” ujar Roshan Roberts, EO OKX US. Lingkungan ini, di mana indeks S&P 500 juga mencapai rekor tertinggi, semakin memperkuat keyakinan investor pada aset berisiko tinggi dan pertumbuhan tinggi seperti kripto.
Prediksi dan Prospek ke Depan
Dengan Bitcoin mencapai US$116.000, banyak analis kini melihat potensi kenaikan lebih lanjut. Di pasar derivatif, minat terbuka (open interest) pada kontrak call terkonsentrasi pada kisaran US$115.000 hingga US$120.000. Untuk kontrak jangka panjang yang jatuh tempo pada September dan Desember, target harga bahkan mencapai US$140.000 hingga US$150.000.
“Pasar opsi menunjukkan keyakinan baru dari para pedagang yang bullish,” kata Chris Newhouse, Direktur Riset firma perdagangan DeFi Ergonia. Selain itu, data historis menunjukkan bahwa bulan Juli seringkali menjadi bulan yang kuat bagi Bitcoin, dengan rata-rata kenaikan 9,1% sejak 2014.
Para ahli juga menyoroti bahwa tren jangka panjang masih menunjukkan dukungan kuat dari investor institusi, yang terus membeli Bitcoin bahkan di periode volume rendah. Ini menunjukkan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan harga ke depan.
Kesimpulan
Lonjakan harga Bitcoin yang mencapai US$116.000 dan masuknya aset kripto ke pasar bull yang baru ini adalah cerminan dari perubahan struktural di ekonomi global. Dari kebijakan fiskal yang memicu kekhawatiran inflasi hingga adopsi institusional yang masif, semua faktor ini menempatkan Bitcoin sebagai aset pilihan untuk lindung nilai makro.
Meskipun pasar kripto terkenal dengan volatilitasnya, tren saat ini menunjukkan optimisme yang kuat. Bagi Anda yang tertarik dengan investasi digital, momen ini bisa menjadi pintu gerbang untuk memahami lebih dalam potensi aset-aset ini. Namun, ingatlah untuk selalu melakukan riset mandiri dan berinvestasi sesuai dengan profil risiko Anda. Mari terus pantau bagaimana pasar kripto akan berkembang di masa depan!
FAQ
Tanya: Apa yang dimaksud dengan “bull market” dalam konteks aset kripto?
Jawab: Bull market adalah periode di mana harga aset kripto secara umum mengalami kenaikan yang signifikan dan berkelanjutan, menandakan optimisme investor.
Tanya: Bagaimana undang-undang “Big Beautiful Bill” Trump memengaruhi harga Bitcoin?
Jawab: Undang-undang tersebut dianggap sebagai sinyal inflasi, mendorong investor untuk beralih ke aset seperti Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap penurunan nilai mata uang fiat.
Tanya: Apakah kenaikan harga Bitcoin ini berarti aset kripto lain juga akan mengalami kenaikan?
Jawab: Kenaikan Bitcoin seringkali menjadi indikator tren pasar kripto secara keseluruhan, sehingga aset kripto lain berpotensi mengikuti tren positif ini.