Yogyakarta, zekriansyah.com – Filipina, di mata sebagian penggemar sepak bola Asia Tenggara, mungkin sering dianggap sebagai tim “pelengkap” saja. Namun, jangan salah sangka! Di balik anggapan itu, para pelatih Timnas Filipina tak jarang melontarkan pernyataan berani, seolah ancaman pelatih Filipina ini adalah sinyal bahwa mereka datang bukan hanya untuk meramaikan, tetapi untuk membuktikan diri di Piala AFF. Artikel ini akan mengupas tuntas ambisi mereka, dari mana datangnya “ancaman” ini, serta bagaimana kekuatan dan kelemahan mereka bisa menjadi kejutan di turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara ini. Mari kita selami lebih dalam!
Tekad kuat pelatih Filipina untuk menjadi kuda hitam di Piala AFF, siap membuktikan kualitas di kancah Asia Tenggara.
Ambisi Tak Terbendung: Sejarah “Ancaman” Pelatih Filipina
Kisah kebangkitan sepak bola Filipina sebenarnya dimulai jauh sebelum banyak orang menyadarinya. Momen bersejarah “Miracle of Hanoi” pada 2010, di mana Filipina mengalahkan juara bertahan Vietnam di kandangnya, menjadi titik balik. Sejak saat itu, mereka konsisten lolos ke semifinal Piala AFF tiga edisi berturut-turut (2010, 2012, 2014), sebuah prestasi yang patut diacungi jempol.
Berangkat dari sejarah itu, para pelatih Filipina sering kali membawa semangat juang yang tinggi, bahkan hingga melontarkan “ancaman” kepada lawan.
- Thomas Dooley (2016): Pelatih asal Amerika Serikat ini pernah menyatakan ambisinya untuk membalaskan dendam atas kekalahan di semifinal tiga edisi sebelumnya, terutama kepada Indonesia, Singapura, dan Thailand. Ia ingin membuktikan diri bahwa Filipina mampu menendang rival-rivalnya keluar dari turnamen.
- Sven-Goran Eriksson (2018): Kedatangan pelatih sekaliber mantan nakhoda Timnas Inggris ini membuat Filipina semakin percaya diri. Eriksson secara tegas menebar ancaman bahwa ia bertekad menjadikan Filipina sebagai “raja ASEAN”. Sebuah pernyataan yang sangat ambisius!
- Josep Ferre (2022): Jelang laga kontra Timnas Indonesia, Ferre menegaskan timnya ingin membuktikan diri dan membuat bangga pendukung di kandang sendiri, meskipun Filipina sudah tidak punya peluang lolos semifinal saat itu. Mereka ingin tampil maksimal.
- Albert Capellas (2024): Dalam persiapan Piala AFF 2024, Capellas menolak mentah-mentah kritik Shin Tae-yong yang menyoroti kelemahan pertahanan Filipina dalam situasi bola mati. Ia membela pemainnya dan yakin bahwa pertahanan mereka tetap kuat, menyatakan bahwa kesalahan adalah bagian dari permainan. Ini adalah bentuk lain dari “ancaman” yaitu kepercayaan diri yang tinggi.
- Tom Saintfiet (2024): Meski sempat mengalami kesalahpahaman tentang pernyataannya yang dianggap “perang urat saraf” kepada Indonesia, Saintfiet tetap mengakui perkembangan pesat Timnas Indonesia. Namun, ia juga menegaskan bahwa Filipina akan melakukan segalanya untuk mendapatkan hasil, bahkan jika hasil imbang adalah “fantastis” dan kemenangan adalah “keajaiban”. Ini menunjukkan mentalitas mereka untuk terus membuktikan diri di setiap laga.
Dari pernyataan-pernyataan ini, terlihat bahwa “ancaman” yang diusung para pelatih Filipina bukanlah sekadar gertakan kosong, melainkan cerminan dari semangat juang dan ambisi besar untuk membuktikan diri di Piala AFF.
Kekuatan Tersembunyi: Pemain Keturunan dan Taktik Filipina
Salah satu kunci kekuatan Timnas Filipina adalah keberadaan banyak pemain keturunan atau yang berkarier di luar negeri. Ini memberikan kualitas dan pengalaman yang berbeda bagi skuad berjuluk The Azkals.
Berikut beberapa contoh pemain yang memperkuat Timnas Filipina:
- Michael Kempter: Bermain untuk Grasshopper Club Zurich di Swiss.
- Santiago Rublico: Memperkuat Collado Villalba Club di Spanyol.
- Kevin Ingreso: Bermain di Oberliga Hamburg, Jerman.
- Gerrit Holtmann: Berkompetisi di VfL Bochum, Jerman.
- Alex Monis: Memperkuat New England Revolution II di Amerika Serikat.
- Javier Mariona: Penyerang sayap muda yang dinilai Albert Capellas berpotensi menjadi ancaman serius bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024. Mariona, yang memiliki darah Amerika Serikat dan Filipina, menunjukkan performa menjanjikan.
- Kevin Ray Mendoza: Kiper yang juga tampil gemilang bersama Persib Bandung di Liga 1 Indonesia.
Dengan banyaknya pemain yang punya pengalaman di liga-liga yang lebih kompetitif, Filipina seringkali disebut sebagai “tim yang tidak dapat diprediksi”. Mereka bisa saja menjadi kuda hitam yang siap mengejutkan tim-tim unggulan seperti Indonesia atau Vietnam. Pelatih Vietnam, Kim Sang-sik, bahkan dilaporkan telah mengamati kekuatan Filipina, menunjukkan bahwa mereka memang patut diwaspadai.
Tantangan di Piala AFF: Mengatasi Kelemahan dan Kejutan
Meskipun memiliki ambisi besar dan pemain berkualitas, Timnas Filipina juga menghadapi tantangan. Salah satu sorotan utama adalah kelemahan mereka dalam mengatasi situasi bola mati. Di Piala AFF 2024, misalnya, ketiga gol yang bersarang ke gawang Filipina dalam fase grup berasal dari set-pieces, termasuk gol bunuh diri.
Namun, seperti yang disampaikan Albert Capellas, ini dianggap sebagai “kesalahan saja” dalam dinamika permainan. Mereka percaya bahwa dengan waktu dan adaptasi, mereka bisa mengatasi kelemahan ini. Tekad untuk membuktikan diri mendorong mereka untuk terus memperbaiki diri.
Di Piala AFF U-23 2025, Filipina U-23 bahkan menunjukkan taringnya dengan melibas Malaysia, mengindikasikan bahwa generasi muda mereka juga siap memberikan ancaman dan kejutan di masa depan. Ambisi mereka tidak hanya di level senior, tetapi juga di level kelompok umur.
Kesimpulan
Tak bisa dimungkiri, ancaman pelatih Filipina untuk membuktikan diri di Piala AFF bukanlah sekadar omong kosong. Sejak kebangkitan mereka di 2010, Filipina terus menunjukkan perkembangan, baik dari segi kualitas pemain, taktik, maupun mentalitas. Dengan skuad yang diperkaya pemain-pemain keturunan yang berkualitas dan semangat juang yang tinggi, mereka adalah tim yang patut diwaspadai dan bisa menjadi kuda hitam yang memberikan kejutan besar.
Piala AFF selalu menyajikan drama dan kejutan, dan Timnas Filipina dengan segala ambisinya adalah salah satu tim yang akan membuat turnamen ini semakin menarik. Mari kita nantikan, sejauh mana The Azkals bisa membuktikan diri dan mewujudkan impian mereka di panggung Asia Tenggara!