Yogyakarta, zekriansyah.com – Kabar kurang mengenakkan datang dari Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang. Perjalanan Anthony Sinisuka Ginting di ajang Japan Open 2025 harus terhenti lebih awal. Unggulan ketujuh asal Indonesia ini didepak oleh wakil tuan rumah, Kodai Naraoka, di babak 32 besar. Ini tentu menjadi sorotan, mengingat turnamen ini adalah panggung comeback Ginting setelah absen panjang akibat cedera.
Anthony Ginting harus mengubur impiannya di Japan Open 2025 setelah langkahnya terhenti di babak awal, menandai perjalanan comeback yang penuh rintangan bagi tunggal putra andalan Indonesia.
Bagi Anda yang mengikuti perkembangan bulutangkis, khususnya nasib para pebulutangkis Indonesia, artikel ini akan merangkum detail pertandingan, konteks di balik kekalahan Ginting, serta bagaimana nasib tunggal putra Indonesia selanjutnya di turnamen bergengsi ini.
Perjuangan Comeback yang Berakhir di Babak 32 Besar
Pertandingan antara Anthony Ginting dan Kodai Naraoka berlangsung sengit pada Rabu, 16 Juli 2025, di court 1 Tokyo Metropolitan Gymnasium. Sejak awal gim pertama, jual beli serangan sudah terlihat. Skor sempat sama kuat 6-6 sebelum Naraoka mulai melaju. Serangan smash bertubi-tubi dari Naraoka sukses membuatnya unggul 11-9 di interval.
Naraoka terus menjaga momentum, menjauh dengan skor 17-11, hingga akhirnya mengunci gim pertama dengan skor 21-13 setelah pengembalian bola Ginting keluar lapangan.
Memasuki gim kedua, Ginting sempat membuat beberapa kesalahan dan tertinggal 2-7. Namun, semangat juangnya tak luntur. Ia berhasil mengejar dan menyamakan kedudukan 8-8. Persaingan kembali ketat hingga 10-10, sebelum Naraoka kembali unggul tipis 11-10 di interval.
Setelah jeda, kedua pemain saling kejar poin, menciptakan ketegangan hingga skor mencapai 19-19. Namun, di poin-poin krusial, Naraoka tampil lebih tenang. Sebuah smash terukur dari Naraoka masuk ke bidang lapangan Ginting, memastikan kemenangan 21-19 di gim kedua dan sekaligus mengakhiri kiprah Ginting di Japan Open 2025.
Tantangan Berat Pasca-Cedera: Ginting vs Kodai Naraoka
Kekalahan ini bisa jadi merupakan bagian dari proses panjang comeback Anthony Ginting. Seperti yang kita tahu, Ginting absen hampir enam bulan lamanya dari turnamen internasional akibat cedera bahu kanan yang cukup serius. Turnamen terakhir yang ia ikuti adalah Malaysia Open 2025 pada Januari lalu.
PP PBSI sendiri sebelumnya telah memastikan bahwa Ginting siap tampil di Japan Open 2025 setelah melihat perkembangan positif dalam latihan. Namun, kembali ke atmosfer pertandingan setelah jeda panjang tentu bukan perkara mudah.
Meskipun secara rekor head-to-head Ginting unggul 3-0 atas Naraoka, kondisi saat ini sangat berbeda. Ginting datang tanpa ritme pertandingan yang optimal, sementara Kodai Naraoka bermain di kandang sendiri dengan dukungan penuh dan kondisi fisik yang lebih stabil. Ginting sendiri mengakui bahwa rasanya “berbeda” dan ia harus berusaha membawa kembali suasana “tegangnya” pertandingan setelah enam bulan absen.
Nasib Tunggal Putra Indonesia di Japan Open 2025
Dengan hasil Japan Open 2025 yang menyingkirkan Ginting, sektor tunggal putra Indonesia kini hanya menyisakan satu wakil. Sebelumnya, Jonatan Christie juga sudah lebih dulu tersingkir di babak pertama.
Simak ulasan lengkapnya dalam artikel terkait: hasil japan open
Satu-satunya harapan tunggal putra Indonesia kini bertumpu pada pundak Alwi Farhan. Alwi berhasil mencatat kemenangan meyakinkan di debutnya pada turnamen level Super 750 ini. Ia sukses mengalahkan wakil Chinese Taipei, Lee Chia Hao, dua gim langsung 21-18 dan 21-11, dan berhak melaju ke babak 16 besar.
Di sektor lain, kabar baik datang dari tunggal putri. Putri Kusuma Wardani berhasil melewati rintangan pertamanya dengan mengalahkan wakil tuan rumah, Natsuki Nidaira, 21-10, 21-16, dan melaju ke babak kedua Japan Open 2025. Gregoria Mariska Tunjung juga menjalani comeback di turnamen ini setelah pulih dari sakit vertigo.
Kesimpulan
Kekalahan Anthony Ginting di Japan Open 2025 memang mengecewakan, terutama setelah ia didepak di babak awal. Namun, ini adalah bagian dari perjalanan comeback seorang atlet pasca-cedera panjang. Proses adaptasi kembali ke intensitas pertandingan level dunia memang membutuhkan waktu dan kesabaran.
Meski Ginting dan Jonatan Christie telah tersingkir, semangat bulutangkis Indonesia tetap menyala lewat perjuangan Alwi Farhan. Mari kita terus dukung para atlet Indonesia di turnamen-turnamen mendatang, berharap mereka bisa kembali ke performa terbaiknya dan membawa pulang gelar juara untuk Merah Putih!