Yogyakarta, zekriansyah.com – Bayangkan Anda menerima pesan dari masa lalu, bukan dari beberapa tahun lalu, tapi dari miliaran tahun yang lalu! Inilah yang baru-baru ini dialami oleh para astronom. Mereka berhasil mendeteksi sebuah sinyal radio berusia 8 miliar tahun yang datang dari sudut terjauh alam semesta. Penemuan menakjubkan ini tidak hanya memecahkan rekor sebagai sinyal radio tertua yang pernah terdeteksi, tetapi juga membuka jendela baru untuk memahami misteri besar di kosmos, termasuk keberadaan “materi hilang” yang selama ini membuat para ilmuwan penasaran. Mari kita selami lebih dalam tentang fenomena kosmik yang luar biasa ini.
Penemuan sinyal radio berusia 8 miliar tahun ini membuka jendela baru untuk memahami misteri alam semesta yang belum terpecahkan.
Apa Itu Sinyal Radio Misterius yang Disebut FRB?
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang penemuan ini, mari kita pahami dulu apa sebenarnya sinyal yang dimaksud. Para astronom menyebutnya sebagai Fast Radio Burst (FRB), atau Ledakan Radio Cepat. Ini adalah pancaran gelombang radio yang sangat intens dan berdurasi amat singkat, biasanya hanya berlangsung selama beberapa milidetik saja. FRB pertama kali ditemukan pada tahun 2007, dan sejak itu, ratusan kilatan kosmik ini telah terdeteksi datang dari berbagai penjuru alam semesta.
Meskipun durasinya sangat singkat, energi yang dilepaskan oleh FRB sungguh luar biasa. Saking singkatnya, sifat asli dari ledakan ini seringkali sulit untuk dipastikan, membuat para ilmuwan kesulitan menentukan dari mana asalnya. Namun, setiap deteksi FRB membawa kita selangkah lebih dekat untuk memecahkan teka-teki kosmik ini.
Mengapa FRB 20220610A Begitu Istimewa?
Sinyal yang baru ditemukan ini diberi nama FRB 20220610A. Ada beberapa alasan mengapa penemuan ini sangat penting dan membuat para astronom tercengang.
Sinyal Tertua dan Terjauh yang Pernah Terdeteksi
FRB 20220610A adalah sinyal radio tertua dan terjauh yang pernah berhasil ditangkap. Gelombang radio ini membutuhkan waktu 8 miliar tahun untuk mencapai Bumi. Bayangkan, alam semesta kita diperkirakan berusia sekitar 13,8 miliar tahun, dan Bumi sendiri baru sekitar 4,5 miliar tahun. Artinya, sinyal ini sudah “dalam perjalanan” selama hampir dua kali usia Tata Surya kita!
Penemuan ini memungkinkan para astronom untuk melihat peristiwa yang terjadi di alam semesta saat usianya masih sangat muda. Ini seperti melihat kembali ke masa lalu dan menyaksikan “kilatan” pertama dari galaksi yang terbentuk di awal sejarah kosmos.
Energi yang Mencengangkan
Meskipun FRB 20220610A hanya berlangsung selama satu milidetik, ia melepaskan jumlah energi yang benar-benar mengejutkan. Energi yang dipancarkan dalam sekejap itu setara dengan jumlah energi yang dilepaskan Matahari kita selama 30 tahun!
Astronom Ryan Shannon dari Swinburne University of Technology di Australia memberikan analogi yang menarik: “Jumlah energi dalam FRB ini setara dengan memanaskan semangkuk popcorn yang berukuran dua kali lipat matahari dalam microwave.” Sungguh kekuatan yang tak terbayangkan, bukan?
Dari Mana Asal Sinyal Radio Kuno Ini?
Meskipun sifat FRB seringkali sulit dipastikan, para ilmuwan telah berhasil menentukan asal FRB 20220610A dengan cukup tepat. Mereka meyakini ledakan ini berasal dari sekelompok dua atau tiga galaksi yang sedang dalam proses penggabungan, interaksi, dan pembentukan bintang-bintang baru.
