Daftar Asteroid Sebesar Pesawat Jet yang Lewat Bumi: Tak Perlu Panik, Ini Penjelasannya!

Yogyakarta, zekriansyah.com – Pernahkah Anda membayangkan sebuah asteroid sebesar pesawat jet melintas di dekat planet kita? Mungkin terdengar seperti skenario film fiksi ilmiah, bukan? Namun, kenyataannya, fenomena batuan angkasa raksasa yang melintasi Bumi adalah hal yang cukup rutin dalam dunia astronomi. Meskipun terdengar mendebarkan, para ilmuwan di NASA selalu memantau pergerakan batuan angkasa ini dengan sangat cermat, memastikan bahwa sebagian besar dari mereka hanya “lewat” tanpa menimbulkan ancaman.

Asteroid seukuran pesawat jet melintas dekat Bumi, namun ilmuwan pastikan tak perlu panik, ini penjelasannya.

Artikel ini akan membawa Anda menelusuri daftar asteroid sebesar pesawat jet yang lewat Bumi, baik yang sudah terdeteksi akan melintas di tahun 2025 maupun yang pernah mendekat di tahun-tahun sebelumnya. Kita akan memahami mengapa keberadaan mereka tidak perlu membuat kita panik, dan bagaimana para ahli di seluruh dunia bekerja keras untuk menjaga keamanan planet kita.

Mengapa Asteroid Ini Penting untuk Diketahui?

Alam semesta kita begitu luas dan penuh dengan berbagai objek, termasuk miliaran asteroid. Sebagian besar dari mereka berada jauh di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Namun, ada juga yang disebut Near-Earth Objects (NEO), yaitu komet dan asteroid yang orbitnya telah didorong oleh tarikan gravitasi planet terdekat, sehingga memungkinkan mereka memasuki lingkungan Bumi.

NASA dan badan antariksa lainnya memiliki misi penting: mengidentifikasi dan melacak benda-benda dekat Bumi ini. Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk memahami pergerakan mereka dan, jika ada potensi, mengambil langkah antisipasi.

Mengenal Lebih Dekat: Apa Itu NEO dan PHA?

Istilah Near-Earth Object (NEO) merujuk pada asteroid atau komet yang mengorbit Matahari dan mendekat hingga jarak 1,3 unit astronomi (AU) dari Bumi (1 AU adalah jarak Bumi ke Matahari). Jadi, meskipun disebut “dekat”, jaraknya bisa jutaan kilometer!

Lebih spesifik lagi, ada kategori Potentially Hazardous Asteroids (PHA) atau Asteroid Berpotensi Berbahaya. Sebuah asteroid diklasifikasikan sebagai PHA jika ukurannya lebih besar dari 140 meter dan berada dalam jarak 7,5 juta kilometer dari Bumi. Penting untuk diingat, label “berpotensi berbahaya” tidak berarti asteroid itu pasti akan menabrak Bumi. Sebaliknya, ini adalah penanda bahwa para ilmuwan perlu memantaunya lebih intensif karena lintasan mereka suatu saat nanti bisa berpotongan dengan orbit Bumi.

Asteroid Sebesar Pesawat Jet yang Lewat Bumi Tahun 2025

Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun di mana beberapa asteroid sebesar pesawat jet dan bahkan lebih besar akan melintas dekat Bumi. Salah satu yang paling disorot adalah Asteroid 2025 OW.

Asteroid 2025 OW ini diperkirakan memiliki diameter sekitar 64 meter, ukurannya hampir seukuran pesawat jet komersial. Batuan angkasa ini akan melintas pada 28 Juli 2025, dengan kecepatan menakjubkan, lebih dari 75.000 kilometer per jam. Kabar baiknya, NASA memastikan lintasan asteroid ini masih berada pada jarak aman, sekitar 633.000 kilometer, atau hampir dua kali jarak antara Bumi dan Bulan. Jadi, tidak ada alasan untuk panik!

Selain 2025 OW, ada beberapa asteroid berukuran cukup besar lainnya yang juga dijadwalkan melintasi Bumi dengan aman di tahun 2025:

Data-data ini menunjukkan bahwa meskipun ukurannya signifikan, jarak lintasan mereka masih sangat jauh dan tidak menimbulkan ancaman tabrakan.

Asteroid Lain yang Pernah Mendekat di Tahun-tahun Sebelumnya

Kejadian asteroid sebesar pesawat jet lewat Bumi bukanlah hal baru. NASA telah mencatat banyak kasus serupa di masa lalu, yang semuanya berhasil dipantau dan tidak menimbulkan bahaya. Ini beberapa di antaranya:

• Asteroid 2024 FG3 (April 2024): Asteroid ini memiliki ukuran sekitar 30 meter, setara dengan pesawat terbang komersial. Melaju dengan kecepatan hampir 68.500 km per jam, ia melintas pada jarak terdekatnya sekitar 3,12 juta kilometer dari Bumi. NASA meyakinkan bahwa 2024 FG3 tidak diklasifikasikan sebagai objek berbahaya dan akan menjaga jarak aman.
• Asteroid 2023 FY6 (April 2023): Diberi nama 2023 FY6, asteroid ini memiliki ukuran sekitar 30 meter, kurang lebih sebesar pesawat terbang. Ia meluncur dengan kecepatan luar biasa, 81.013 kilometer per jam, dan melewati Bumi pada jarak 3,83 juta kilometer. Meskipun jarak ini dianggap “sangat dekat dan berbahaya” dalam konteks pemantauan, NASA menegaskan ini hanyalah bagian dari protokol peringatan dini dan tidak ada ancaman tabrakan langsung.
• Asteroid 2022 YS5 (Januari 2023): Dengan lebar sekitar 40 meter (130 kaki), asteroid ini juga hampir seukuran pesawat terbang. Ia meluncur dengan kecepatan 21.506 kilometer per jam dan mendekati Bumi pada jarak 5,9 juta kilometer. Seperti kasus lainnya, asteroid ini tidak diperkirakan akan bertabrakan dengan Bumi.
• Asteroid 2020 TB12 (Februari 2021): Batuan antariksa ini memiliki panjang 145 meter, atau seukuran dua kali lebih besar dari Boeing 747. Melaju 32.000 kilometer per jam, ia melintas sekitar 2,6 juta kilometer dari Bumi dan dipastikan aman.
• Asteroid 2019 GT3 (2019): Asteroid ini berukuran cukup besar, ada yang menganalogikannya sebesar lapangan sepak bola atau bahkan Gedung Empire State (lebih dari 318 meter). Meskipun dianggap sebagai objek berpotensi berbahaya dan mampu menyebabkan kerusakan masif jika menabrak, jalur lintasannya tidak langsung menuju Bumi dan makin menjauh.
• Asteroid JB1 (2019): Dengan diameter sekitar 390 meter, asteroid ini dianalogikan setara dengan 45 bus double-decker khas London. Meskipun bergerak sangat cepat, sekitar 90.000 kilometer per jam, ia menjauh dari Bumi setelah pendekatannya.
• Asteroid Florence (September 2017): Dengan diameter 4,4 kilometer, Florence adalah objek batuan angkasa terbesar yang mendekati Bumi sejak program pemantauan asteroid NASA pertama kali dilakukan. Untungnya, ia juga menjauhi Bumi.

Bagaimana NASA Memantau dan Memastikan Keamanan Kita?

Kegiatan pemantauan asteroid adalah upaya global yang melibatkan banyak lembaga dan teknologi canggih. NASA, melalui Jet Propulsion Laboratory (JPL) dan Program Pengamatan NEO, secara aktif melacak ribuan asteroid dalam satu waktu.

• Observatorium dan Teleskop: Sebagian besar data pelacakan berasal dari berbagai observatorium di seluruh dunia, seperti Pan-STARRS dan Catalina Sky Survey.
• Misi Antariksa: Misi seperti NEOWISE milik NASA dan NEO Surveyor yang akan datang, dirancang khusus untuk mendeteksi dan mengkarakterisasi objek-objek dekat Bumi.
• Radar Planet: Fasilitas seperti Goldstone Solar System Radar Group milik JPL adalah bagian integral dalam program pemantauan, memberikan data resolusi tinggi tentang ukuran dan lintasan asteroid.
• Sistem Peringatan Dini: Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA mengeluarkan peringatan jika ada NEO yang akan datang dalam jarak tertentu dari Bumi, memungkinkan para ilmuwan untuk terus memantau dan memperbarui perhitungan lintasan.
• Misi Pertahanan Planet: Bahkan, NASA telah menguji rencana pertahanan planet, seperti Misi DART (Double Asteroid Redirection Test), yang berhasil mengubah orbit asteroid kecil. Ini menunjukkan kesiapan manusia untuk melindungi Bumi jika suatu saat nanti ada ancaman nyata.

Jadi, ketika Anda mendengar berita tentang asteroid sebesar pesawat jet yang lewat Bumi, ingatlah bahwa ini adalah bagian alami dari tarian kosmik di alam semesta kita. Berkat kerja keras para ilmuwan dan teknologi canggih, kita bisa tetap tenang dan menikmati keajaiban luar angkasa ini, dari jarak yang aman tentu saja!

FAQ

Tanya: Apa yang dimaksud dengan asteroid sebesar pesawat jet?
Jawab: Asteroid sebesar pesawat jet adalah batuan angkasa yang ukurannya setara dengan pesawat jet komersial, dan beberapa di antaranya memiliki orbit yang memungkinkan mereka mendekati Bumi.

Tanya: Mengapa asteroid ini disebut Near-Earth Objects (NEO)?
Jawab: NEO adalah komet dan asteroid yang orbitnya dapat membawa mereka cukup dekat dengan Bumi, biasanya dalam jarak 1,3 unit astronomi dari Matahari.

Tanya: Apakah asteroid sebesar pesawat jet ini berbahaya bagi Bumi?
Jawab: Sebagian besar NEO yang terdeteksi tidak menimbulkan ancaman karena ukurannya yang kecil atau orbitnya yang tidak akan bertabrakan dengan Bumi.