Siapa sangka, si ‘emas digital’ Bitcoin (BTC) kembali bikin geger jagat keuangan! Setelah menanti, Bitcoin (BTC) akhirnya mencapai All-Time High (ATH) baru yang mencengangkan, melampaui rekor-rekor sebelumnya. Ini bukan sekadar angka, lho, tapi sinyal kuat bahwa aset kripto paling populer di dunia ini makin kokoh posisinya di kancah investasi global.
Ilustrasi untuk artikel tentang Bitcoin (BTC) Cetak Rekor All-Time High (ATH) Baru: Tembus Rp1,9 Miliar!
Lonjakan harga Bitcoin ini tentu saja memicu antusiasme besar di kalangan investor dan pengamat pasar. Penasaran apa saja yang membuat Bitcoin meroket dan bagaimana prospeknya ke depan? Yuk, kita bedah bareng dalam artikel ini!
Bitcoin Melambung Tinggi: Angka-angka Fantastis
Pada Jumat (11/7/2025) lalu, harga Bitcoin (BTC) sukses menembus angka fantastis, lebih dari US$118.000 atau setara dengan sekitar Rp1,91 miliar per kepingnya! Kenaikan sebesar 6,26% dalam 24 jam ini jelas membuat para investor tersenyum lebar. Wakil Presiden Indodax, Antony Kusuma, bahkan menyebut pencapaian ini bukan euforia sesaat, melainkan bukti perubahan besar di pasar aset digital.
Dengan kapitalisasi pasar Bitcoin yang kini mencapai lebih dari US$2,34 triliun, aset ini menyumbang sekitar 65% dari total kapitalisasi pasar kripto global yang tembus US$3,4 triliun. Angka-angka ini menunjukkan bagaimana Bitcoin telah bertransformasi dari aset pinggiran menjadi pemain utama yang tak bisa diabaikan.
Mengapa Bitcoin Terus Melesat? Faktor Pendorong ATH Terbaru
Pencapaian All-Time High (ATH) baru oleh Bitcoin ini tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor kuat yang menjadi pendorong utamanya:
Adopsi Institusional yang Kian Masif
Salah satu pendorong utama lonjakan harga Bitcoin adalah derasnya aliran dana dari institusi besar. Bayangkan saja, raksasa investasi sekelas BlackRock, melalui iShares Bitcoin Trust (IBIT) mereka, kini sudah menggenggam lebih dari 700.000 BTC, setara dengan lebih dari 3,3% dari total pasokan Bitcoin di dunia! Ini menunjukkan betapa seriusnya mereka menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari strategi pengelolaan cadangan uang.
Selain BlackRock, ada juga MicroStrategy yang terus menambah kepemilikan Bitcoin mereka, bahkan JPMorgan Chase yang dulu skeptis kini mengizinkan kliennya membeli Bitcoin. Tren ‘Bitcoin Treasurys’ ini, di mana perusahaan publik mengalokasikan sebagian neraca mereka ke Bitcoin, semakin memperkuat permintaan.
Kebijakan Pro-Kripto dan Regulasi yang Jelas
Dukungan politik juga berperan penting dalam mendorong harga Bitcoin (BTC). Kebijakan pro-kripto dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump memberikan angin segar bagi pasar. Trump bahkan telah menetapkan pembentukan cadangan strategis cryptocurrency dan menunjuk tokoh-tokoh pro-kripto di jajarannya.
Tak hanya itu, di Senat AS, RUU GENIUS Act yang membahas regulasi stablecoin juga sedang maju, memberikan sinyal positif terhadap kejelasan regulasi dan memperkuat kepercayaan pada adopsi aset kripto secara luas. Lingkungan regulasi yang lebih jelas ini tentu saja meningkatkan minat investor institusional.
Dinamika Pasar dan Sentimen Makro Ekonomi
Di sisi pasar, terjadi likuidasi besar-besaran pada posisi short (prediksi harga turun), menunjukkan banyak trader yang salah menebak arah pasar. Ini justru mempercepat kenaikan harga Bitcoin. Ditambah lagi, cadangan Bitcoin di bursa yang menurun ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir, menandakan semakin ketatnya suplai di pasar spot.
Dari sisi makroekonomi, sinyal pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS membuat investor mencari alternatif lindung nilai, dan Bitcoin menjadi pilihan menarik. Ini semua menciptakan sentimen bullish yang kuat di pasar.
Prediksi Harga Bitcoin ke Depan: Akankah Terus Meroket?
Melihat tren positif ini, para ahli dan analis pun tak ragu melontarkan prediksi fantastis untuk harga Bitcoin di masa depan. Misalnya, Bernstein Research dan Geoffrey Kendrick dari Standard Chartered memproyeksikan BTC bisa mencapai US$200.000 per koin. Bahkan ada yang lebih berani, seperti Adam Back (CEO Blockstream) yang melihat potensi US$500.000 hingga US$1 juta, atau Larry Fink dari BlackRock yang membayangkan US$700.000.
Sementara itu, trader veteran Peter Brandt memprediksi Bitcoin bisa melonjak hingga US$150.000 dalam beberapa bulan ke depan. Akumulasi faktor-faktor positif ini memang menciptakan optimisme kuat bahwa Bitcoin bukan lagi sekadar aset spekulatif, melainkan instrumen finansial global yang patut diperhitungkan.
Bukan Sekadar Bitcoin: Bagaimana Altcoin Merespons?
Menariknya, di tengah kegemilangan Bitcoin yang capai ATH, pasar kripto secara keseluruhan juga menunjukkan dinamika menarik. Indeks Dominasi Bitcoin (BTC.D) yang sedikit menurun memberi sinyal potensi ‘musim altcoin’ atau altcoin season.
Ini berarti, jika harga BTC bergerak sideways sementara dominasinya turun, aset-aset kripto selain Bitcoin, terutama yang berkapitalisasi kecil dan menengah, punya peluang untuk ikut reli. Jadi, euforia ini tidak hanya milik Bitcoin semata, namun bisa menjalar ke aset kripto lainnya!
Kesimpulan
Pencapaian All-Time High (ATH) baru oleh Bitcoin (BTC) ini jelas menjadi babak baru dalam sejarah aset kripto. Dari adopsi institusional yang kian masif, dukungan regulasi, hingga dinamika pasar yang menguntungkan, semua faktor ini bersinergi mendorong Bitcoin ke puncak baru.
Meskipun volatilitas selalu ada dalam dunia kripto, sentimen pasar saat ini sangat optimistis. Ke depannya, menarik untuk terus mencermati bagaimana Bitcoin dan pasar kripto akan terus berevolusi dan apakah prediksi fantastis para ahli akan terwujud. Siapkah Anda menjadi bagian dari perjalanan menarik ini?
FAQ
Tanya: Berapa rekor All-Time High (ATH) Bitcoin terbaru yang dicapai?
Jawab: Bitcoin (BTC) baru saja mencapai rekor All-Time High (ATH) baru dengan menembus lebih dari US$118.000 atau sekitar Rp1,91 miliar per kepingnya.
Tanya: Kapan rekor ATH Bitcoin terbaru ini dicapai?
Jawab: Rekor ATH terbaru Bitcoin dicapai pada hari Jumat, 11 Juli 2025.
Tanya: Berapa kapitalisasi pasar Bitcoin saat mencapai ATH baru?
Jawab: Kapitalisasi pasar Bitcoin saat mencapai ATH baru adalah lebih dari US$2,34 triliun.