Teori lain yang kuat di kalangan ilmuwan menyatakan bahwa semburan ini mungkin disebabkan oleh magnetar, yaitu bintang neutron yang sangat bermagnet. Magnetar adalah sisa-sisa bintang yang bermassa besar tetapi hanya seukuran kota kecil, menjadikannya salah satu objek paling ekstrem di alam semesta yang mampu menghasilkan ledakan energi ekstrem seperti FRB.
Bagaimana Para Astronom Melacak Sinyal Ini?
Penemuan sinyal radio berusia miliaran tahun ini tidak lepas dari peran teknologi canggih. FRB 20220610A pertama kali terdeteksi menggunakan SKA Pathfinder Australia (ASKAP), sebuah teleskop radio canggih yang terletak di Australia Barat.
Setelah ASKAP mendeteksi sinyal tersebut, tim peneliti kemudian menggunakan Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory di Chili untuk melakukan pengamatan lebih lanjut. Dengan kombinasi teleskop-teleskop ini, mereka berhasil melacak asal sinyal hingga ke galaksi tempatnya berasal, yang ternyata jauh lebih tua dan lebih jauh dibandingkan FRB lain yang ditemukan hingga saat ini.
Memecahkan Misteri “Materi Hilang” di Alam Semesta
Salah satu aspek paling menarik dari penemuan ini adalah potensi FRB untuk membantu memecahkan salah satu misteri terbesar dalam kosmologi: materi hilang di alam semesta.
“Jika kita menghitung jumlah materi normal di alam semesta – atom-atom yang menyusun kita semua – kita menemukan bahwa lebih dari separuh materi yang seharusnya ada saat ini telah hilang,” kata rekan penulis studi, Ryan Shannon. Para ilmuwan menduga materi yang hilang ini tersembunyi di ruang antar galaksi, namun sangat panas dan tersebar sehingga sulit diamati dengan teknik normal.
Nah, FRB ini bisa menjadi “alat ukur” yang unik. Ketika gelombang radio dari FRB melintasi kosmos, mereka berinteraksi dengan plasma intergalaksi (gas sangat panas yang atomnya terpecah menjadi partikel subatom). Dengan mempelajari bagaimana FRB dipengaruhi oleh plasma ini, para astronom dapat “menimbang” alam semesta dan mengukur seberapa banyak materi yang ada di antara galaksi. Metode ini dikenal sebagai relasi Macquart, yang diperkenalkan oleh astronom Jean-Pierre Macquart. Penemuan FRB 20220610A ini memperkuat relasi Macquart dan membuka jalan bagi pemahaman yang lebih dalam tentang struktur alam semesta kita.
Kesimpulan
Penemuan sinyal radio berusia 8 miliar tahun ini adalah lompatan besar dalam dunia astronomi. FRB 20220610A tidak hanya memecahkan rekor sebagai sinyal tertua dan terjauh, tetapi juga memberikan petunjuk berharga tentang bagaimana alam semesta terbentuk dan berevolusi. Dari energi yang setara dengan puluhan tahun Matahari hingga potensi untuk “menimbang” materi hilang di kosmos, fenomena ini terus membuat kita takjub.
Para astronom berharap, dengan adanya teleskop radio yang lebih canggih di masa depan, kita akan dapat mendeteksi ribuan FRB lainnya dari jarak yang lebih jauh lagi. Ini akan membuka peluang besar untuk membuat peta baru struktur alam semesta dan menjawab pertanyaan-pertanyaan besar tentang keberadaan kita di kosmos yang luas ini. Siapa tahu, mungkin pesan berikutnya akan membawa kita pada penemuan yang lebih spektakuler lagi!
FAQ
Tanya: Apa itu Fast Radio Burst (FRB)?
Jawab: FRB adalah pancaran gelombang radio yang sangat intens dan berdurasi sangat singkat, biasanya hanya beberapa milidetik, yang berasal dari sudut terjauh alam semesta.
Tanya: Berapa usia sinyal radio tertua yang berhasil dideteksi?
Jawab: Sinyal radio tertua yang berhasil dideteksi oleh para astronom berusia 8 miliar tahun.
Tanya: Mengapa FRB sulit untuk dipastikan asalnya?
Jawab: FRB sulit dipastikan asalnya karena durasinya yang sangat singkat dan sifatnya yang misterius, meskipun energinya sangat besar.